A.T Mahmud adalah sosok legenda yang banyak menciptakan lagu anak-anak populer. Sampai saat ini mungkin sudah jutaan anak-anak Indonesia yang mendengarkan lagu darinya. Dalam menghasilkan karya, sang pencipta lagu “Ambilkan Bulan Bu” ini banyak terinspirasi dari tingkah laku anak-anak. Kisah lebih lanjut, simak artikel berikut
A.T. Mahmud dilahirkan di Kampung 5 Ulu Kedukan Anyar, Palembang, pada 3 Februari 1930. Mahmud adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara. Pada masa kecil, dia sering dipanggil Totong oleh orang rumah, orang kampung dan kalangan teman sekolahnya.
A.T. Mahmud mula-mula belajar di Sekolah Rakyat di Sembilan Ilir. Setelah usianya 7 tahun, dia pindah ke Hollandse Indische School (HIS) 24 Ilir.
Pada saat duduk di kelas V HIS dan harus pindah ke Muaraenim, ia berkenalan dengan Ishak. Dari Ishaklah, Mahmud diajari cara bermain saksofon, gitar, ukulele, dan bass, juga membimbingnya mengarang lagu.
Setelah lulus SMP pada Agustus 1950, pencipta lagu anak-anak ini sempat bekerja di sebuah bank milik Belanda yang kemudian dilanjutkan mendaftar sebagai siswa Sekolah Guru bagian A (SGA). Setelah lulus, ia mengajar di SGB Tanjungpinang. Kemudian pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di jurusan Bahasa Inggris.
Tak lama setelah ditugaskan lulus dan mengajar, atas biaya dari Colombo Plan, Mahmud kuliah di University of Sydney, Australia, untuk memperoleh sertifikat mata kuliah The Teaching of English as A Foreign Language.
Sepulang dari Australia, ia dipindah tugaskan ke Sekolah Guru Taman Kanak-kanak (SGTK) di Jalan Halimun, Jakarta Selatan. Disinilah kecintaannya membuat lagu anak-anak muncul dan mulai menekuninya.
Karya-Karya A.T. Mahmud
Lagu anak-anak dari A.T Mahmud sudah banyak sekali didengarkan. Lagu yang paling terkenal yaitu: Pelangi, Ambilkan Bulan Bu, Bintang Kejora, Aku Anak Gembala, Paman Datang, Libur Telah Tiba dan Bulan Sabit.
Kebanyakan lagu A.T Mahmud terinspirasi dari tingkah laku anak-anak. Misalkan saja pada lagu “Ambilkan Bulan Bu” terinspirasi dari anaknya yang bernama Rika. Saat itu Rika sedang mondar-mandir di ruang tengah dan serambi depan, tiba-tiba Rika menggandeng tangan bapaknya dan diajak keluar lalu berkata “Pak, ambilkan bulan,”.
Sementara lagu lain yang berjudul “Main Ayunan” terinspirasi dari anaknya yang bernama Ruri Mahmud. Saat itu Ruri masih berusia 5 tahun. A.T Mahmud sering mengajak Ruri bermain di Taman Puring yang menyediakan sejumlah wahana permainan anak.
Karena tidak ingin anaknya terluka, ia berpesan untuk berhati-hati. Nah, perasaan ketika menyampaikan hal tersebutlah kemudian dituangkan dalam lagu “Main Ayunan”.
Sementara lagu “Amelia” terinspirasi dari anak Emil Salim yang tidak bisa diam, sering bertanya, dan riang. Ia menggambarkannya dalam lagu seperti “gadis cilik lincah nian / tak pernah sedih / riang selalu sepanjang hari”.
Seniman ini pada akhirnya meninggal pada 6 Juli 2010. Meskipun begitu lagu-lagu A.T. Mahmud tetap dikenang semua orang. (Anisa Kurniawati-berbagai sumber)