Sawahlunto, sebuah kota yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, memiliki sejarah yang menarik mengenai asal usul namanya. Cerita rakyat di balik nama kota ini merupakan bagian penting dari warisan budaya yang layak untuk ditelusuri lebih dalam.
Kota ini dikelilingi oleh tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Tanah Datar, Solok, dan Sijunjung. Dikenal sebagai kota penghasil batu bara, aktivitas pertambangan di Sawahlunto mengalami perubahan setelah kemerdekaan Indonesia, dan kini lokasi tersebut bertransformasi menjadi objek wisata menarik.
Sejarah nama Sawahlunto memiliki akar cerita rakyat yang kaya. Pada zaman dahulu, terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sitambago yang makmur dan damai di daerah Lunto, Pulau Sumatera. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Sitambago, seorang penguasa yang sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Dengan lahan yang subur dikelilingi oleh lembah dan pegunungan, hasil pertanian kerajaan melimpah.
Baca Juga: Asal Usul (Kota) Batang Dan Kisah Ki Ageng Bahurekso
Namun, ketidakcukupan kekuatan militer menjadi sumber kecemasan bagi Raja Sitambago. Pada suatu hari, raja berdiskusi dengan panglima perang mengenai situasi keamanan wilayah. Dalam pertemuan tersebut, sang raja mengungkapkan kekhawatirannya tentang kemungkinan serangan dari kerajaan lain, terutama dari Kerajaan Silungkang yang memiliki ambisi untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Mendengar kekhawatiran raja, panglima perang mengusulkan program wajib militer bagi para pemuda kerajaan. Setelah program ini diterapkan, banyak pemuda yang antusias untuk bergabung dan berlatih sebagai prajurit, menyadari pentingnya kekuatan militer dalam menjaga pertahanan kerajaan.
Namun, suatu hari, pasukan Sitambago dikejutkan oleh kedatangan prajurit Kerajaan Silungkang yang jumlahnya tidak terhitung. Kecemasan Raja Sitambago pun menjadi kenyataan. Raja segera memerintahkan pasukannya untuk melawan prajurit Silungkang yang berusaha menyerang wilayah mereka.
Pertempuran sengit pun tak terhindarkan di perbatasan. Meskipun jumlah prajurit Sitambago lebih sedikit dan terbatas dalam hal persenjataan, semangat juang mereka tetap tinggi. Berkat keberanian dan dedikasi pasukan, mereka berhasil memukul mundur pasukan Silungkang. Namun, banyak korban berjatuhan di kedua belah pihak, termasuk panglima perang dari masing-masing kerajaan yang gugur dalam duel satu lawan satu.
Baca Juga: Mengungkap Asal Usul Nama Indonesia dan Penemunya
Mendengar kabar kekalahannya, Raja Silungkang marah dan memutuskan untuk memimpin serangan selanjutnya sendiri. Pertempuran kembali terjadi dengan sengit, dan kali ini, kedua raja saling memimpin pasukannya.
Raja Silungkang berhasil menerobos pertahanan Sitambago hingga mencapai istana. Dalam situasi kritis ini, Raja Sitambago memilih untuk bertarung satu lawan satu dengan Raja Silungkang demi mempertahankan tanahnya. Duel antara kedua raja berlangsung sangat dramatis, dengan luka-luka yang diderita satu sama lain hingga keduanya akhirnya jatuh terkapar.
Kekalahan yang tragis ini membuat kedua pasukan terhenti, bingung dengan kehilangan raja mereka. Pasukan Silungkang pun mundur dari wilayah Sitambago. Rakyat Sitambago kembali berusaha membangun kembali kerajaan yang hancur akibat perang, tetapi mereka juga menghadapi masalah kelaparan akibat sawah yang terabaikan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, rakyat mulai membangun kembali sawah dengan jumlah yang lebih banyak. Seiring waktu, wilayah Lunto berkembang menjadi area pertanian yang subur dengan ribuan hektar sawah.
Perubahan ini menyebabkan nama wilayah yang awalnya dikenal sebagai Lunto, perlahan-lahan mendapatkan julukan Sawah Lunto, yang akhirnya dikenal sebagai Sawahlunto hingga saat ini. (Achmad Aristyan – Sumber: YouTube Dongeng Kita)