Tradisi Seren Taun atau upacara adat panen padi masyarakat Sunda yang dilakukan setiap tahun. Upacara ini berlangsung khidmat dan semarak di berbagai desa adat Sunda. Dikutip dari Wikipedia, upacara adat sebagai syukuran masyarakat agraris ini diramaikan ribuan masyarakat sekitarnya, bahkan dari beberapa daerah di Jawa Barat dan mancanegara. Sejumlah daerah yang masih menggelar tradisi ini antara lain:
Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kasepuhan Banten Kidul, Desa Ciptagelar, Cisolok, Kabupaten Sukabumi
Desa adat Sindang Barang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor
Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten
Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya.
Baca juga: Seren Taun, Ritual Syukur Masyarakat Sunda
Istilah tradisi Seren taun berasal dari kata dalam Bahasa Sunda seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Seren taun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya.
Menurut catatan sejarah dan tradisi lokal, perayaan Seren taun sudah turun-temurun dilakukan sejak zaman Kerajaan Sunda purba seperti kerajaan Pajajaran. Upacara ini berawal dari pemuliaan terhadap Nyi Pohaci Sanghyang Asri, dewi padi dalam kepercayaan Sunda kuno.
Sistem kepercayaan masyarakat Sunda kuno dipengaruhi warisan kebudayaan masyarakat asli Nusantara, yaitu animisme-dinamisme pemulian arwah karuhun (nenek moyang) dan kekuatan alam, serta dipengaruhi ajaran bercorak Hindu.