By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Ramuan Jamu, Warisan Budaya Jawa yang Diakui UNESCO
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Ramuan Jamu, Warisan Budaya Jawa yang Diakui UNESCO
Warisan Budaya

Ramuan Jamu, Warisan Budaya Jawa yang Diakui UNESCO

Achmad Aristyan
Last updated: 30/01/2025 07:59
Achmad Aristyan
Share
Jamu menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia asli Indonesia yang diakui UNESCO. Foto: Shutterstock/Odua Images
SHARE

Ramuan jamu merupakan salah satu bentuk pengobatan tradisional yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa, Bali, dan Madura.

Secara umum, Jamu adalah ramuan herbal yang terbuat dari berbagai bahan alami seperti akar, kulit kayu, daun, bunga, biji, dan buah-buahan, yang digunakan untuk mengobati penyakit serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Tahun 2023, Jamu resmi diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) bagian dari Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia asli Indonesia.

Sejarah dan Asal Usul Jamu

Dilansir dari indonesia.go.id, kata “Jamu” berasal dari dua kata bahasa Jawa kuno, yaitu ‘jawa’ yang merujuk pada Pulau Jawa, dan ‘ngramu’ yang berarti meracik atau mencampur bahan-bahan.

Karena itu, Jamu secara harfiah bisa diartikan sebagai “ramuan Jawa”. 

Beberapa teori menyebut Jamu berasal dari kata ‘jampi’, yang digunakan dalam praktek spiritual dukun dalam tradisi Jawa kuno. Bukti penggunaan Jamu tercatat dalam sejarah sejak abad ke-8, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. 

Di situs arkeologi Liyangan, yang terletak di lereng Gunung Sindoro, Jawa Tengah, ditemukan artefak seperti cobek dan ulekan, yang menunjukkan bahwa masyarakat pada zaman itu telah meracik ramuan dari tanaman-tanaman herbal.

Penjual jamu gendong pada tahun 1935. Foto: Wikimedia Commons

Jenis-Jenis Jamu dan Khasiatnya

Melansir dari mediaindonesia.com, berbagai jenis Jamu dikenal luas masyarakat Indonesia, masing-masing dengan khasiat dan bahan baku berbeda. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Jamu Beras Kencur: Terbuat dari campuran beras yang disangrai dan kencur, Jamu ini dikenal memiliki khasiat untuk menghilangkan pegal-pegal serta menyegarkan tubuh setelah aktivitas fisik yang melelahkan.
  2. Jamu Cabe Puyang: Terbuat dari cabe jawa dan rimpang lempuyang, Jamu ini dipercaya dapat mengatasi pegal linu serta menambah darah bagi penderita anemia.
  3. Jamu Kudu Laos: Mengandung bahan-bahan seperti mengkudu, rimpang laos, merica, dan bawang putih, Jamu ini berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah, melancarkan peredaran darah, serta menghangatkan tubuh.
  4. Jamu Kunir Asem (Kunyit Asam): Jamu yang terkenal dengan khasiatnya untuk menyegarkan tubuh dan mengatasi panas dalam. Terdiri dari campuran kunyit dan asam, Jamu ini juga dikenal sebagai ramuan untuk melancarkan haid.

Proses Pembuatan dan Pengolahan Jamu

Dilansir dari detik.com, proses pembuatan Jamu pada umumnya dimulai dengan pemilihan bahan-bahan alami yang segar. Bahan-bahan seperti akar, rimpang, dan rempah lainnya akan diolah dengan cara ditumbuk, diperas, atau direbus untuk mengambil sari-sarinya. 

Misalnya, dalam pembuatan Jamu beras kencur, beras yang sudah disangrai akan ditumbuk halus, lalu dicampur dengan bahan-bahan lainnya sebelum diseduh dengan air panas. Setelah bahan-bahan tercampur, ramuan Jamu ini akan disaring dan siap untuk diminum. 

Beberapa Jamu seperti Jamu gendong dijual dengan cara berkeliling, di mana penjual akan membawa bakul yang berisi botol-botol Jamu dan menawarkan ramuan sehat ini kepada masyarakat.

Keunikan Jamu Gendong

Salah satu bentuk penjualan Jamu yang masih bertahan hingga saat ini adalah Jamu gendong. Jamu gendong merupakan Jamu yang dijual penjual yang menggendong bakul berisi botol-botol Jamu dengan cara berkeliling. 

Penjual jamu gendong. Foto: Merdeka.com/Dwi Narwoko

Penjual Jamu gendong sering kali mengetahui ramuan mana yang paling disukai pelanggan setia mereka, karena mereka mempelajari jenis Jamu yang paling diminati dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan setiap individu.

Penjual Jamu juga memiliki pengetahuan khusus tentang bagaimana meracik Jamu yang sesuai dengan kondisi kesehatan konsumen. Misalnya, untuk orang yang sedang batuk, mereka akan mencampurkan Jamu beras kencur dengan ramuan lain yang bisa meredakan batuk.

Jamu dalam Kehidupan Sehari-hari

Jamu memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya dalam menjaga kesehatan tubuh secara alami. Di daerah-daerah seperti Sukoharjo, Jawa Tengah, Jamu gendong menjadi bagian dari tradisi yang sudah lama dijalankan penduduk lokal. 

Bahkan, di desa Bulakrejo, dibangun sebuah patung yang menggambarkan seorang penjual Jamu dan petani sebagai simbol kebanggaan akan warisan budaya ini. Bagi banyak orang, minum Jamu adalah bagian dari rutinitas harian untuk menjaga stamina, meredakan kelelahan, atau sekadar menyegarkan tubuh setelah bekerja seharian. 

Khasiat Jamu yang terbukti efektif secara turun-temurun membuatnya tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan dengan cara alami. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Rahasia ‘Kekebalan’ Penari Tari Piring: Mistik atau Teknik?

Kelezatan Lemet, Warisan Kuliner Klasik dari Abad ke-18

Kain Kebat, Mahakarya Tradisional Suku Dayak Iban Kalimantan

Jejak Sejarah Laksamana Cheng Ho di Klenteng Sam Poo Kong

Keripik Kelakai, Camilan Suku Dayak dengan Ragam Manfaat

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article arpusda wonosobo Sejarah dan Kiprah Arpusda Wonosobo dalam Membangun Literasi
Next Article Sistem PPDB Direvisi, Empat Jalur Penerimaan Siswa Diterapkan
3 Comments 3 Comments
  • binance create account says:
    11/03/2025 at 18:32

    Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

    Reply
  • binance says:
    05/05/2025 at 12:18

    Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

    Reply
  • binance registration says:
    10/06/2025 at 19:20

    Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?