By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tabasheer, “Emas Putih” dari Bambu Indonesia yang Diburu Dunia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Tabasheer, “Emas Putih” dari Bambu Indonesia yang Diburu Dunia
Berita

Tabasheer, “Emas Putih” dari Bambu Indonesia yang Diburu Dunia

Achmad Aristyan
Last updated: 14/05/2025 02:39
Achmad Aristyan
Share
Bambu Indonesia. Foto: forestsnews.cifor.org – INDEPENDEN
SHARE

Di balik lebatnya hutan bambu tropis Indonesia, tersimpan potensi alam bernilai tinggi yang mulai mencuri perhatian dunia bernama “tabasheer”.

Dikenal pula sebagai bigar bambu atau ekstrak ruas bambu, endapan silika alami ini kini menjadi komoditas ekspor incaran global, terutama di tengah lonjakan permintaan terhadap produk herbal dan suplemen kesehatan.

Melansir dari cnbcindonesia.com, meski belum sepopuler gaharu atau cendana, tabasheer asal Indonesia justru mencatatkan pertumbuhan ekspor paling konsisten dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan data perdagangan, nilai ekspor bahan ini terus meningkat seiring meningkatnya permintaan dari berbagai negara.

India tercatat sebagai pembeli terbesar tabasheer Indonesia dengan permintaan mencapai US\$ 10,67 juta, diikuti Amerika Serikat sebesar US\$ 5,18 juta.

Negara lain seperti China, Republik Ceko, dan Jepang juga aktif menyerap pasokan bahan herbal langka ini.

Baca Juga: Tanaman Kamper Al-Qur’an, Jejak Perdagangan Arab di Bumi Nusantara

Secara ilmiah, tabasheer terbentuk ketika tanaman bambu mengalami stres atau penuaan, menghasilkan endapan kristal silika berwarna putih hingga kebiruan dengan kandungan mineral yang tinggi.

Zat ini telah lama dimanfaatkan dalam berbagai praktik pengobatan tradisional lintas kawasan, mulai dari Ayurveda di India hingga pengobatan tradisional Tiongkok dan ramuan herbal Timur Tengah maupun Asia Tenggara.

Di bidang kesehatan, tabasheer dikenal sebagai agen alami yang memberikan efek mendinginkan tubuh, membantu meredakan peradangan, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Seiring perkembangan farmasi modern, bahan ini juga telah dimanfaatkan dalam formulasi suplemen anti-penuaan dan produk kecantikan berbahan dasar alami.

Tabasheer. Foto: dutaalami.web.indotrading.com

Indonesia memiliki keunggulan tersendiri dalam produksi tabasheer berkat spesies bambu tropis yang mengandung silika dalam kadar lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Selain faktor alam, teknologi ekstraksi dan pemurnian yang semakin canggih turut memperkuat daya saing tabasheer Indonesia di pasar internasional.

Khusus di India, tingginya permintaan didorong kebutuhan dalam formulasi pengobatan Ayurveda yang telah menjadi bagian dari budaya setempat.

Sementara di Amerika Serikat dan Jepang, peningkatan permintaan dipacu riset dan pengembangan produk natural remedies serta kosmetik berbahan herbal yang tengah berkembang pesat.

Baca Juga: Brasil Temukan CBD dalam Gulma Liar, Harapan Baru Dunia Medis

Dengan tren global yang bergerak menuju gaya hidup sehat dan produk berbasis alam, posisi tabasheer Indonesia diproyeksikan akan semakin strategis dalam pasar ekspor herbal dunia.

Meskipun potensi komoditas ini belum sepenuhnya tergarap, peluangnya terbuka luas, terutama bagi pelaku industri bambu, usaha kecil menengah, dan eksportir lokal.

Jika dikelola secara serius dan berkelanjutan, tabasheer berpotensi menjadi ikon baru dalam peta ekspor bahan alami Indonesia, sejajar dengan gaharu dan rempah-rempah sebagai komoditas kebanggaan nasional di mata dunia.

You Might Also Like

Indonesia-India Jalin Program Pertukaran Budaya 2025-2028

Epigrafi Ajak Masyarakat Kenali Prasasti

Fadli Zon Resmikan Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama

Menbud Fadli Zon: Budaya Indonesia Bisa Jadi Kunci Perdamaian

Bupati Wonosobo Apresiasi TP PKK dalam Pembangunan Keluarga Berkualitas

TAGGED:bambuhutan bambu tropisIndonesiapotensi alamtabasheer

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Festival Suadesa 2025 Borobudur Serap Ribuan Pengunjung, UMKM Panen Berkah
Next Article KPM Pentaskan Tari Tradisional Indonesia di Festival Indisch Den Haag 2025
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah Sejak 1969 - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?