Siapa yang tidak mengenal Benyamin Sueb atau Benyamin S. Seniman asli Betawi yang namanya masih tenar hingga kini. Benyamin S memang telah tiada, namun karya bahkan gayanya tidak lekang ditelan jaman.
Benyamin lahir di Kemayoran, Jakarta Pusat, 5 Maret 1939 dari pasangan Sukirman dan Aisyah. Pendidikannya ditempuh dari Sekolah Rakyat hingga bangku perguruan tinggi, Akademi Bank, namun tidak diselesaikannya. Kemudian Benyamin mengambil kursus di Lembaga Pembinaan Perusahaan dan Ketatalaksanaan (1960) dan Lembaga Administrasi Negara (1964).
Namun, Benyamin atau yang biasa disebut Bang Ben justru lebih serius menekuni dunia musik. Menjadi pemusik sudah ditekuni Bang Ben sejak di SMA hingga sekolah tinggi dan sambil bekerja di era 1968
Di akhir tahun 1960an misalnya, Bang Ben sudah menciptakan lagu- lagu hits Betawi seperti Si Jampang, Onde-Ondel, Ngibing Betawi dan Hujan Gerimis. Melalui musiknya, Benyamin menawarkan gaya dan ciri khas Betawi yang unik dan jenaka ke pentas musik Indonesia.
Benyamin Sueb tercatat bergabung dengan band Naga Mustika yang juga diperkuat penyanyi Ida Royani. Duet Banyamin-Ida Royani kemudian menjadi pasangan penyanyi populer di Indonesia di era 1970an.
Selain bermain musik, Benyamin pun pandai berakting hingga bermain di layar lebar lewat film pertamanya “Honey, Money and Djakarta Fair” (1970). Melalui akting di film “Intan Berduri” (1972), Benyamin sukses meraih Piala Citra untuk gelar Pemeran Utama Terbaik di ajang FFI 1973. Piala Citra kedua diraih Benyamin lewat film Si Doel Anak Modern di tahun 1976. Sempat vakum dan hanya bermain di beberapa film seiring muramnya dunia film di era 80an.
Benyamin S kemudian mendirikan radio FM bernama Bens Radio pada 1990 dan merupakan satu-satunya radio di Indonesia yang mengedepankan budaya, seni dan potensi etnik Betawi. Bens Radio, saat ini masih eksis dan pernah menjadi radio dengan jumlah pendengar terbanyak di Jabodetabek pada era tahun 2001 hingga 2007 (Nielsen Media Research).
Karir Benyamin S kembali bersinar pada 1994, ketika berperan sebagai Babeh Sabeni ( Ayah Si Doel – Rano Karno) dalam serial Si Doel Anak Sekolahan I dan II.
Namun, di saat sinetron Si Doel Anak Sekolahan menjadi tayangan televisi primadona, Benyamin Sueb berpulang di Jakarta, 5 September 1995. Seniman, musisi dan pemain film serba bisa ini hingga akhir hayatnya tercatat sedikinya telah melahirkan 75 album rekaman musik dan membintangi 53 film.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mengabadikan nama Benyamin S menjadi sebuah jalan di Kemayoran, Jakarta Pusat pada tahun 1995. Sedangkan tahun 2011, Benyamin S diberikan penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Pemerintah Indonesia atas kontribusinya mempromosikan budaya Betawi melalui seni.