Sutirah, seorang wanita inspiratif yang merupakan pawang hewan buas pertama di Indonesia. Sejak kecil ia dikenal sudah mampu menjinakkan hewan liar dan buas.
Kisah perempuan pemberani ini, berawal dari dipercaya penduduk untuk membantu segala urusan yang berkenaan dengan ternak mereka hingga mengusir hewan pengganggu.
Lahir pada 1 Januari 1960 di sebuah desa kecil di Jawa Timur, kehidupan awal Sutirah dihabiskan di tengah lingkungan pedesaan yang dikelilingi hutan dan alam liar. Dia tumbuh dengan rasa ingin tahu dan sejak kecil dia sudah tertarik pada dunia hewan.
Penakluk Hewan Buas
Ketika remaja, dia mulai menarik perhatian warga dengan keberaniannya Mulai dari menaklukkan kerbau, sapi hingga menaklukkan biawak, ular maupun buaya yang merangsek masuk kampung.
Sutirah makin dikenal di desanya setelah berhasil menjinakkan ular kobra yang masuk ke rumah tetangganya. Keberanian dan kemampuan luar biasa itu membuat masyarakat setempat terpukau.
Tidak lama setelah itu, ia dipanggil ke sebuah perkebunan teh di Jawa Barat. Sutirah ditugaskan untuk menghalau macan tutul yang kerap mengganggu para pemetik teh di perkebunan itu.
Akhirnya, dia dipekerjakan di Dierenbescherming Agentschappen (lembaga pengawasan hewan bentukan kolonial.
Menjelajah Nusantara
Selain itu, Sutirah sempat pula bekerja dengan Carl Wilhelm Weber, peneliti persebaran fauna di Indonesia berkebangsaan Belanda kelahiran Jerman. Max Wilhelm Carl Weber dikenal sebagai peneliti yang mencetuskan garis Weber.
Garis ini membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi dua bagian, yakni bagian tengah dan timur.
Saat bekerja dengan Weber, ia berkesempatan menjelajah ke berbagai pelosok Tanah Air mulai dari Lombok, Sulawesi sampai ke Kepulauan Tanimbar untuk mengklasifikasi hewan vertebrata.
Wanita Inspirasif
Sutirah disebut-sebut menjadi inspirasi banyak pawang hewan perempuan di Indonesia. Sutirah adalah sosok yang tidak hanya memecahkan batasan gender dalam profesi yang didominasi laki-laki.
Dia juga memberikan dampak besar bagi perlindungan satwa liar di Indonesia. Dengan keberanian, kecerdasan, dan dedikasinya, Sutirah telah menginspirasi banyak orang untuk lebih menghargai satwa dan alam.
Perjalanan hidupnya adalah bukti bahwa cinta terhadap alam dan kerja keras dapat menciptakan perubahan yang berarti. (Dari berbagai sumber)