Tari piring adalah seni tari tradisional dari Sumatera Barat. Gerak tari yang anggun membawa piring di tangan memiliki ritual mistis. Tari piring kerap ditampilkan dalam ritual.
Tari Piring sebelumnya hanya dibawakan oleh kaum laki-laki. Di Minangkabau, perempuan memiliki peran khusus dan tidak diperkenankan tampil di depan umum. Namun, seiring waktu, perempuan pun mulai membawakan tari ini.
Sebagian besar tarian ini juga dilakukan di atas pecahan kaca atau beling. Dalam kepercayaan lokal, gerakan di atas kaca ini terkait dengan unsur mistis dan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki ilmu kebal secara spiritual. Gerakan ini dianggap membutuhkan pengendalian diri dan disiplin yang tinggi, serta mengajarkan untuk tidak bersikap takabur.
Para penari Tari Piring dari Minangkabau sering kali dianggap memiliki kekebalan ketika melakukan atraksi di atas pecahan kaca atau beling. Keyakinan ini tumbuh dari perpaduan unsur mistis, latihan khusus, dan teknik yang diwariskan secara turun-temurun, sehingga penari diyakini bisa menghindari cedera saat menari di atas benda tajam.