Kemegahan Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo (MRMP) tengah menarik perhatian luas, terutama di media sosial. Sejumlah video yang beredar memperlihatkan keindahan proyek ini, yang digadang-gadang akan menjadi patung tertinggi di Indonesia.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Monumen Reog Ponorogo yang perlu diketahui.
Progres Pembangunan yang Mencapai 95 Persen
Saat ini, pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo telah mencapai 95 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo, mengungkapkan bahwa pengerjaan tengah memasuki tahap pemasangan panel kepala Reog pada layer ke-7.
“Progresnya kini fokus pada kerangka panel kepala Reog. Musim penghujan menjadi tantangan yang cukup menghambat pekerjaan,” ujar Judha dilansir dari ponorogo.pikiran-rakyat.com.
Ia berharap cuaca dapat mendukung agar penyelesaian konstruksi dapat berjalan sesuai jadwal.
Judha juga menambahkan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan monumen biasa, tetapi merupakan karya seni dengan tingkat kesulitan teknis tinggi.
Mega Proyek dengan Anggaran Miliaran Rupiah
Pembangunan Monumen Reog Ponorogo adalah proyek ambisius dengan investasi besar. Pada awalnya, anggaran proyek ini diperkirakan sekitar Rp30 miliar, namun seiring berjalannya waktu, total biaya membengkak hingga Rp90 miliar.
Jika rampung sesuai target, monumen ini akan menjadi ikon baru Kabupaten Ponorogo.
Patung Tertinggi di Indonesia
Dengan ketinggian mencapai 126 meter, Monumen Reog Ponorogo akan menjadi patung tertinggi di Indonesia, mengungguli Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang memiliki ketinggian 121 meter.
Selain berfungsi sebagai destinasi wisata, monumen ini juga akan menjadi pusat edukasi tentang sejarah dan budaya Reog Ponorogo.
Baca juga: Monumen Reog Ponorogo dari Knalpot Brong Simbol Ketertiban
Destinasi Wisata Unggulan
Berada di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, monumen ini diharapkan menjadi daya tarik utama pariwisata daerah. Kehadiran monumen ini tidak hanya mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga berpotensi memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Lokasi Strategis dengan Akses Mudah
Monumen Reog Ponorogo dibangun di perbukitan kapur Kecamatan Sampung, yang memiliki aksesibilitas baik.
Hal ini memudahkan wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung, sehingga menjadi salah satu keunggulan utama dalam menarik lebih banyak pengunjung.
Fasilitas Pendukung yang Lengkap
Kompleks MRMP tidak hanya menawarkan monumen dan museum, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Fasilitas itu meliputi area parkir yang luas, pusat informasi wisata, toko suvenir, restoran, serta tempat istirahat.
Kelengkapan ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan selama berkunjung.
Monumen yang Memadukan Seni dan Budaya
Monumen ini bukan hanya sekadar bangunan monumental, tetapi juga menjadi simbol kebesaran seni dan budaya lokal.
Dengan adanya museum di dalam kompleksnya, pengunjung selain menikmati kemegahan monumen, juga mendapatkan wawasan sejarah Reog Ponorogo yang kaya nilai budaya.
Proyek ini menjadi bukti nyata seni, budaya, dan pariwisata dapat bersinergi memajukan daerah.
Tak heran jika Monumen Reog Ponorogo diproyeksikan sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya. (Dari berbagai sumber)