By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kue Lontar, Kudapan Istimewa Khas Papua
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kue Lontar, Kudapan Istimewa Khas Papua
Warisan Budaya

Kue Lontar, Kudapan Istimewa Khas Papua

Ridwan
Last updated: 15/10/2024 10:33
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: Pinterest
SHARE

Kue lontar merupakan camilan khas Papua yang mirip dengan pie susu. Mulanya, bernama ronde taart atau kue bundar, tapi sulit dilafalkan sehingga masyarakat di Fakfak, Papua pun menyebutnya kue lontar. Biasanya disajikan pada saat hari besar. 

Kue lontar sekilas tampak seperti pie susu. Kudapan ini memiliki bentuk seperti mangkuk, berukuran dengan diameter sekitar 20 cm dan rasanya enak, manis, gurih, dan nikmat. 

Mengutip Indonesia.go.id, lantaran rasanya yang menggugah selera, kue khas ini selalu hadir sebagai sajian istimewa kepada tamu ketika menyambut perayaan hari besar keagamaan seperti Lebaran dan Natal. Kue ini juga kerap dicari umat Muslim di Papua untuk disantap saat berbuka puasa pada Ramadan karena rasanya yang manis.

Bahan dasar untuk membuat kue ini adalah terigu, margarin, vanili, dan susu. Bahan tersebut nantinya dicampur dan dicetak menggunakan piring keramik sehingga bentuknya bundar. Kue lontar punya tekstur lembut di bagian dalam dan renyah pada kulit luarnya. Unsur susu menjadi faktor utama dari lembutnya rasa kue dan menambah kelezatannya.

Meski memiliki bentuk seperti pie susu, di Papua, kue ini umumnya dibuat berukuran cukup besar dengan diameter bisa mencapai 20 sentimeter dan memerlukan sebuah cetakan kue khusus. Sehingga kue yang dihasilkan pun juga cukup besar dan dapat disantap oleh 8-10 orang bersama-sama.

Tapi ada juga kue lontar yang dibuat dengan diameter lebih kecil, misalnya 8 cm dan biasanya diproduksi sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman. Kue dengan ukuran lebih kecil ini dibuat untuk memudahkannya ketika akan dikemas sebagai buah tangan.

Menurut sejarah, kue khas Papua ini dibawa masuk oleh para serdadu Hindia Belanda sejak 1910 silam. Penamaan kue lontar konon berasal dari bahasa Belanda yaitu ronde taart atau kue bundar. Tetapi karena penduduk setempat kesulitan melafalkannya, maka akhirnya mereka menyebutnya sebagai kue lontar seperti yang kita kenal sekarang ini.

Para serdadu kolonial terutama yang berada di Fakfak pada mulanya mengajari penduduk setempat cara membuat kue ini. Tujuannya supaya mereka tidak kesulitan untuk mendatangkan kue lontar ini dari kampung halaman di Belanda sana. Lambat laun, kue ini dapat dipraktikkan dengan mudah oleh masyarakat setempat meski beberapa bahan utama masih didatangkan dari Belanda seperti margarin, susu, dan terigu.

Dengan cepat kue ini menyebar ke berbagai penjuru di Papua selain karena rasanya yang lezat, juga dapat dihidangkan untuk acara-acara keluarga termasuk sebagai kudapan berbuka puasa. Bahan baku pembuatannya di Papua juga sudah semakin mudah didapat. (Anisa Kurniawati-Sumber: Indonesia.go.id)

You Might Also Like

Sejarah Mi Ayam dan Makna di Balik Warna Gerobaknya

Inovasi Batik Riau: Modis Dan Ramah Lingkungan

Pesona Budaya Megalitikum di Desa Wisata Tebara

Wayang Kulit Cirebon, Media Diplomasi Dakwah Religi

Rawon, Sup Hitam Terlezat Se-Asia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Buya Hamka: Sastrawan, Ulama dan Sosok Inspiratif
Next Article Mengenal Tubo, Batik Cantik Dari Ternate
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

wamenpar
Wamenpar Tegaskan Pungli Tak Boleh Terjadi di Destinasi Wisata
Berita 22/05/2025
Sistem Penerimaan Murid Baru
Kemendikdasmen Resmi Terapkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Tahun Ajaran 2025/2026
Berita 22/05/2025
Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?
Profil 21/05/2025
Pemkab Wonosobo Optimistis Kampung KB Candimulyo Maju ke Tingkat Nasional
Berita 21/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?