By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Siti Nuhayati, Sosok di Balik Manisnya Gula Aren Desa Mergolangu
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Siti Nuhayati, Sosok di Balik Manisnya Gula Aren Desa Mergolangu
Profil

Siti Nuhayati, Sosok di Balik Manisnya Gula Aren Desa Mergolangu

Anisa Kurniawati
Last updated: 04/03/2025 11:34
Anisa Kurniawati
Share
Desa Mergolangu
Siti Nurhayati, pembuat gula aren yang masih bertahan di Desa Mergolangu. Foto: Ivan
SHARE

Selain dikenal dengan keindahan Gunung Lanang, Desa Mergolangu yang terletak di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo juga dikenal sebagai desa produsen gula aren.

Adalah Siti Nurhayati, salah satu warga setempat yang menggantungkan hidupnya sebagai pembuat gula aren. Meski penghasilan yang diperoleh tidak seberapa, namun tetap ia tekuni.

Dalam sehari, Siti Nurhayati mengaku bisa memproduksi sekitar 8-10 buah gula aren. “Sehari bisa 8-10 buah. Setelah selesai dijual ke warung, satu cetakan itu beratnya sekitar setengah kilo harganya Rp 10.000 ribu. Sehari habisnya bisa 4-5.” Kata Siti.

Gula aren sendiri merupakan pemanis alami yang terbuat dari air nira pohon aren. Sebagai pemanis alami, gula aren memiliki banyak khasiat yang bagus untuk kesehatan tubuh. Proses pembuatan gula aren dimulai dari penyadapan pohon aren terlebih dahulu. Penyadapan biasanya dilakukan dua kali dalam sehari, pagi dan sore hari.

“Sekitar jam 6 pagi itukan simbah bawa pulang air nira, saya sudah siapkan tungku yang apinya sudah nyala. Nanti air niranya disaring terlebih dahulu pakai kalo. Kemudian dimasak kurang lebih selama 4-5 jam tergantung jumlah air niranya” kata Siti Nurhayati ketika ditanya mengenai proses pembuatan gula aren. Dia kemudian melanjutkan.

“Nanti kalau sudah matang lalu dicetak pakai cetakan lingkaran dari bambu. Kemudian dibiarkan sampai dingin, biasanya membutuhkan waktu 1 jam” jelas Siti.

Keahlian dalam membuat gula aren diperoleh Siti Nurhayati dari neneknya. “Dulu belajar dari nenek. Kalau bikin gula aren itu begini…begini. Jadi saya niruin, lama-lama bisa sendiri.”

Proses pembuatan gula aren kadang tidak bisa dilakukan setiap hari. Hal ini dikarenakan tidak setiap hari pohon aren mengeluarkan air nira. Jika sudah begitu, Siti Nurhayati yang sehari-hari membuat gula aren, akhirnya mencari rumput untuk pakan ternak.

“Bikin gula aren kadang nggak bisa setiap hari, karena pohon arennya nggak keluar air terus. Pernah sampai 5 bulan pohon arennya nggak keluar air nira. Akhirnya karena nggak ada yang mau dibuat gula aren saya cari rumput buat pakan ternak, sama cari kayu. Hasilnya kalau dibanding cari rumput, lebih banyak bikin gula aren” Jelas Siti Nurhayati.

Kesulitan lainnya yang dialami seorang pembuat gula aren yaitu ketika musim hujan. “Kesulitannya kalau musim hujan. Mungkin karena kayunya basah jadi air nira yang keluar tidak bisa banyak.” pungkas Siti Nurhayati.

Gula aren hasil dari produksinya sendiri dipasarkan ke warung-warung sekitar Desa Mergolangu. Meski hasilnya tidak pasti, Siti Nurhayati tetap menekuni pekerjaan ini.

You Might Also Like

Radhar Panca Dahana, Sang Sastrawan Pemberontak

Putri Handayani Sukses Kibarkan Merah Putih di Puncak Vinson

Balon Mbulu Usung Filosofi Nusantara di Festival Mudik 2025 Wonosobo

Desa Wisata Mergolangu, Digadang Jadi Kawasan Lima Dieng Baru

Gugum Gumbira, Maestro Tari Jaipongan Legendaris Jawa Barat

TAGGED:desa wisata mergolangudesa wisata wonosoboprodusen gula aren

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article makam kyai walik Makam Kyai Walik, Tokoh Penyebar Agama Islam di Wonosobo
Next Article KH Manshur KH Manshur, Sosok Dibalik Berdirinya Masjid Al-Manshur Wonosobo
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?