By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Benyamin Sueb, Seniman Serba Bisa Ikon Betawi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Benyamin Sueb, Seniman Serba Bisa Ikon Betawi
Profil

Benyamin Sueb, Seniman Serba Bisa Ikon Betawi

Ridwan
Last updated: 16/09/2024 10:41
Ridwan
Share
3 Min Read
SHARE
Siapa yang tidak mengenal Benyamin Sueb atau Benyamin S. Seniman asli Betawi yang namanya masih tenar hingga kini. Benyamin S memang telah tiada, namun karya bahkan gayanya tidak lekang ditelan jaman.
Benyamin lahir di Kemayoran, Jakarta Pusat, 5 Maret 1939 dari pasangan Sukirman dan Aisyah. Pendidikannya ditempuh dari Sekolah Rakyat hingga bangku perguruan tinggi, Akademi Bank, namun tidak diselesaikannya. Kemudian Benyamin mengambil kursus di Lembaga Pembinaan Perusahaan dan Ketatalaksanaan (1960) dan Lembaga Administrasi Negara (1964).
Namun, Benyamin atau yang biasa disebut Bang Ben justru lebih serius menekuni dunia musik. Menjadi pemusik sudah ditekuni Bang Ben sejak di SMA hingga sekolah tinggi dan sambil bekerja di era 1968
Di akhir tahun 1960an misalnya, Bang Ben sudah menciptakan lagu- lagu hits Betawi seperti Si Jampang, Onde-Ondel, Ngibing Betawi dan Hujan Gerimis. Melalui musiknya, Benyamin menawarkan gaya dan ciri khas Betawi yang unik dan jenaka ke pentas musik Indonesia.
Benyamin Sueb tercatat bergabung dengan band Naga Mustika yang juga diperkuat penyanyi Ida Royani. Duet Banyamin-Ida Royani kemudian menjadi pasangan penyanyi populer di Indonesia di era 1970an.
Selain bermain musik, Benyamin pun pandai berakting hingga bermain di layar lebar lewat film pertamanya “Honey, Money and Djakarta Fair” (1970). Melalui akting di film “Intan Berduri” (1972), Benyamin sukses meraih Piala Citra untuk gelar Pemeran Utama Terbaik di ajang FFI 1973. Piala Citra kedua diraih Benyamin lewat film Si Doel Anak Modern di tahun 1976. Sempat vakum dan hanya bermain di beberapa film seiring muramnya dunia film di era 80an.
Benyamin S kemudian mendirikan radio FM bernama Bens Radio pada 1990 dan merupakan satu-satunya radio di Indonesia yang mengedepankan budaya, seni dan potensi etnik Betawi. Bens Radio, saat ini masih eksis dan pernah menjadi radio dengan jumlah pendengar terbanyak di Jabodetabek pada era tahun 2001 hingga 2007 (Nielsen Media Research).
Karir Benyamin S kembali bersinar pada 1994, ketika berperan sebagai Babeh Sabeni ( Ayah Si Doel – Rano Karno) dalam serial Si Doel Anak Sekolahan I dan II.
Namun, di saat sinetron Si Doel Anak Sekolahan menjadi tayangan televisi primadona, Benyamin Sueb berpulang di Jakarta, 5 September 1995. Seniman, musisi dan pemain film serba bisa ini hingga akhir hayatnya tercatat sedikinya telah melahirkan 75 album rekaman musik dan membintangi 53 film.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mengabadikan nama Benyamin S menjadi sebuah jalan di Kemayoran, Jakarta Pusat pada tahun 1995. Sedangkan tahun 2011, Benyamin S diberikan penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Pemerintah Indonesia atas kontribusinya mempromosikan budaya Betawi melalui seni.

You Might Also Like

Dicky Chandra : Dari Wakil Bupati ke Kursi Wakil Walikota

Fatmawati, Sang Penjahit Bendera Pusaka Indonesia

Batik Carica Lestari, Pionir Batik Wonosobo dengan Motif Khas Lokal

Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Basuki Abdullah, Sang Duta Lukis Indonesia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Meneropong Histori Indonesia dari Lorong ‘Legasi’
Next Article Es Selendang Mayang Menembus Zaman
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Christine Hakim, Legenda Hidup Perfilman Indonesia - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?