Batik Gedog Tuban saat ini menjadi salah satu jenis batik produksi dalam negeri yang memiliki potensi ekonomi tinggi. Eksistensi batik ini, telah ikut menopang sektor industri batik mampu bertahan di tengah gejolak ekonomi global beberapa tahun terakhir. Di Indonesia, industri batik menjadi industri padat karya yang mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja.
Demi melestarikan warisan budaya ini, Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian memfasilitasi permohonan perlindungan Indikasi Geografis (IG) bagi batik tulis tenun gedog. Hal ini akan memberikan perlindungan hukum terhadap keaslian produk batik, sekaligus membuka peluang pasar lebih luas, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Kementerian Perindustrian juga berkomitmen terus mendorong pertumbuhan industri batik melalui berbagai program pendampingan dan pelatihan teknis. Industri batik ini memiliki potensi ekonomi besar dengan nilai ekspor mencapai USD17,5 juta (2023), dan USD9,45 juta hanya pada semester pertama 2024. Pemasaran Batik Gedog pun kini mengincar pasar internasional, selain terus mengisi celah di pasar lokal.
Sementara terkait event Hari Batik Nasional (HBN) 2024, Batik Gedog akan menjadi ikon utama perayaan, mengukuhkan posisinya sebagai warisan budaya khas Kabupaten Tuban. Puncak acara HBN tahun ini diisi serangkaian kegiatan di Jakarta, termasuk Pameran Batik Nasional yang akan berlangsung di Mall Kota Kasablanka pada 2-6 Oktober 2024.
Pameran ini akan dihadiri Yuan Erma Septi Apsari, istri Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tuban, Agung Subagyo, yang mendukung langsung pengembangan batik gedog di Tuban.
Pameran dan Batik Fun Run DI event HBN 2024 bertujuan untuk mengembangkan kecintaan terhadap batik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Batik gedog, sebagai ikon utama acara ini, nantinya tidak hanya dikenal sebagai produk lokal, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan nasional yang mampu bersaing di kancah internasional.
Batik gedog dikenal unik dengan motif khas, hasil akulturasi budaya pesisir Tuban dan budaya Tiongkok. Menariknya, proses pembuatan batik gedog masih menggunakan alata-alat tenun tradisional dengan bahan baku benang katun dari pemintalan kapas.
Selain prosesnya masih tradisional hingga batik ini memiliki nilai budaya tinggi, hal itu pun menjadi simbol ketekunan dan warisan leluhur yang dilestarikan masyarakat Tuban.
Dukungan berbagai sektor terhadap batik gedog Tuban, selain kian memopulerkan warisan budaya khas, juga menunjukkan potensinya sebagai salah satu industri unggulan di Indonesia. (Artikel diolah dari Infopublik.id)