By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Maestro Keroncong Gesang Melegenda Hingga Ke Jepang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Maestro Keroncong Gesang Melegenda Hingga Ke Jepang
Profil

Maestro Keroncong Gesang Melegenda Hingga Ke Jepang

Anisa Kurniawati
Last updated: 15/02/2025 02:53
Anisa Kurniawati
Share
Maestro keroncong Gesang Martohartono. Foto: bpad.jogjaprov.go.id
SHARE

Namanya sudah bukan saja terkenal di Indonesia, namun juga sudah mendunia, itulah Gesang Martohartono. Gesang adalah nama populre dan sangat terkenal di dunia musik keroncong Indonesia. Salah satu karya monumentalnya  Bengawan Solo telah mampu melintasi beberapa generasi, abadi hingga kini. 

Gesang yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917 ini adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu keroncong yang lahir dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya adalah seorang pengusaha bisnis kain batik. Namun, saat dia remaja, usaha ayahnya mengalami kebangkrutan. Dia dan keluarganya kemudian hidup dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan.

Film Layar Lebar

Dilansir dari lama tokoh.id, Awal kariernya, Gesang bukanlah seorang pencipta lagu. Dia hanya penyanyi lagu-lagu keroncong di acara dan pesta kecil-kecilan atau acara formal lainnya di kota Solo.

Pada saat ia berusia 23 tahun, tepatnya tahun 1940, ketika itu, dia tengah duduk di tepi Bengawan Solo yang dia kagumi. Kekaguman itu kemudian menginspirasinya menciptakan lagu Bengawan Solo.

Lagu itu lantas disempurnakan dalam enam bulan. Tak disangka Bengawan Solo menjadi lagu yang amat terkenal di Indonesia dan Asia, terutama di Jepang. Bahkan di Jepang, lagu ini sudah pernah digelar dalam salah satu film layar lebar.

Baca juga:  Harry Roesli, Doktor Musik Eksentrik

Rekaman di Usia Senja

Gesang yang tadinya hanya seorang penyanyi kecil menjadi melegenda berkat lagu Bengawan Solo ciptaannya. Lagu ‘Bengawan Solo’ itu telah diterjemahkan ke lebih 13 bahasa, di antaranya bahasa Inggris, Tionghoa, dan Jepang. 

Selain lagu Bengawan Solo, sang komposer ini juga menciptakan beberapa lagu, namun tidak sepopuler Bengawan Solo, di antaranya: Jembatan Merah, Pamitan, Keroncong Si Piatu, Roda Dunia, Dunia Berdamai, Bumi Emas Tanah Airku, Sebelum Aku Mati dan lainnya. 

Salah satu CD Musik Gesang yang populer di Jepang. Foto: Istimewa

Ketika usianya menginjak 85 tahun,  masih mampu merekam suaranya. Rekaman bertajuk Keroncong Asli Gesang itu diproduksi PT Gema Nada Pertiwi (GMP) Jakarta, 2002. Album itu merupakan wujud kecintaan dan penghargaannya terhadap musik keroncong. Komposer ini pun tercatat menciptakan banyak lagu Jawa yang dipopulerkan penyanyi keroncong legendaris, Waljinah.

Baca juga: Iwan Fals, Musisi “Wakil Rakyat” Legendaris

Dana Gesang

Pada tahun 1962, dia telah berpisah dengan istrinya. Dia pun memilih untuk hidup sendiri dan tak mempunyai anak. Pada tahun 1983, Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap perkembangan musik keroncong. 

Pengelolaan taman ini didanai Dana Gesang, sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang di Jepang. Di negeri Sakura itu, lagu-lagu komposer legendaris ini begitu populer hingga sosoknya melegenda di hati para penggemarnya.

Gesang Martohartono meninggal pada hari Kamis, 20 Mei 2010 pukul 18.10 WIB di PKU Muhammadiyah Surakarta, setelah dirawat di rumah sakit karena kesehatannya memburuk.

You Might Also Like

SK Trimurti, Pejuang Pers dan Perempuan Indonesia

Veddriq Leonardo Athlete of the Year 2024 The World Games

Taufiq Ismail Raih Anugerah Majelis Sastra Asia Tenggara

100 Tahun Sang Maestro Sastra Pramoedya Ananta Toer

Putu Wijaya, Dari Panggung Teater ke Halaman Buku

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Putri Indonesia Juara Mobile Legends Asian Esports Games 2024
Next Article Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Presiden Prabowo Naikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN Pada 2025
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?