By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Roro Jonggrang, Tipu Muslihat Putri Raksasa
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda Roro Jonggrang, Tipu Muslihat Putri Raksasa
Cerita Rakyat

Legenda Roro Jonggrang, Tipu Muslihat Putri Raksasa

Ridwan
Last updated: 14/09/2024 22:44
Ridwan
Share
3 Min Read
SHARE

Ada sejumlah cerita rakyat yang hidup membumi di tengah masyarakat Nusantara sejak berabad-abad lalu yang dan hingga kini masih eksis, tak lekang ditelan jaman. Salah satunya legenda Roro Jonggrang.

Alkisah, terdapat dia kerajaan besar di Jawa Tengah yaitu kerajaan Pengging dan Baka.
Kerajaan Pengging memiliki raja bernama Prabu Damar Maya yang memiliki putra yang sakti mandraguna, gagah lerkasa bernama Raden Bandung Bondowoso.
Sementara  Kerajaan Baka dipimpin raksasa pemakan manusia bernama Prabu Baka dengan wakilnya Patih Gupala.  Meski berasal dari bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri yang cantik jelita bernama Roro Jonggrang.
Dua kerajaan ini awalnya hidup bertetangga dengan damai, namun kemudian terjadi prahara diantara keduanya akibat Prabu Baka yang ingin melebarkan kekuasan, termasuk menguasai kerajaan Pengging.
Perang pun tak terhindarkan. Banyak penduduk Pengging yang binasa karena diserang secara tiba-tiba. Kerajaan Pengging pun diujung kejatuhan. Lantas Bandung Bondowoso pun diutus ayahnya untuk menghadapi Prabu Baka. Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan Prabu Baka dengan kesaktiannya.
Berita kematian Prabu Baka itu sampai ke Roro Jonggrang yang sangat terpukul dengan kematian ayahnya.Tak lama kemudian, Pangeran Bandung Bondowoso menyerbu Keraton Baka. Saat penyerbuan itulah sang pangeran bertemu Roro Jonggrang yang cantik jelita.
Asmara pun melanda Bandung Bondowoso yang seketika jatuh cinta dengan kecantikan putri raksasa. Ajakan menikahpun dilayangkan namun ditolak Roro Jonggrang yang tak ingin menikah dengan pembunuh ayahnya. Namun Bandung Bondowoso tetap memaksa.
Roro Jonggrang pun menyerah. Namun ada 2 syarat harus dipenuhi Bandung Bondowoso sebelum menikahi Roro Jonggrang yaitu membuat sumur Jalatunda dan membangun 1.000 candi hanya dalam semalam.
Bandung Bondowoso yang sakti, mampu membuat sumur Jalatunda dalam waktu singkat. Roro Jonggrang berusaha memperdaya Bandung Bondowoso agar turun ke dalam sumur yang langsung ditutup dan ditimbun batu oleh Patih Gupala. Namun Bandung Bondowoso lolos.
Demi menuntaskan syarat kedua, Bandung Bondowoso harus minta bantuan makhluk halus dan ghaib hingga pembangunan 1000 candi nyaris selesai dalam sekejap mata.
Mendengar kabar seribu candi hampir selesai dibangun, Roro Jonggrang kembali bersiasat untuk menggagalkannya. Dia segera membangunkan dayang-dayang dan perempuan desa untuk menumbuk padi meski malam masih gelap gulita sambil membakar jerami searah matahari terbit.
Para makhluk ghaib yang menyangka sudah pagi, lari ketakutan meninggalkan 999 candi yang telah dibangun. Bandung Bondowoso pun kecewa dan menyadari telah diperdaya Roro Jonggrang yang kemudian dikutuknya menjadi Arca. Roro Jonggrang pun menjelma menjadi candi ke seribu dan paling cantik. Seribu candi ini sekarang dikenal dengan sebutan Candi Sewu, selain candi Prambaman dan Keraton Ratu Baka.
Dongeng Bandung Bondowosi ini juga menjelaskan Arca Dewi Durga yang ada di dalam Candi Prambanan, dipercaya sebagai perwujudan Puteri Roro Jonggrang. Itulah sedikit kisah dari legenda Roro Jonggrang.
Bagi yang ingin menyaksikan secara langsung Candi Sewu, lokasinya berada di kompleks Candi Prambanan, Jawa Tengah. (Foto: Candi Prambanan, Jawa Tengah)

You Might Also Like

Legenda Batuwangi dan Sumpah Tujuh Turunan

Perjalanan Mundinglaya Dikusumah Menuju Kedamaian Pajajaran

Kisah Pak Kikir dan Asal Usul Nama Daerah Cianjur, Jawa Barat

Legenda Manusia Harimau dalam Budaya Indonesia

Bujang Awang Tabuang dan Kisah Permaisuri Terbuang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Provinsi Banten Promosikan Wastra dan Kuliner di MTQN Kaltim
Next Article Seni Budaya Tapal Kuda Meriahkan Madura Culture Festival 2024
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?