By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Asep Sunandar Sunarya, Maestro Wayang Golek yang Mendunia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Asep Sunandar Sunarya, Maestro Wayang Golek yang Mendunia
Profil

Asep Sunandar Sunarya, Maestro Wayang Golek yang Mendunia

Anisa Kurniawati
Last updated: 11/02/2025 03:57
Anisa Kurniawati
Share
Foto: MerahPutih
SHARE

Ki Asep Sunandar Sunarya adalah sosok maestro dalam dunia wayang golek yang berjasa besar dalam mempopulerkan seni tradisional dari tatar Sunda.

Melalui kreativitasnya, ia menghadirkan karakter Si Cepot menjadi ikon pertunjukan wayangnya. 

Lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 3 September 1955, Asep Sunandar Sunarya berasal dari keluarga dalang. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat pada seni wayang golek dengan membuat wayang dari ranting, tanah liat, dan daun singkong. 

Nama kecilnya adalah Asep Sukana. Ia diasuh oleh bibinya, Ma Jaja, dan baru mengetahui orang tua kandungnya saat berusia 16 tahun.

Dalam sebuah pementasan, ayahnya mengganti namanya menjadi Asep Sunandar, dengan Sunarya diambil dari nama sang ayah. Sejak itu, ia dikenal dengan nama Ki Asep Sunandar Sunarya.

Kreativitas dan Inovasi dalam Wayang Golek

Ki Asep dikenal sebagai dalang yang penuh inovasi.

Ia menciptakan berbagai efek gerakan untuk wayang. Seperti karaktek Si Cepot yang bisa mengangguk-angguk, Buta yang bisa muntah mie, dan berbagai karakter khas lainnya.

Inovasi ini membuat pertunjukannya terasa lebih hidup dan menarik bagi berbagai kalangan.

Selain itu, ia juga memasukkan unsur dakwah dalam pertunjukan wayangnya. Unsur keislaman yang ia sisipkan dalam setiap cerita membuatnya mendapatkan gelar Kiai Haji (KH). 

Sebagai seorang dalang, Ki Asep Sunandar Sunarya telah membawa wayang golek ke berbagai belahan dunia. Ia sering mengadakan pertunjukan di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika. 

Tahun 1993, ia menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionnette di Charleville, Prancis, selama dua bulan. Atas kontribusinya, ia bahkan diberi gelar profesor dari institut itu.

Selain itu, pada tahun 1986, ia ditunjuk sebagai duta kesenian oleh pemerintah Indonesia dan berkesempatan tampil di Amerika Serikat. Prestasinya terus berlanjut hingga ia menerima Bintang Satya Lencana Kebudayaan pada tahun 1995.

Penghargaan dan Pengakuan

Selama hidupnya, Ki Asep memperoleh berbagai penghargaan. Di antaranya, tahun 1978 dan 1982, ia menjadi juara Dalang Pinilih I tingkat Jawa Barat dalam Binojakrama Padalangan di Bandung. 

Pada tahun 1985, ia dinobatkan sebagai Dalang Juara Umum tingkat Jawa Barat dan berhak membawa pulang Bokor Kencana sebagai lambang supremasi padalangan Sunda. Selain itu, ia juga aktif dalam rekaman kaset wayang golek.

Ada lebih dari 100 album yang telah dihasilkan. Salah satu stasiun televisi swasta bahkan pernah membuat program khusus berjudul “Asep Show”, yang didedikasikan untuknya.

Sayangnya, maestro wayang golek ini memiliki riwayat penyakit jantung. Ia berencana menjalani perawatan di Singapura, tetapi takdir berkata lain. Pada 31 Maret 2014, ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Al-Ihsan, Bandung.

Kepergian Ki Asep Sunandar Sunarya merupakan kehilangan besar bagi dunia seni Indonesia. Warisannya dalam dunia wayang golek tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Membaca Karya Helvy Tiana Rosa Untuk Hati Pembaca

Titiek Puspa, Legenda Abadi di Panggung Musik Indonesia

Asmuni, Dari Seniman ABRI Hingga Legenda Komedi

Jejak Karya Penulis Novel Roman Populer Indonesia Marga T

Irawati Kusumorasri, Pelestari Seni Tari Jawa

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Keunikan Arsitektur Tongkonan, Rumah Warisan Adat Toraja
Next Article Ini Rangkaian Acara Perayaan Cap Go Meh 2025 di Jabodetabek
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?