By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menggali Makna Rumah Gadang, Arsitektur Ikonik Minangkabau
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Menggali Makna Rumah Gadang, Arsitektur Ikonik Minangkabau
Warisan Budaya

Menggali Makna Rumah Gadang, Arsitektur Ikonik Minangkabau

Achmad Aristyan
Last updated: 02/01/2025 04:18
Achmad Aristyan
Share
Rumah Bagonjong khas Minangkabau atau disebut dengan Rumah Gadang. Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id
SHARE

Bangunan berarsitektur khas Minangkabau dikenal dengan ciri-ciri yang mudah dikenali dan mencerminkan identitas masyarakat Sumatra Barat, bahkan bagi yang berada  di perantauan.

Salah satu ciri paling mencolok adalah atapnya yang menyerupai tanduk kerbau, yang hampir pasti menunjukkan adanya pengaruh budaya Minangkabau. 

Di luar Sumatra Barat, rumah adat khas ini sering disebut Rumah Gadang, meskipun di kampung halamannya sendiri, rumah ini lebih dikenal dengan nama Rumah Bagonjong.

Secara historis, Rumah Bagonjong hanya dibangun di kawasan tertentu di Sumatera Barat yang berstatus nagari, sebuah wilayah administratif tradisional di Minangkabau. 

Aturan adat ini mengharuskan Rumah Bagonjong berdiri di atas tanah milik keluarga induk dalam suatu suku atau kaum. Rumah itu diwariskan secara turun-temurun berdasarkan garis keturunan perempuan, sesuai sistem matrilineal yang dianut masyarakat Minangkabau.

Karakteristik  Rumah Bagonjong

Dilansir dari Detik, Rumah Bagonjong memiliki beberapa ketentuan khusus yang menentukan struktur dan pembagian ruang. Salah satunya adalah jumlah ruang yang disesuaikan dengan jumlah perempuan yang menghuni rumah itu. 

Anak-anak dan perempuan yang telah berumur biasanya menempati kamar dekat dengan dapur, sementara gadis remaja ditempatkan di kamar di ujung rumah yang berseberangan.

Ruangan dalam rumah terbagi menjadi lanjar (ruang utama) dan ruang-ruang tambahan lainnya, dengan jumlah ruang dalam rumah selalu ganjil, mulai dari tiga hingga sebelas ruang.

Keunikan Rumah Bagonjong juga terletak pada cara pewarisan bangunan ini. Sebagai rumah yang diwariskan antar generasi, rumah ini memiliki nilai emosional sangat tinggi, menjaga hubungan kekerabatan dan tradisi keluarga dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Baca juga: Tradisi Arak Bako Minangkabau Tetap Lestari Hingga Kini

Rangkiang dan Surau

Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, di pelataran Rumah Gadang, terdapat dua bangunan penting yang dikenal dengan sebutan rangkiang, yaitu lumbung padi. Bangunan ini berfungsi untuk menyimpan hasil pertanian, sekaligus simbol kemakmuran dan kekuatan ekonomi keluarga. 

Selain itu, tidak jauh dari rumah biasanya terdapat surau, sebuah tempat ibadah yang juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi lelaki dewasa yang belum menikah, menjadikannya pusat kegiatan sosial sekaligus agama bagi masyarakat.

Hiasan Eksterior Berukir

Salah satu karakteristik yang membedakan Rumah Bagonjong adalah hiasan eksteriornya yang penuh dengan ukiran kayu yang indah. Ukiran ini menghiasi permukaan luar bangunan, termasuk pada bidang persegi dan lingkaran. 

Motif-motif yang sering ditemukan mencakup tumbuhan merambat, bunga, dan buah, yang memiliki makna simbolis terkait dengan kesuburan dan kehidupan.

Selain itu, motif geometris seperti segitiga, segi empat, dan belah ketupat juga umum ditemui pada dinding, daun jendela, tiang, dan daun pintu, yang menambah keindahan dan kekayaan budaya Rumah Gadang. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Menggali Kekayaan Seni Gorontalo Melalui Alat Musik Polopalo

Jalakotek, Jajanan Tradisional Khas Majalengka

Nasi Kebuli, Tradisi Masakan Arab yang Melekat di Indonesia

Melestarikan Warisan Nusantara di Rumah Batik Jawa Timur

Menyaksikan Gerakan Dansa Tentara Belanda dalam Tari Dolalak

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Wisata Gratis Menyaksikan Cityscape Wonosobo dari Dalan Anyar
Next Article Melihat Warisan Kerajaan Tertua di Istana Kutai Kartanegara
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?