Wayang Orang Sriwedari, salah satu kesenian yang sempat meredup kini kembali menjadi ikon budaya Kota Solo. Kesenian ini merupakan gabungan dari seni drama dan pertunjukan wayang yang diperankan oleh orang yang dirias mirip dengan tokoh-tokoh wayang.
Di Kota Solo, Wayang Orang Sriwedari menjadi salah satu tradisi yang tersohor dan terjaga hingga saat ini. Didirikan pada tahun 1911, kesenian ini lahir pada era pemerintahan Mangkunegaraan V.
Pada tahun 1896, sepeninggal Mangkunegaran V yang wafat karena sakit parah, terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan banyak pemain wayang dirumahkan. Meskipun demikian, pertunjukan wayang orang tetap dilakukan, dengan keliling dari kampung ke kampung.
Nama kelompok Wayang Orang Sriwedari menjadi populer setelah muncul di siaran Solosche Radio Vereeniging, pada tahun 1926. Sandi wayang udara inilah membuat kelompok ini digandrungi warga Solo, dan selalu dinanti-nantikan jadwal tayangnya.
Selanjutnya, Wayang Orang Sriwedari, ditempatkan di Taman Sriwedari atau dikenal juga dengan Bon Rojo (Kebon Rojo). Bangunan ini dibangun pada era Pakubuwana X, yang mulanya digunakan untuk tempat bersantai raja.
Biasanya cerita yang dibawakan sama seperti pertunjukan wayang pada umumnya. Cerita tersebut didasarkan pada epos Mahabharata dan Bharatayudha. Ditambah dengan aksi teatrikal berpadu dengan tata cahaya dan diiringi dengan karawitan menjadi daya tarik dari pertunjukan ini.
Seiring dengan perkembangan zaman, ada masa dimana pertunjukan mereka sepi penonton. Tempat berkapasitas 500 penonton tersebut hanya diisi oleh beberapa orang saja. Berbagai inovasi kemudian dilakukan. Mulai dari regenerasi pemain, perubahan pada cerita, penggunaan rias dan kostum hingga keliling keluar kota.
Wayang Orang kembali mendapatkan tempatnya seiring dengan berkembangnya media sosial. Banyak anak mudah yang menyiarkan pertunjukan mereka di media sosial sehingga menarik banyak orang untuk menontonnya.
Bahkan kini pertunjukan Wayang Orang ini tidak hanya disukai oleh orang tua namun juga anak-anak muda. Seiring dengan hal itu, meski pertunjukan wayang menggunakan bahasa Jawa, dilayar tetap akan ada skenario cerita dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Saat ini, Wayang Orang Sriwedari rutin mengadakan pertunjukan di Gedung Wayang Sriwedari, Jalan Kebangkitan Nasional No. 15. Harga tiketnya cukup terjangkau, untuk domestik Rp 20.000 dan mancanegara Rp 50. 000. Untuk mendapatkan jadwal atau informasi terbaru terkait Wayang Orang Sriwedari dapat mengunjungi akun Instagram @wayang_orang_sriwedari. (Anisa Kurniawati-Berbagai Sumber)