By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kerajinan Perak Kotagede, Memadukan Tradisi dan Inovasi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kerajinan Perak Kotagede, Memadukan Tradisi dan Inovasi
Warisan Budaya

Kerajinan Perak Kotagede, Memadukan Tradisi dan Inovasi

Ridwan
Last updated: 29/01/2025 12:59
Ridwan
Share
3 Min Read
Ilustrasi Kerajinan Perak Kota Gede dengan berbagai jenis seperti cincin, bros, miniatur, dan aksesori lainnya. (Foto: shutterstock/INDONESIAPIX)
SHARE

Di tanah air, khususnya Kotagede, kriya memiliki keterkaitan erat dengan industri pariwisata, menghasilkan beragam kerajinan tangan yang kaya akan ciri khas, mulai dari bahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, tekstil, hingga kerajinan perak.

Yogyakarta selain memiliki destinasi wisata yang beragam dan kuliner lezat, juga memiliki aneka produk kriya yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satu yang terkenal adalah kerajinan perak Kotagede.

Jewellery of Jogja

Terletak di pusat Kota Yogyakarta, kerajinan perak Kotagede telah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Pada awalnya, kerajinan ini diperuntukkan bagi pesanan Keraton. Namun, seiring berjalannya waktu, Mary Agnes, istri gubernur Belanda, ikut andil dalam mengembangkan industri perak di Kotagede.

Dikenal sebagai “Jewellery of Jogja,” Kotagede tetap menjadi pusat kerajinan perak terkemuka di Indonesia dan terus menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Banyak toko kerajinan perak berjejer, menunjukkan bahwa banyak penduduk Kotagede menggantungkan hidup mereka pada subsektor ini.

Baca juga: Pasar Legi Kotagede, Pasar Tertua Di Yogyakarta

Karya Perajin Perak Kotagede Sudah Diakui

Mungkin ada di antara Anda yang bertanya-tanya, apa yang membuat kerajinan Kotagede begitu istimewa dibandingkan seni kriya lainnya?

Jawabannya, pengrajin di Kotagede memiliki keahlian tinggi dalam menempa, mengukir, dan membentuk perak menjadi beragam produk. Kemampuan membuat ukiran perak telah diwariskan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi.

Para pengrajin Kotagede menciptakan ratusan jenis kerajinan unik, mulai dari cincin, bros, miniatur sepeda, miniatur andong, hingga berbagai perhiasan dan aksesori lainnya.

Setiap kerajinan yang dihasilkan tidak hanya indah, tetapi juga merupakan karya seni yang bernilai tinggi. Harga kerajinan perak bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung tingkat kerumitan dan detail yang dikerjakan.

Berkat keindahan kerajinan perak Kotagede, banyak wisatawan asing yang berkunjung untuk mencari perhiasan sebagai aksesori atau cenderamata. Menariknya, hasil kerajinan perak ini juga banyak diekspor ke berbagai negara.

Kerajinan Perak Populer di Pasar Internasional

Perkembangan kerajinan perak di Kotagede menjadi langkah positif bagi perekonomian Indonesia.

Mengingat industri perak ini merupakan salah satu sektor kreatif dengan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan memiliki daya saing tinggi.

Dilansir dari laman kemenparekraf.go.id, meskipun kriya telah meraih popularitas yang cukup tinggi, sektor ini sempat mengalami dampak signifikan akibat pandemi COVID-19.

Berdasarkan laporan Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia 2020/2021, pendapatan subsektor kriya terjun sekitar -3,31% selama masa pandemi. Namun, subsektor ini menunjukkan ketahanan yang luar biasa, secara perlahan berhasil bangkit dari keterpurukan.

Pada tahun 2020, kriya menyumbangkan Rp166,13 triliun untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, menjadikannya subsektor ekonomi kreatif dengan pendapatan terbesar kedua, yakni sebesar 4,95 miliar USD pada tahun yang sama.

Dengan popularitasnya di pasar internasional, kerajinan perak ini diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. (Achmad Aristyan)

You Might Also Like

Congklak, Permainan Tradisional yang Penuh Filosofi

Lestarikan Warisan Budaya, Sleman DIY Gelar Festival Rujak

Kue Lontar, Kudapan Istimewa Khas Papua

Pakaian Adat Sangkurat Kebanggaan Suku Dayak Ngaju

Kak Emma Perkenalkan Permainan Tradisional Di Wonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Mengenal Aneka Produk Kriya Khas Tasikmalaya Yang Memesona
Next Article Kampung Gitar Mancasan, Sentra Alat Musik Petik Ekspor
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?