By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Dari Bunga Durian Jadi Hidangan Tumis Cengkaruk Khas Betawi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Dari Bunga Durian Jadi Hidangan Tumis Cengkaruk Khas Betawi
Warisan Budaya

Dari Bunga Durian Jadi Hidangan Tumis Cengkaruk Khas Betawi

Achmad Aristyan
Last updated: 30/12/2024 15:44
Achmad Aristyan
Share
Tumis Bunga Cengkaruk yang merupakan kuliner khas Betawi berbahan dasar bunga durian. Foto: cookpad.com/Tesa Desanda Eldida
SHARE

Masyarakat Betawi, sejak lama telah berhasil mengolah bunga durian menjadi tumis bunga cengkaruk, hidangan sederhana yang mengandung nilai budaya dan kearifan lokal.

Tidak hanya buahnya yang lezat, bunga durian juga memiliki nilai guna yang luar biasa. Bunga durian yang biasanya dianggap bagian yang terbuang, ternyata dapat diolah menjadi hidangan yang menggugah selera. 

Bagi masyarakat Betawi, pemanfaatan sumber daya alam adalah bagian kehidupan sehari-hari. Sejak zaman dahulu, mereka telah terbiasa menanam berbagai jenis tanaman, termasuk durian. 

Asal Usul dan Manfaat Bunga Durian

Durian dikenal sebagai “Raja Buah” karena rasanya kaya dan khas. Namun, selain buahnya legendaris, durian juga menawarkan bagian lain yang tak kalah menarik untuk dimanfaatkan, yaitu bunga durian. 

Selain digunakan dalam masakan seperti tumis bunga cengkaruk, bunga durian juga dikenal memiliki sejumlah manfaat. Dalam pengobatan tradisional, bunga durian digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan, seperti demam atau radang tenggorokan.

Masakan Khas Tak Tergantikan

Melansir dari senibudayabetawi.com, bunga durian memiliki ciri khas dengan warna putih cerah dan bentuk yang memikat. Masyarakat Betawi menyebutnya karuk atau cengkaruk. 

Ketika bunga durian mulai bermekaran dan jatuh dari pohonnya, anak-anak Betawi akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memungut bunga-bunga itu. Dengan cepat, mereka mengumpulkan bunga durian yang masih segar dan harum, untuk kemudian diberikan kepada ibu mereka di rumah, atau dijual ke pasar.

Tumis bunga durian menjadi hidangan musiman yang sangat dinantikan. Selain rasanya yang lezat, hidangan ini juga menjadi simbol kearifan masyarakat Betawi dalam memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal. 

Tumis bunga cengkaruk seringkali ditambahkan dengan bahan pelengkap seperti ikan teri, petai, dan cabai, yang menambah kekayaan rasa. Kombinasi rasa pedas, gurih, dan sedikit manis dari petai menjadikan hidangan ini tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengingatkan kita pada kehangatan tradisi kuliner Betawi yang penuh makna.

Resep Tumis Bunga Durian

Dilansir dari cookpad.com, Tumis bunga durian adalah hidangan khas Betawi yang tidak hanya lezat, tetapi juga menggambarkan keanekaragaman kuliner daerah ini. Untuk membuatnya, pertama-tama cuci bunga durian hingga bersih, kemudian rebus hingga matang dan tiriskan. 

Sementara itu, iris halus bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, dan potong dadu tomat. Setelah semua bahan siap, panaskan minyak goreng dalam wajan dan tumis bawang merah serta bawang putih hingga harum. 

Masukkan lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan laos, lalu tumis hingga bumbu meresap. Selanjutnya, tambahkan bunga durian yang sudah direbus dan ikan teri Medan yang digoreng garing. 

Aduk rata dan tuangkan secangkir air, masak hingga bumbu meresap dan air sedikit menguap. Tumis bunga durian pun siap disajikan bersama nasi putih hangat untuk sensasi rasa khas dan nikmat. 

You Might Also Like

Perpres Baru, Kebudayaan Penggerak Pembangunan 2025-2045

Museum Tsunami Banda Aceh Destinasi Wisata dan Mitigasi

Ende, NTT Lahirkan Sejarah Penting Indonesia

Kerupuk Melarat Bukan Sekedar Makanan Rakyat Jawa Barat

Rumah Adat Banua Oge, Simbol Kejayaan Kerajaan Palu

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Kapal Tradisional Indonesia, Bukti Sejarah Kearifan Nenek Moyang
Next Article Bubur Ase, Perpaduan Rasa Dingin dalam Kuliner Khas Betawi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?