By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Bangka Belitung, Bermula Dari Kerajaan Sriwijaya
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Sejarah Bangka Belitung, Bermula Dari Kerajaan Sriwijaya
Pariwisata

Sejarah Bangka Belitung, Bermula Dari Kerajaan Sriwijaya

Achmad Aristyan
Last updated: 10/11/2024 15:48
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi. Tugu 0 Kilometer di Pangkalpinang, ikon Pulau Bangka. Foto: wonderful.pangkalpinangkota.go.id
SHARE

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, provinsi ke-31 di Indonesia, didirikan melalui Undang-Undang No. 27 Tahun 2000. Sebelumnya, wilayah ini merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Keindahan alamnya, terutama di Pulau Bangka dan Pulau Belitung, telah menarik perhatian banyak wisatawan. Namun sejarah panjang kedua pulau ini jauh lebih kaya dan penuh peristiwa penting.

Laman resmi dpmptsp.babelprov.go.id menyebut, sejarah awal Pulau Bangka sudah tercatat dalam berbagai sumber. Menurut sejarawan George Coedes, sebelum abad pertama, pulau ini telah dikenal para pelaut India yang datang ke Wangka, yang kini dikenal sebagai Pulau Bangka. 

Nama Wangka berarti timah dalam bahasa Sansekerta, mengingat Pulau Bangka kaya sumber daya alam mahal itu. Sedangkan karya sastra Buddha yang ditulis abad ke-3 Masehi, seperti “Mahaniddesa”, Wangka sudah disebutkan bersama wilayah Swarnnabhūmi (Sumatra) dan Jawa.

Jejak sejarah Bangka dapat terbaca dari prasasti Kota Kapur-peninggalan Kerajaan Sriwijaya-diperkirakan dibuat abad ke-7 Masehi. Prasasti yang ditemukan di Desa Penagan, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka ini menunjukkan adanya pemukiman dan perkembangan peradaban.

Selain itu, Pulau Bangka juga dikenal para pelaut Melayu dan Tiongkok, dengan Gunung Menumbing sebagai petunjuk navigasi penting. Gunung ini bahkan tercatat dalam peta “Mao K’un” yang dibuat Ma-huan abad ke-15. Di sana gunung ini disebut Peng-chia Shan, yang berarti “Gunung Menumbing.”

Baca juga: Rumah Baghi: Simbol Persatuan dan Tradisi Sumsel

Perlawanan Heroik

Sementara itu, sejarah Pulau Belitung juga tak kalah menarik. Berdasarkan catatan dari Tiongkok, pada abad ke-13, Pulau Belitung dikenal sebagai Kaulan, tempat singgah armada Mongol yang sedang dalam perjalanan untuk menyerang Siŋhasāri pada tahun 1293. 

Di sini, armada Mongol memperbaiki kapal-kapal mereka yang rusak. Pada masa kerajaan, Pulau Belitung sempat menjadi bagian dari Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 dan kemudian menjadi benteng pertahanan laut Kerajaan Majapahit pada abad ke-14.

Setelah periode kerajaan, Pulau Belitung menjadi bagian dari Kesultanan Palembang dan beberapa kerajaan lokal, seperti Kerajaan Badau dan Kerajaan Balok yang muncul abad ke-15. Pada masa kolonialisme, Pulau Bangka dan Pulau Belitung berada di bawah kekuasaan Inggris hingga akhirnya Inggris menyerahkan kedua pulau ini ke Belanda, 10 Desember 1816. 

Di bawah Belanda, perjuangan rakyat Bangka melawan penjajahan berlangsung sengit. Salah satu perlawanan heroik terjadi saat Perang Bangka I tahun 1819 hingga 1828, dipimpin Depati Barin. 

Setelah wafatnya Depati Barin, perjuangan dilanjutkan anaknya, Depati Amir, yang juga dikenal karena keberaniannya melawan Belanda. Perjuangannya yang terus menggema di Pulau Bangka mengganggu industri penambangan timah Belanda. 

Sebagai balasan, Depati Amir ditangkap dan diasingkan ke Kupang. Demi mengenang jasanya, Bandara Depati Amir diresmikan sebagai simbol perjuangan masyarakat Bangka Belitung.

Baca juga: Rumah Baghi: Simbol Persatuan dan Tradisi Sumsel

Menjadi Provinsi

Setelah Indonesia merdeka, meski pemerintah Belanda menolak mengakui kemerdekaan, sebuah Dewan Bangka Sementara dibentuk pada 1946. Penggabungan Dewan Riau dan Dewan Belitung dalam Federasi Bangka Belitung Riau (Babiri) terjadi pada 1948. 

Namun, pada tahun 1950, negara federal dibubarkan, dan Bangka Belitung kembali menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selama beberapa dekade berikutnya, wilayah ini masih berada di bawah administrasi Provinsi Sumatera Selatan, meskipun masyarakat Bangka Belitung terus memperjuangkan status otonom.

Keinginan masyarakat untuk menjadikan Bangka Belitung sebagai provinsi yang berdiri sendiri akhirnya terwujud pada 21 November 2000. Ketika itu,  Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Undang-Undang No. 27 Tahun 2000. Hari itulah yang kini diperingati sebagai hari jadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menandai babak baru dalam perjalanan sejarah wilayah ini. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Wisata Heritage Di Palembang Segera Hidup Lagi

Star Bathing, Sensasi Healing di Bawah Langit Penuh Bintang

Pemprov Sumut Pelajari Pengelolaan Wisata Raja Ampat

Meneropong Jejak Sejarah Di Tonjong Canyon Cipatujah

Pantai Bentar Probolinggo, Tawarkan Jembatan Untuk Ber-Selfie

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Mengenal Bundengan Alat Musik Tradisional Ajaib Wonosobo
Next Article Empal Gentong, Kuliner Nusantara Khas Cirebon
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?