Kabar duka bagi musik Indonesia setelah pada Senin, 27 Januari 2025, penyanyi legendaris Emilia Contessa, berpulang selamanya di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, pukul 18.00 WIB.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Emilia sempat menjalani perawatan intensif dari tim dokter.
Emilia Contessa dikenal luas sebagai penyanyi pop lawas yang bersinar di era 70-an. Emilia juga dikena sebagai model, pemeran, penyanyi dan politikus. Ia merupakan ibu dari pemeran, model, dan penyanyi rap Indonesia, Denada.
Seniman Multitalenta
Emilia lahir pada 23 September 1957 di Banyuwangi, Jawa Timur dan bernama asli Nur Indah Citra Sukma Munsyi. Dia merupakan anak sulung dari pasangan Hasan Ali dan RA Anna Susiani. Dia memiliki darah Jawa, Madura, dan Pakistan.
Emilia menunjukkan bakat menyanyi sejak belia. Di usia 12 tahun, ia menjuarai kompetisi penyanyi pop di Pekan Olahraga Nasional (PON) VII di Surabaya. Keberhasilan ini membawanya rekaman di Singapura atas undangan pencari bakat Lee Kuan Yew.
Setahun kemudian, ia kembali ke Indonesia dan merintis karier di TVRI. Dengan nama baru Emilia Contessa, karir Emil langsung menanjak. Ketenaran Emilia mencapai puncaknya di era 1970-an.
Kala itu ia dijuluki “Singa Panggung Asia” oleh majalah Asia Week. Bahkan, The New York Times menobatkannya sebagai salah satu dari lima penyanyi terpopuler di dunia. Emilia juga tampil di berbagai panggung musik Eropa dan Amerika.
Beberapa lagu hits yang membuatnya populer diantaranya “Flamboyan”, “Angin Malam”, “Layu Sebelum Berkembang”, “Kehancuran”, “Angin November”, “Biarlah Sendiri”, “Bunga Mawar”, “Melati”, “Rindu”, hingga “Bunga Anggrek”.
Selain bernyanyi, Emilia juga sukses membintangi film layar lebar seperti Akhir Sebuah Impian, Ratapan Anak Tiri, dan Senja di Pantai Losari. Emilia juga berbakat di bidang modeling dan akting.
Pada tahun 1972, ia dinobatkan PWI sebagai “Ratu Foto Model”
Kiprah di Dunia Politik
Pada tahun 2010, Emilia memulai kariernya di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Banyuwangi. Tapi sayangnya pasangan itu kalah di pilkada tersebut dengan hanya mendapatkan 130.792 suara atau 17,62 % suara.
Meski gagal, ia tak menyerah dan berhasil menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Jawa Timur pada periode 2014-2019.
Kehidupan Pribadi
Dalam kehidupan pribadinya, Emilia tercatat menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya dengan Rio Tambunan pada 1976 dikaruniai dua anak, yaitu Denada dan Enrico Tambunan. Pernikahan keduanya dengan Abdullah Sidik Sukarty juga memberinya seorang anak.
Pernikahan terakhirnya dengan pria keturunan Arab, Ussama Bin Muhammad Al-Hadar, menghasilkan seorang putra lagi. Putrinya, Denada, mengikuti jejak sang ibu sebagai penyanyi dan beberapa kali tampil bersama Emilia di atas panggung.
Kepergian Emilia Contessa meninggalkan duka mendalam, namun jejak emasnya di dunia musik, seni, dan hiburan tak akan pernah terlupakan. Namanya akan terus dikenang sebagai salah satu ikon seni Indonesia. (Dari berbagai sumber)