By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: May Day, Sejarah Panjang dan Perjuangan di Balik Hari Buruh
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Event > May Day, Sejarah Panjang dan Perjuangan di Balik Hari Buruh
Event

May Day, Sejarah Panjang dan Perjuangan di Balik Hari Buruh

Achmad Aristyan
Last updated: 01/05/2025 02:32
Achmad Aristyan
Share
Aksi memperingati Hari Buruh Internasional di Bandung. Foto: Antara Foto/Raisan Al Farisi
SHARE

Setiap tanggal 1 Mei, berbagai negara di seluruh dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau dikenal sebagai May Day.

Lebih dari sekadar hari libur nasional, tanggal ini menjadi simbol perjuangan panjang para buruh untuk mendapatkan hak-hak yang adil, kondisi kerja layak, dan pengakuan atas peran penting mereka dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Akar Sejarah Hari Buruh Internasional

Peringatan Hari Buruh berakar pada peristiwa tragis yang terjadi di Haymarket Square, Chicago, Amerika Serikat, pada awal Mei 1886 dikutip dari laman Britannica.

Saat itu, para buruh menggelar unjuk rasa untuk menuntut pembatasan jam kerja menjadi delapan jam sehari, sebagai respons atas praktik kerja yang eksploitatif—banyak perusahaan menetapkan jam kerja hingga 14 hingga 18 jam per hari.

Namun, aksi damai itu berujung bentrok dengan aparat kepolisian yang membubarkan massa dengan kekerasan.

Baca Juga: Giat Sosialisasi Rekrutmen TNI, Koramil 09/Kepil Sasar Siswa Kelas XII

Seorang buruh tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Tiga hari kemudian, saat demonstrasi lanjutan berlangsung di Haymarket Square, sebuah bom dilemparkan ke arah polisi.

Insiden ini memicu kekacauan hebat, menewaskan tujuh petugas polisi dan sejumlah warga sipil.

Pelaku pelemparan bom tak pernah diidentifikasi secara pasti.

Namun, delapan aktivis buruh ditangkap dan dijatuhi hukuman berat, meskipun bukti keterlibatan mereka tidak meyakinkan. Kejadian ini menjadi titik balik dalam sejarah gerakan buruh dunia.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para buruh dan untuk mengenang tragedi Haymarket, Kongres Buruh Internasional tahun 1889 di Paris menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional, dan tahun berikutnya, jutaan buruh di berbagai negara menggelar aksi solidaritas.

Perkembangan Global: Dari London hingga Moskow

Momentum Hari Buruh terus bergulir secara global.

Pada 1890, lebih dari 300.000 buruh berunjuk rasa di London sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan buruh internasional.

Di Amerika Serikat, meski 1 Mei tidak dijadikan hari libur nasional, Presiden Grover Cleveland akhirnya menetapkan Labor Day pada September sebagai bentuk penghormatan terhadap pekerja.

Sementara itu, negara-negara di Eropa dan Blok Timur, termasuk Uni Soviet, mengadopsi 1 Mei sebagai hari penting untuk merayakan kekuatan buruh dan sekaligus menunjukkan kekuatan negara.

Baca Juga: Kemenbud dan PT Pos Indonesia Luncurkan Prangko Spesial 70 Tahun KAA

Di Moskow, perayaan May Day diselenggarakan dalam bentuk parade militer besar-besaran di Lapangan Merah, dihadiri para petinggi negara dan Partai Komunis.

Namun, tidak semua peringatan Hari Buruh mendukung kebebasan buruh.

Di Jerman, ketika Partai Nazi berkuasa tahun 1933, 1 Mei memang ditetapkan sebagai hari libur resmi.

Tetapi sehari setelahnya, serikat buruh independen dibubarkan secara paksa, menandai penghapusan hak-hak buruh di negara itu.

Sejarah Hari Buruh di Indonesia

Di Indonesia, semangat Hari Buruh sudah bergema sejak masa penjajahan Belanda.

Pada 1 Mei 1918, aksi mogok kerja para buruh menjadi simbol awal perjuangan melawan eksploitasi kolonial.

Namun, semangat ini sempat meredup akibat tekanan dari pemerintah Hindia Belanda dan pendudukan Jepang yang melarang aktivitas serikat buruh.

Baru setelah kemerdekaan, peringatan Hari Buruh kembali mendapat tempat.

Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Soekarno secara resmi menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh melalui Undang-Undang Kerja Nomor 12 Tahun 1948. Keputusan ini menandai pengakuan formal terhadap kontribusi kaum buruh dalam pembangunan bangsa.

Peringatan Hari Buruh sempat tenggelam selama masa Orde Baru karena adanya pembatasan terhadap aktivitas buruh.

Namun pada 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013, yang menetapkan 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional untuk menghormati perjuangan dan kontribusi buruh Indonesia.

Tujuan dan Makna Hari Buruh

Hari Buruh tidak hanya sekadar mengenang sejarah.

Lebih dari itu, peringatan ini menjadi ajang untuk menyuarakan aspirasi, menuntut keadilan sosial, serta memperjuangkan hak-hak buruh yang belum terpenuhi.

Di tengah tantangan ketimpangan sosial, upah minim, dan kondisi kerja yang belum ideal di berbagai sektor, Hari Buruh menjadi pengingat bahwa perjuangan buruh masih relevan hingga hari ini.

Baca Juga: Menembus Hutan dan Kabut, Menemukan Pesona Curug Lawe

Momentum Hari Buruh setiap 1 Mei dimanfaatkan serikat pekerja di berbagai belahan dunia untuk mengadvokasi sejumlah isu krusial yang menyangkut kesejahteraan buruh.

Beberapa tuntutan utama yang kerap disuarakan meliputi kenaikan upah minimum yang layak, jaminan sosial dan kesehatan yang memadai, serta perlindungan hukum bagi pekerja kontrak dan outsourcing.

Selain itu, kesetaraan gender di tempat kerja dan penciptaan lingkungan kerja yang aman dan manusiawi juga menjadi bagian penting dari agenda perjuangan buruh.

Dalam konteks yang lebih luas, Hari Buruh menjadi panggung global untuk mendorong perubahan struktural demi memastikan seluruh pekerja, baik di sektor formal maupun informal, dapat menikmati kehidupan yang layak, sejahtera, dan bermartabat.

You Might Also Like

Festival Erau, Pesta Rakyat Tertua di Kalimantan Timur 

Keris Nusantara Dipamerkan di Museum Nasional Indonesia

Buka Tarling, Bupati Wonosobo Tegaskan Pentingnya Peran Masjid

Wonosobo Luncurkan Ikon dan Tema Resmi WNFC 2025

Yogyakarta Janjikan Banyak Event Wisata Menarik Tahun 2025

TAGGED:1 meihari buruhhari buruh internasionalhari libur nasionalmay day

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Rangkaian Acara Seru Mei 2025 di Wonosobo
Next Article Daerah Istimewa Surakarta Respon Gubernur Jateng Soal Usulan Daerah Istimewa Surakarta, Tegaskan Kewenangan Ada di Pusat
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Presiden Prabowo Hadiri Peringatan Hari Buruh Internasional 2025 - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?