By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Pendekatan Budaya Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Pendekatan Budaya Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
Berita

Pendekatan Budaya Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

Anisa Kurniawati
Last updated: 05/11/2024 05:28
Anisa Kurniawati
Share
Kepala Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu UGM Andreasta Meliala dalam FMB9 dengan tema ‘Makan Bergizi Gratis: Dari Sini Kita Mulai!’/Foto: Tangkapan Layar Youtube FMB9
SHARE

Pendekatan budaya dan kebiasaan lokal di masing-masing daerah dinilai menjadi kunci sukses program makan bergizi gratis, yang merupakan program utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, agar dapat berjalan optimal.

Kepala Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu Universitas Gajah Mada (UGM), Andreasta Meliala, seperti dikutip dari Infopublik.id, mengatakan bahwa pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial budaya masyarakat sangat penting dalam merancang dan melaksanakan program ini.

“Kami lihat basisnya evidence atau bukti. Bukti-bukti ini sudah dihasilkan dan sudah dipraktikkan, dampaknya sudah terlihat,” kata Andreasta dalam Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema ‘Makan Bergizi Gratis: Dari Sini Kita Mulai!’ pada Senin (4/11/2024).

Ia menegaskan bahwa makanan bergizi telah terbukti secara ilmiah dapat membantu mengatasi masalah kesehatan, termasuk obesitas dan kurang gizi, yang saat ini menjadi tantangan serius di Indonesia.

Dalam konteks ini, program makan bergizi gratis yang dikembangkan diharapkan dapat menyasar dua isu penting tersebut secara bersamaan. Menurutnya, penyesuaian budaya dalam program gizi gratis tidak dapat diabaikan dalam pelaksanaan program makan bergizi ini.

Pendekatan ini harus mempertimbangkan kebiasaan dan preferensi makanan sehari-hari masyarakat setempat. Misalnya, di daerah pantai, masyarakat mungkin lebih terbiasa dengan konsumsi ikan.

“Sementara di pegunungan, pola makan mereka bisa berbeda. Untuk itu, kita harus buat matriks yang jelas,” kata Andreasta.

Dalam rangka menciptakan program ini berjalan efektif, Andreasta juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi berbagai pihak dan stakeholder. Hal ini bertujuan agar saat program dilaksanakan, sudah ada skema yang tepat.

“Sehingga dapat menemukan satu model yang bisa diterapkan di berbagai lokasi. Harus dibedah berdasarkan kondisi sosial budaya masyarakatnya dan kapasitas sumber daya lokalnya untuk menyuplai bahan makanan hingga kesiapan dapur,” tambahnya.

Lebih lanjut, penelitian dan kajian dari akademisi sangat diperlukan untuk memastikan program makanan gizi gratis benar-benar efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Karenanya, kementerian terkait harus memberikan mandat kepada peneliti untuk melakukan kajian di area-area spesifik.

Andreasta mencontohkan, kajian model A sangat cocok untuk diterapkan di lokasi tertentu. Ia juga menekankan bahwa keberadaan fasilitas kesehatan dapat menjadi salah satu sumber yang mendukung kelancaran program ini. Instansi seperti TNI dan Polri pun memiliki jaringan yang dekat dengan masyarakat di daerah-daerah terpencil, yang bisa dimanfaatkan untuk mendistribusikan makanan bergizi.

“Ada instansi-instansi seperti TNI/Polri, mereka punya titik-titik di ujung sana yang dekat dengan masyarakat,” jelas Andreasta.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang konteks lokal dan kolaborasi antar lembaga, program makanan gizi gratis dapat dijalankan secara efektif. Andreasta optimis bahwa dengan strategi yang tepat, program ini tidak hanya akan membantu meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga mendukung keberlangsungan budaya lokal dalam konsumsi makanan sehat.

Secara keseluruhan, lanjut Andreasta, adaptasi program makanan gizi gratis dengan budaya daerah masing-masing menjadi kunci dalam mencapai tujuan yang lebih besar.

“Melalui pendekatan yang tepat, program ini berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia secara menyeluruh,” kata Andreasta.

You Might Also Like

Fadli Zon Apresiasi Film Perang Kota Karya Mouly Surya

Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo Pantau Kedisiplinan ASN di Kantor Setda

Tarif Kunjungan ke Galeri Nasional Disesuaikan

Presiden Prabowo Minta Kepala Daerah Bela Kepentingan Rakyat

Wisata Heritage Di Palembang Segera Hidup Lagi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Tjilik Riwut, Pengusul Pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya
Next Article Kamus Bahasa Lumajangan Bagi Milenial Bahasa Lumajangan Dibikin Kamus Demi Hindari Kepunahan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?