By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sulaman Tradisional Naras, Seni Pariaman yang Mendunia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Sulaman Tradisional Naras, Seni Pariaman yang Mendunia
Warisan Budaya

Sulaman Tradisional Naras, Seni Pariaman yang Mendunia

Achmad Aristyan
Last updated: 04/01/2025 16:38
Achmad Aristyan
Share
Produk Sulaman Tradisional Naras yang indah dan mendunia. Foto: indonesiakaya.com
SHARE

Kerajinan sulaman di Kota Pariaman, khususnya yang berasal dari Desa Naras, menjadi salah satu kebanggaan budaya yang tidak hanya mendominasi pasar lokal, tetapi juga telah mendunia.

Desa Naras, yang terletak di Kecamatan Pariaman Utara, Sumatera Barat, sekira 5 kilometer dari pusat kota, dikenal sebagai pusat produksi sulaman tradisional berkualitas unggul yang telah ada selama puluhan tahun.

Keindahan Sulaman Tradisional yang Khas

Masyarakat Desa Naras menjalankan usaha kerajinan sulam secara turun-temurun, dengan menghasilkan motif-motif sulaman yang sangat rapi, detail, dan memiliki kualitas terjaga meskipun dikerjakan secara manual.

Kerajinan ini telah menjadi bagian penting dari sektor ekonomi setempat, tidak hanya di Kota Pariaman, tetapi juga di luar Sumatera Barat dan bahkan ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Menurut data dari Dinas Perindustrian Kota Pariaman, kerajinan sulam di Naras sudah dimulai sejak tahun 1960-an. Awalnya, sulaman yang dihasilkan terbatas pada motif tradisional Minangkabau yang digunakan dalam busana pengantin atau kain selendang. 

Namun, seiring berjalannya waktu, seiring berkembangnya permintaan, motif dan jenis produk sulaman semakin beragam.

Variasi Produk Sulaman yang Semakin Beragam

Melansir dari indonesiakaya.com, selain busana pengantin dan selendang, produk kerajinan sulam dari Naras juga meliputi gaun, busana muslim, mukena, bed cover, sandal, dan berbagai jenis tas.

Keragaman produk ini menunjukkan betapa kreatif dan inovatifnya para pengrajin sulaman di Naras dalam memadukan tradisi dengan tren terbaru.

Meskipun di era teknologi saat ini, di mana mesin bordir semakin populer, kualitas sulaman tradisional Naras tetap tak tergantikan. Detail yang rumit dan pengerjaan manual yang telaten tetap menjadi ciri khas kerajinan ini, dengan setiap produk memiliki nilai tinggi. 

Proses pengerjaannya pun bisa memakan waktu berbulan-bulan, sehingga setiap item yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Sebagai contoh, sebuah busana terusan wanita dengan aksesoris selendang membutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk diselesaikan. 

Hasil akhirnya pun memiliki harga jual yang tinggi, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per set, bergantung pada tingkat kerumitan dan bahan yang digunakan.

Pasar Utama Sulaman Naras

Melansir dari harianhaluan.com, Bukittinggi menjadi pasar utama bagi produk sulaman Naras. Dari kota inilah produk sulaman ini kemudian tersebar ke daerah-daerah lain seperti Padang, Payakumbuh, Dumai, dan Pekanbaru. Produk kerajinan sulam ini juga banyak diminati konsumen dari Malaysia dan Singapura.

Bila ingin memiliki produk sulaman khas ini, Bukittinggi bisa menjadi tempat yang tepat untuk membeli berbagai kerajinan tangan ini. Namun, bagi yang penasaran dan ingin melihat langsung keindahan dan keunikan sulaman Naras, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke desa ini. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Menggali Jalur Rempah di Cagar Budaya Kota Tua Padang

Hidangan Ikan Asap Legendaris Cakalang Fufu khas Minahasa

Tari Topeng Betawi, Ikon Seni dan Budaya Masyarakat Jakarta

Sistem Budi Daya Tradisional Salak Bali Diakui FAO

Menelusuri Akar Budaya dan Tradisi Kesenian Jaranan Kediri

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Sarapan Beseprah, Simbol Kebersamaan Masyarakat Kutai
Next Article Digitalisasi Kampung Wisata Keramik Dinoyo Peluang Baru UMKM
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?