Burayot adalah salah satu makanan tradisional khas Sunda yang berasal dari Garut, sebuah kota yang terletak di Jawa Barat. Kue ini banyak dijumpai di beberapa kecamatan di Garut, seperti Leles, Kadungora, dan Wanaraja.
Melansir dari bandung.kompas.com, nama “Burayot” dalam bahasa Sunda berarti “bergelantungan”, yang merujuk pada bentuk kue ini yang terlihat seperti bergelantungan atau menggantung.
Makanan ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat Garut, baik sebagai camilan sehari-hari maupun hidangan khas saat perayaan, dan acara istimewa lainnya.
Kue Burayot terbuat dari bahan dasar yang sederhana, namun kaya rasa. Bahan-bahan utama yang digunakan adalah tepung beras, gula merah, dan minyak kelapa.
Perpaduan ketiga bahan ini menciptakan cita rasa yang manis dan gurih, menjadikannya sebagai camilan yang lezat. Kue ini memiliki bentuk bulat lonjong dengan sedikit keriput dan warna kecokelatan yang menggoda selera.
Keunikan teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam menambah daya tarik dari Burayot.
Varian Rasa Burayot
Burayot dikenal dengan variasi rasa yang bervariasi, seperti cokelat, wijen, keju, jahe, dan kacang tanah. Setiap varian memiliki nuansa rasa yang berbeda, namun tetap mempertahankan ciri khas Garut yang manis dan gurih.
Misalnya, Burayot rasa cokelat memberikan sensasi manis yang kaya, sementara Burayot rasa jahe memberikan sensasi pedas yang hangat, cocok untuk dinikmati saat cuaca dingin.
Baca juga: Batagor dan Tahu Cibuntu Warisan Budaya Tak Benda Jabar 2025
Tradisi Kue Burayot
Dilansir dari detik.com, Burayot tidak hanya menjadi camilan sehari-hari di Garut, tetapi juga menjadi hidangan yang khas saat menjelang hari raya Idul Fitri. Tradisi ini sudah ada sejak lama, dan Burayot sering kali dijadikan oleh-oleh yang dibawa pulang wisatawan saat berkunjung ke kota Garut.
Masyarakat Garut biasanya membuat Burayot dalam jumlah banyak untuk disajikan kepada tamu, sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur pada hari raya.
Pusat Wisata Candi Cangkuang dan Proses Pembuatan Burayot
Salah satu tempat terbaik untuk menikmati Burayot adalah di kawasan wisata Candi Cangkuang di Garut. Di sana, para pengunjung tidak hanya dapat menikmati kue Burayot, tetapi juga menyaksikan proses pembuatan kue tradisional ini.
Pengalaman ini memberikan kesempatan bagi wisatawan memahami lebih dalam pembuatan Burayot dan mengapresiasi kerajinan tangan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Burayot Sebagai Ikon Kuliner Garut
Burayot menjadi bagian warisan kuliner yang memperkaya keragaman kuliner tradisional Indonesia, khususnya dari tanah Sunda. Keberadaannya semakin memperkaya kekayaan kuliner lokal Garut, yang memiliki banyak makanan khas.
Salah satu daya tarik utama Burayot adalah kesederhanaannya yang tetap dapat menyajikan rasa yang enak dan lezat. Selain itu, Burayot juga menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki masyarakat Garut, yang terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi berikutnya.