Gunung Mekongga merupakan kawasan pegunungan yang tertinggi di kawasan pegunungan Mekongga, Sulawesi Utara. Berada di ketinggian2.620 meter(Mdpl), gunung ini memiliki puncak tertinggi bernama mosero-sero.
Secara geografis Gunung Mekongga terbentuk dari tumpuan atol yang kemudian terangkat sejak ratusan tahun lalu. Akibat peristiwa ini banyak berbagai jenis flora dan fauna yang hidup dan berkembang di daerah hutan Gunung Mekongga.
Gunung Mekongga terletak di Kolaka Utara berada di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara. Gunung ini menjadi daya tarik bagi pecinta alam, pendaki, dan peneliti yang tertarik mengeksplorasi kekayaan ekosistem hutan tropis di wilayah ini.
Legenda Garuda Raksasa
Seperti pada umumnya tempat yang memiliki cerita legenda, begitu juga dengan Gunung Mekongga. Menurut legenda yang beredar, dulunya di daerah Kolaka terdapat seekor burung garuda raksasa yang terkenal dengan keganasannya.
Sehari-hari burung pemangsa ini selalu memakan ternak warga. Hingga puncaknya mulai memangsa warga yang tinggal di daerah itu. Warga kemudian meminta bantuan seorang tokoh yang disegani, Larumbalangi, untuk membunuh hewan itu.
Akan tetapi setelah burung garuda raksasa itu terbunuh, bau busuk dari hewan itu menyebabkan wabah penyakit. Banyak warga meninggal, lalu warga meminta bantuan lagi pada Larumbalangi. Setelah hujan turun, secara ajaib wabah itu hilang.
Tempat terbunuhnya burung garuda yang meresahkan masyarakat itu kemudian diberi nama Mekongga. Nama yang digunakan ini memiliki arti sebagai tempat matinya elang besar atau garuda.
Menurut cerita lain, nama gunung ini diambil dari nama suku tertua di Sulawesi Tenggara yakni Suku Mekongga. Suku ini merupakan penghuni pertama wilayah daratan Sulawesi Tenggara.
Arena Pendakian
Sejak lama Gunung Mekongga banyak didaki para pecinta alam. Jalur pendakian dibuka pertama kali Mahasiswa Pecinta Alam universitas Halu Oleo Kendari (Mahacala Unhalu) pada tahun 1995.
Hingga saat ini jalur tersebut masih menjadi jalur utama pendakian menuju puncaknya. Aksesnya tergolong terjal sehingga membutuhkan waktu 5 – 6 hari untuk sampai ke puncaknya.
Terdapat 5 pos pendakian. Star pendakian berada di desa Tinukari Kecamatan Rante Angin , Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Di sepanjang perjalanan terdapat 3 camp pendakian.
Camp pertama di ketinggian 480 mdpl merupakan kawasan hutan lindung. Camp kedua berada di ketinggian 1. 380 mdpl. Trek menuju camp 2 ini melalui jalan menanjak sebab banyak longsoran tanah
Camp 3 terletak setelah melewati Musero-Sero. Tempat ini menjadi camp terakhir. Selanjutnya Jalanan akan terus menanjak hingga puncak gunung yang berjenis karst.
Gunung Mekongga adalah simbol keindahan dan kekayaan alam Sulawesi Tenggara. Dengan segala daya tariknya, gunung ini bukan hanya menjadi surga bagi para pecinta alam, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.