Kerupuk biasanya dimasak menggunakan minyak goreng, tetapi hal ini tidak berlaku di Cirebon, Jawa Barat. Di kota ini, terdapat camilan khas yang justru diolah menggunakan pasir sebagai pengganti minyak goreng, dikenal dengan nama kerupuk melarat.
Nama “melarat” yang berarti miskin atau sederhana ini mencerminkan asal-usul kerupuk ini. Konon, kerupuk melarat tercipta ketika harga minyak goreng melambung tinggi, membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk memasak.
Pasir yang melimpah di kawasan Cirebon menjadi solusi kreatif sekaligus ekonomis untuk mengolah kerupuk. Sementara Kerupuk atau krupuk merupakan sejenis makanan ringan asli Indonesia.
Pengolahan Unik
Dilansir dari indonesiakaya.com, pasir ntuk mengolah kerupuk khas ini bukan sembarang pasir. Pasir yang digunakan berasal dari pegunungan dan harus melalui beberapa tahap pembersihan.
Setelah diayak untuk menghilangkan kotoran, pasir dijemur hingga kering, sehingga aman digunakan untuk menyangrai kerupuk. Kerupuk yang diolah dengan pasir ini tetap renyah dan tidak meninggalkan rasa atau aroma pasir.
Baca juga: Mencicipi Sajian Mi Koclok Berkuah Kental Khas Cirebon
Simbol Budaya
Kerupuk melarat dikenal karena tampilannya yang cerah dan berwarna-warni, seperti merah, putih, dan hijau. Terbuat dari bahan dasar tepung tapioka, kerupuk ini memiliki rasa gurih yang khas dan kerap disantap untuk teman makan.
Kerupuk ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Cirebon dan kerap menjadi pilihan oleh-oleh bagi wisatawan. Selain rasanya yang lezat, cerita unik di balik proses pembuatannya membuat kerupuk ini semakin istimewa sebagai cinderamata khas kota udang.
Dengan keunikan dan sejarahnya, kerupuk melarat tidak hanya menjadi camilan, tetapi juga simbol kreativitas dan kearifan lokal masyarakat Cirebon. Saat ini, kerupuk khas Melarat sudah tersebar luas ke seluruh wilayah Jawa Barat yang masyarakatnya dikenal menggemari makanan ringan atau snack enak ini. (Diolah dari berbagai sumber)