By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Asal-Usul Padi dalam Legenda Beru Dayang Tanah Karo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Asal-Usul Padi dalam Legenda Beru Dayang Tanah Karo
Cerita Rakyat

Asal-Usul Padi dalam Legenda Beru Dayang Tanah Karo

Achmad Aristyan
Last updated: 06/02/2025 04:01
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi Beru Dayang dari Sumatra Utara yang menceritakan asal-usul tanaman padi. Gambar: sdn13.bimakota.sch.id
SHARE

Legenda Beru Dayang merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari Sumatra Utara. Kisah ini dipercaya sebagai asal-usul tanaman padi, makanan pokok masyarakat Indonesia.

Cerita ini juga menggambarkan penderitaan akibat kelaparan serta pengorbanan seorang anak demi kelangsungan hidup banyak orang yang ada di sekelilingnya.

Awal Mula Kisah Beru Dayang

Dikisahkan dalam buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke karya Irwan Rouf dan Shenia Ananda dan kanal YouTube CERITA KITA, pada zaman dahulu di Tanah Karo terjadi kemarau panjang yang menyebabkan krisis pangan. Masyarakat menderita kelaparan akibat kekeringan yang melanda daerah itu.

Di antara mereka, terdapat seorang anak yatim bernama Beru Dayang yang tinggal bersama ibunya. Kehidupan mereka sangat sulit karena persediaan makanan telah habis. 

Beru Dayang terus menangis di pangkuan ibunya, meminta makanan yang tak lagi tersedia. Sang ibu, yang juga kelaparan, tidak dapat berbuat banyak untuk menyelamatkan putrinya.

Seiring berjalannya waktu, kondisi Beru Dayang semakin memburuk. Tubuhnya menjadi kurus dan lemah hingga akhirnya ia meninggal dunia akibat kelaparan. 

Kehilangan putrinya membuat sang ibu tenggelam dalam kesedihan yang mendalam.

Karena tak sanggup menahan penderitaan, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai. Tak ada seorang pun yang mengetahui tentang kematian mereka.

Baca juga: Legenda Arjuna dan Asal Usul Gunung Arjuno di Jawa Timur

Penemuan Buah Misterius

Beberapa bulan setelah kejadian tragis itu, kemarau masih terus berlangsung di Tanah Karo. Suatu hari, dua anak kecil yang sedang bermain di padang luas menemukan sebuah buah yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. 

Mereka membawa buah itu pulang dan menyerahkannya kepada orang tua mereka. Namun, tidak ada seorang pun yang mengenali jenis buah itu, termasuk para tetua di desa. 

Akhirnya, masyarakat memutuskan untuk membawa buah itu ke istana agar raja dapat memberikan keputusan terkait temuan itu. Ketika masyarakat dan raja sedang memperhatikan buah itu, tiba-tiba terdengar suara asing dari langit. 

Suara itu mengungkapkan bahwa buah itu adalah jelmaan dari Beru Dayang, anak kecil yang meninggal akibat kelaparan. Suara itu juga memberi pesan agar buah itu ditanam dan dirawat dengan baik, karena nantinya akan menjadi sumber makanan utama bagi masyarakat.

Suara misterius itu juga menyampaikan, ibu Beru Dayang telah menjelma menjadi ikan di sungai.

Karena itu, ketika buah itu telah berbuah dan menjadi makanan, masyarakat disarankan untuk memakannya bersama ikan agar mereka terbebas dari kelaparan.

Munculnya Tanaman Padi

Mendengar pesan dari suara langit itu, raja segera memerintahkan rakyatnya untuk menanam buah itu. Dengan penuh harapan, masyarakat bekerja sama menanam dan merawat buah yang dipercaya sebagai anugerah dari Beru Dayang.

Setelah tiga bulan berlalu, buah itu tumbuh menjadi tanaman padi yang menguning dan siap dipanen. Masyarakat pun mulai memanen hasilnya dan memasaknya menjadi nasi. 

Sesuai pesan dari suara langit, mereka juga menangkap ikan dari sungai untuk dijadikan lauk. Akhirnya, berkat tanaman padi yang berasal dari jelmaan Beru Dayang, masyarakat berhasil mengatasi kelaparan yang melanda Tanah Karo. 

Sejak saat itu, padi menjadi makanan utama bagi masyarakat, dan mereka selalu menyantapnya dengan lauk ikan sebagai bentuk penghormatan terhadap Beru Dayang dan ibunya. (Diolah dari beberapa sumber)

You Might Also Like

Legenda Batu Belah, Kisah Pengorbanan Ibu dari Aceh

Putri Dampali yang Diasingkan Cerita Rakyat Sulawesi Selatan

Filosofi Di Balik Keindahan Batik Rereng Ciwangi Sukabumi

Cinta Roro Suminten dalam Cerita Warok Suromenggolo

Kisah Damar Wulan, Legenda Pahlawan dari Tanah Jawa

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Sejarah Perayaan Cap Go Meh yang Jatuh 12 Februari 2025
Next Article Permudah Informasi Cagar Budaya, Blora Luncurkan Sigarda
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?