By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tradisi Badabus Dari Ritual Kebatinan Ke Seni Beladiri
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Tradisi Badabus Dari Ritual Kebatinan Ke Seni Beladiri
Tradisi

Tradisi Badabus Dari Ritual Kebatinan Ke Seni Beladiri

Anisa Kurniawati
Last updated: 02/12/2024 15:53
Anisa Kurniawati
Share
Tradisi Badabus. Foto: infopublik.id
SHARE

Badabus atau dabus merupakan ritual kebatinan yang digunakan untuk kekuatan dan kekebalan tubuh. Kemudian ritual ini dikembangkan menjadi karya seni beladiri. Warisan budaya ini tersebar hampir di seluruh wilayah Maluku. 

Masyarakat Maluku dan Maluku Utara menyebut Dabus atau Badabus sebagai Ratib Taji Besi. Tradisi ini berawal dari perkembangan Islam awal, dibawa para mubaligh dan pedagang dari Arab yang berada di Ternate dan beberapa daerah di Maluku Utara. 

Pada waktu itu, pendekatan ketika menyebarkan Islam adalah dengan mengenalkan kebudayaannya terlebih dahulu. Tentunya kebudayaan tersebut tak terlepas dari nilai-nilai Islam. Tradisi ini diajarkan oleh khalifah, atau guru ngaji. 

Saat ini, di beberapa wilayah di Maluku Utara, termasuk Ternate, Tidore, dan Makian, dabus dilaksanakan dalam rangka memperingati hajatan tertentu. Misalkan seperti naik haji, orang meninggal, hingga pengobatan secara keagamaan.

Baca juga: Maelo Jalur, Tradisi Gotong Royong Menyeret Kayu dari Hutan

Atraksi Dabus

Ritual Dabus menggunakan properti utama berupa sepotong besi tajam. Salah satu ujung besi tersebut dipasang kayu dan rantai untuk pemberat. Selain itu, perlengkapan lainnya yang digunakan yaitu tempat pembakaran dupa, mangkuk putih yang berisi air dan bantal. Kemudian ada kitab amalan (Lefo) yang berisi ajaran Islam dalam tingkatan syariat, tharikat, hakikat, dan marifat. 

Setelah ritual selesai, biasanya terdapat minuman sarabati. Minuman ini terbuat dari jeruk nipis, jahe dan gula merah. Tradisi badabus dipimpin Joguru atau Syekh yaitu guru yang memiliki kemampuan dalam ilmu agama yang sudah mencapai ilmu Thariqat. 

Badubus diawali dengan pembacaan doa sebelum besi debus digunakan. Kemudian para jamaah memainkan badabus diiringi dengan zikir yang saling bersahut-sahutan. Setelah lantunan zikir selesai syekh membacakan syair-syair yang mengandung nasihat.

Proses selanjutnya yaitu syekh dan jamaah berdiri untuk melakukan munajjah kepada yang bersangkutan sesuai dengan niat dan hajatan. Kemudian syekh membacakan ayat Al-Qur’an untuk mendapatkan hidayah dari sang Khalid.  Selanjutnya dibacakan surat Al-Fatihah membacakan niat dan hajatan kemudian dilanjutkan dengan doa ungkapan syukur dan terima kasih. 

Baca juga: Upacara Belian Tradisi Pengobatan Suku Petalangan

Serupa Bekam

Besi untuk ritual debus digunakan setelah pembacaan doa. Syekh akan mengasapi si pelakon dengan asap kemenyan yang telah dibakar. Kemudian pelakon mengusapkan besi tersebut dari pundak kanannya ke atas kepala dan kemudian turun ke pundak kiri.

Besi atau ada yang menyebutnya alwan dihujamkan ke dadanya beberapa kali sebagai percobaan. Sebelumnya, sang Syekh telah melakukan percobaan tersebut dengan menikam dirinya sendiri. Setelah itu, pelakon berdiri dan menikamkan alwan ke dada, bahkan pahanya, sembari menari-nari. 

Ritual dabus dilakukan sekitar lima hingga sepuluh menit. Anehnya dalam sejarah ritual dabus, tidak ada seorang pun yang pernah terluka parah. Luka yang didapat terkadang hanya berupa luka lecet dengan sedikit darah. 

Menurut masyarakat setempa, dabus juga dapat difungsikan serupa bekam untuk mengeluarkan darah kotor dari tubuh. Konon, setelah melakukan ritual dabus, emosi negatif dalam diri seseorang akan hilang dan merasa damai. Dalam hukum Islam, dabus merupakan amalan tarekat. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Sejarah Waisak di Candi Borobudur, Dari Dinasti Syailendra-Sekarang

Jejak Sejarah Tradisi Balon Udara di Wonosobo

Bupati Gunungkidul Jalani Prosesi Ruwatan Demi Kepemimpinan yang Lurus

Nyadran Rejeban Plabengan: Lestarikan Warisan Budaya

Tradisi Nyadran Demangan dan Larangan Mencicipi Masakan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Membaca Karya Helvy Tiana Rosa Untuk Hati Pembaca
Next Article Kunjungan Wisman ke Indonesia Oktober 2024 Capai 1,19 Juta
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?