By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Wayang Orang Sriwedari, Kesenian Solo yang Masih Lestari
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Wayang Orang Sriwedari, Kesenian Solo yang Masih Lestari
Tradisi

Wayang Orang Sriwedari, Kesenian Solo yang Masih Lestari

Ridwan
Last updated: 25/10/2024 12:23
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: wikimedia commons
SHARE

Wayang Orang Sriwedari, salah satu kesenian yang sempat meredup kini kembali menjadi ikon budaya Kota Solo. Kesenian ini merupakan gabungan dari seni drama dan pertunjukan wayang yang diperankan oleh orang yang dirias mirip dengan tokoh-tokoh wayang. 

Di Kota Solo, Wayang Orang Sriwedari menjadi salah satu tradisi yang tersohor dan terjaga hingga saat ini. Didirikan pada tahun 1911, kesenian ini lahir pada era pemerintahan Mangkunegaraan V. 

Pada tahun 1896, sepeninggal Mangkunegaran V yang wafat karena sakit parah, terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan banyak pemain wayang dirumahkan. Meskipun demikian, pertunjukan wayang orang tetap dilakukan, dengan keliling dari kampung ke kampung. 

Nama kelompok Wayang Orang Sriwedari menjadi populer setelah muncul di siaran Solosche Radio Vereeniging, pada tahun 1926. Sandi wayang udara inilah membuat kelompok ini digandrungi warga Solo, dan selalu dinanti-nantikan jadwal tayangnya.

Selanjutnya, Wayang Orang Sriwedari, ditempatkan di Taman Sriwedari atau dikenal juga dengan Bon Rojo (Kebon Rojo). Bangunan ini dibangun pada era Pakubuwana X, yang mulanya digunakan untuk tempat bersantai raja. 

Biasanya cerita yang dibawakan sama seperti pertunjukan wayang pada umumnya. Cerita tersebut didasarkan pada epos Mahabharata dan Bharatayudha. Ditambah dengan aksi teatrikal berpadu dengan tata cahaya dan diiringi dengan karawitan menjadi daya tarik dari pertunjukan ini. 

Seiring dengan perkembangan zaman, ada masa dimana pertunjukan mereka sepi penonton. Tempat berkapasitas  500 penonton tersebut hanya diisi oleh beberapa orang saja.  Berbagai inovasi kemudian dilakukan. Mulai dari regenerasi pemain, perubahan pada cerita, penggunaan rias dan kostum hingga keliling keluar kota. 

Wayang Orang kembali mendapatkan tempatnya seiring dengan berkembangnya media sosial. Banyak anak mudah yang menyiarkan pertunjukan mereka di media sosial sehingga menarik banyak orang untuk menontonnya. 

Bahkan kini pertunjukan Wayang Orang ini tidak hanya disukai oleh orang tua namun juga anak-anak muda. Seiring dengan hal itu, meski pertunjukan wayang menggunakan bahasa Jawa, dilayar tetap akan ada skenario cerita dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 

Saat ini, Wayang Orang Sriwedari rutin mengadakan pertunjukan di Gedung Wayang Sriwedari, Jalan Kebangkitan Nasional No. 15. Harga tiketnya cukup terjangkau, untuk domestik Rp 20.000 dan mancanegara Rp 50. 000. Untuk mendapatkan jadwal atau informasi terbaru terkait Wayang Orang Sriwedari dapat mengunjungi akun Instagram @wayang_orang_sriwedari. (Anisa Kurniawati-Berbagai Sumber)

You Might Also Like

Buka Egek, Tradisi Suku Moi Papua dalam Menjaga Alam

Menyelami Keunikan Pasar Lerep: Perpaduan Tradisi dan Wisata

Pulau Samosir, Alam dan Kearifan Lokal dalam Ritual Tradisi

Tradisi Ngebuyu, Acara Seru Rayakan Kelahiran Bayi Baru Lahir

Horja Bius, Cara Masyarakat Batak Menyelesaikan Permasalahan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Kabinet Merah Putih Ikut Parade Senja di Akmil Magelang
Next Article Sambut Sumpah Pemuda, Dusun Sanggrahan Gelar Jathilan
2 Comments 2 Comments
  • Pingback: Sambut Sumpah Pemuda, Dusun Sanggrahan Gelar Jathilan - emmanus.com
  • Pingback: Berburu Barang Antik di Pasar Triwindu Kota Solo - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?