By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Lomba Perahu Naga, Tradisi Penuh Sejarah di Hari Raya Peh Cun
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Lomba Perahu Naga, Tradisi Penuh Sejarah di Hari Raya Peh Cun
Warisan Budaya

Lomba Perahu Naga, Tradisi Penuh Sejarah di Hari Raya Peh Cun

Achmad Aristyan
Last updated: 11/01/2025 14:44
Achmad Aristyan
Share
Perahu naga yang ikut serta dalam perlombaan saat Hari Raya Peh Cun. Foto: smartcity.tangerangkota.go.id
SHARE

Setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Khongcu Lek (Sekitar Bulan Juni), masyarakat peranakan Tionghoa di sekitar Sungai Cisadane, Tangerang, Jawa Barat merayakan Hari Raya Peh Cun. 

Perayaan ini penuh dengan berbagai tradisi, salah satunya adalah lomba perahu naga, yang telah menjadi simbol perayaan sekaligus penghormatan terhadap nilai sejarah dan kebudayaan Tionghoa.

Asal Usul Tradisi Lomba Perahu Naga  

Dilansir dari Tempo, lomba perahu naga berakar pada legenda Qu Yuan, menteri besar Negeri Cho di Zaman Dinasti Ciu. Qu Yuan, yang dikenal sebagai sosok patriotik dan berintegritas, diusir dari negerinya akibat fitnah dari Negeri Chien. 

Setelah mendengar kabar kehancuran Ibukota Negeri Cho, Qu Yuan, dalam duka mendalam, menulis sajak “Li Sao” yang mencurahkan cinta pada tanah air. Ia kemudian mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke Sungai Bek Lo.  

Kisah heroik ini menjadi inspirasi bagi tradisi Peh Cun. Pada tahun berikutnya, masyarakat mulai menghormati Qu Yuan dengan menyebarkan beras ke sungai dan mengadakan lomba perahu naga sebagai simbol usaha mencari jenazahnya.

Tradisi ini berkembang menjadi bagian penting dari perayaan Peh Cun hingga kini.

Lomba Perahu Naga di Sungai Cisadane  

Melansir dari smartcity.tangerangkota.go.id, di Sungai Cisadane, tradisi lomba perahu naga menjadi ajang yang paling dinantikan. Empat kelompok peserta bertanding dengan semangat di perahu berbentuk naga yang dihias indah. 

Mereka berlomba menempuh jarak 500 meter untuk memperebutkan gelar juara. Setiap pertandingan mempertemukan dua kelompok, dan pemenang dari masing-masing putaran akan diadu kembali hingga terpilih satu kelompok juara.  

Selain menjadi hiburan, lomba ini juga memiliki nilai kompetitif. Panitia menyediakan hadiah uang tunai bagi pemenang, menjadikannya daya tarik tersendiri bagi peserta dan penonton. 

Makna Lomba Perahu Naga 

Lomba perahu naga bukan sekadar kompetisi, tetapi juga refleksi penghormatan sejarah dan simbolisasi semangat persatuan. Tradisi ini menjadi pengingat nilai keberanian, dedikasi, dan cinta tanah air seperti diperlihatkan Qu Yuan.  

Dengan terus melestarikan lomba perahu naga, masyarakat berharap tradisi ini tidak hanya menjadi warisan lokal, tetapi juga mampu membawa tim perahu naga lokal ke kancah kejuaraan dunia.

Hal ini mencerminkan semangat menjaga kebudayaan sekaligus membawanya ke panggung global.

Menjaga Tradisi, Merajut Masa Depan  

Tradisi lomba perahu naga di Sungai Cisadane menjadi simbol betapa kuatnya akar kebudayaan Tionghoa dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan terus menyelenggarakan acara ini, generasi muda diharapkan semakin mencintai dan menghargai warisan leluhur mereka.  

Hari Raya Peh Cun bukan hanya perayaan menjadi momen untuk mengenang sejarah, mempererat persaudaraan, dan merayakan keberagaman yang ada di Indonesia.

Lomba perahu naga adalah wujud nyata bagaimana tradisi mampu bertahan dan terus relevan dalam kehidupan modern. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Seni Biduk Sayak Jambi Simbol Harmonisasi

Rumah Lasem Merah, Warisan Tiongkok Kecil di Rembang

Rawon dan Laksa, Kuliner Indonesia Yang Mendunia

Bebegig Sukamantri Representasi Penjaga Lingkungan Ciamis

Sajian Istimewa Olahan Ikan Brekecek Pathak Jahan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Taman Van Der Pijl Banjarbaru Taman Van Der Pijl Banjar Baru Resmi Dibuka untuk Umum
Next Article Kereta Cepat Whoosh Sebanyak 83 Persen Tiket Whoosh Terjual melalui Sistem Online
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?