By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Benteng Keraton Buton, Bangunan Pertahanan Terluas di Dunia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Benteng Keraton Buton, Bangunan Pertahanan Terluas di Dunia
Pariwisata

Benteng Keraton Buton, Bangunan Pertahanan Terluas di Dunia

Achmad Aristyan
Last updated: 05/01/2025 14:08
Achmad Aristyan
Share
Benteng Keraton Buton didirikan sebagai pusat pertahanan dan peradaban masyarakat Buton. Foto: Pinterest/ dangdude03
SHARE

Berada di area Bukit Wolio, Benteng Keraton Buton merupakan bangunan pertahanan terluas di dunia. Benteng ini merupakan destinasi wisata sejarah Kesultanan Buton dengan pemandangan Kota Baubau yang menakjubkan.

Luas Benteng ini 23,375 hektare (ha) dengan panjang keliling tembok benteng mencapai 2.740 meter.

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bersama Guinness Book of World Record pada September 2006 telah menobatkan Benteng Wolio sebagai bangunan pertahanan terluas di dunia. 

Dilansir dari Indonesia.go.id, Benteng Keraton Buton didirikan sebagai pusat pertahanan dan peradaban masyarakat Buton saat menghadapi penjajah Portugis. Selain itu, juga berfungsi untuk melindungi diri dari serangan bajak laut.

Lokasinya berada di Kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Dari pusat kota berjarak 3 km. Letaknya berada di puncak bukit setinggi 100 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Dibangun Abad ke-16

Benteng Wolio berasal dari kata welia yang artinya ‘membabat’. Karena pembangunannya dilakukan pembabatan dan penebangan pohon-pohon di sekitar bukit. Benteng ini dibangun Sultan Buton III bernama La Sangaji sekitar abad ke-16. 

Sultan Buton ini bergelar Sultan Kaimuddin yang memerintah pada 1591-1596. Pembangunan benteng rampung pada masa La Buke sebagai Sultan Buton VI, yang memerintah Buton pada 1632-1645.

Panorama Kota Baubau disaksikan dari Benteng Keraton Buton. Foto: GoogleMaps/ Putri Diah Kusuma

Awalnya benteng hanya dibangun dalam bentuk tumpukan batu yang disusun mengelilingi kompleks istana. Tujuannya untuk membuat pagar pembatas antara komplek istana dengan perkampungan masyarakat sekaligus benteng pertahanan.

Kemudian pada masa pemerintahan La Elangi atau Sultan Dayanu Ikhsanuddin sebagai Sultan Buton IV, benteng itu dijadikan bangunan permanen. Hingga kini Benteng Keraton Buton menjadi objek wisata yang cukup terkenal. 

Bangunan Benteng Unik

Keunikan benteng ini adalah bentuk arsitekturnya terbuat dari batu gunung dan karang yang direkatkan dengan putih telur memakai campuran pasir dan kapur. Tinggi dan tebal temboknya tidak sama, mengikuti kontur tanah atau lereng bukit. 

Benteng Keraton Buton memiliki empat buah boka-boka atau pos pengintai (bastion) di empat penjuru. Kemudian ada meriam bekas persenjataan Kesultanan Buton yang dapat ditemui hampir pada seluruh benteng di Kota Baubau.

Senjata Meriam peninggalan Kesultanan Buton. Foto: GoogleMaps/Guru Fajar

Kemudian ada 12 buah lawa atau pintu gerbang. Lawa berfungsi sebagai penghubung keraton dengan kampung-kampung yang berada di sekeliling benteng keraton. Pengunjung juga dapat melihat 16 benteng kecil (baluara), dan sistem parit.

Di dalam Benteng Keraton Buton terdapat Masigi Ogena atau Masjid Agung, istana sultan (kamali), makam-makam sultan, dan pejabat tinggi serta rumah adat malige.

Di halaman masjid terdapat jangkar raksasa yang diambil dari kapal dagang VOC yang karam di perairan Buton pada 1592. Ada pula perkampungan penduduk dengan rumah tradisional yang masih ditempati hingga saat ini.

Ada banyak objek wisata lainnya yang menarik untuk dilihat pengunjung. Benteng Keraton Buton adalah cagar budaya yang sangat langka.

Tempat yang juga dikenal sebagai Benteng Wolio ini merupakan obyek wisata unggulan Kota Baubau dan telah dikunjungi ribuan turis domestik dan mancanegara setiap tahunnya.

You Might Also Like

Pantai Lombang Sumenep, Eksotis dengan Cemara Udang

Aquabike Championship Danau Toba Penting untuk Budaya Lokal

Pulau Kambing, Destinasi Tersembunyi di Timur Pulau Madura

Geopark Bogor Halimun Salak Siap Dikembangkan

Lokananta, Wisata Jejak Musik Indonesia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Taman Putroe Phang, Dari Warisan Sultan jadi Wadah Kreativitas
Next Article Wisata Alam dan Religi di Situ Lengkong Panjalu Ciamis
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?