By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sajian Istimewa Olahan Ikan Brekecek Pathak Jahan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Sajian Istimewa Olahan Ikan Brekecek Pathak Jahan
Warisan Budaya

Sajian Istimewa Olahan Ikan Brekecek Pathak Jahan

Achmad Aristyan
Last updated: 30/11/2024 02:43
Achmad Aristyan
Share
Brekecek Pathak Jahan, kuliner khas Cilacap yang berbahan dasar ikan laut. Foto: indonesia.go.id/K/Intan Deviana Safitri
SHARE

Di tengah pesona kuliner Pulau Jawa Tengah, Cilacap menawarkan sajian tradisional yang unik dan khas, yaitu “Brekecek Pathak Jahan”. Meski tampak serupa rica-rica dengan kuah kental berwarna kuning kemerahan, hidangan ini bercita rasa dan ciri khas yang berbeda jauh dari rica-rica umumnya.

Menggunakan ikan laut sebagai bahan utama yang merupakan komoditas unggulan dari Cilacap, masakan ini dikenal dengan nama Brekecek Pathak Jahan. Sejarah nama “brekecek” sendiri berasal dari cara pembuatan masakan ini, yang menggunakan teknik memasukkan ikan ke dalam bumbu dapur yang telah dicampur dengan air. 

Ikan Jahan

Melansir dari indonesia.go.id, Kata “brek” berarti dijatuhkan, dan “kecek” berarti dicampur. Sementara itu “pathak” merujuk bagian kepala ikan jahan, ikan laut yang menjadi bahan utama sajian ini.

Kepala ikan jahan dipilih karena rasa khasnya yang unik. Sensasi menyeruput bagian kepala ikan ini menjadi bagian dari pengalaman menikmati Brekecek Pathak Jahan. 

Meskipun ikan jahan adalah pilihan utama, ikan laut lain seperti ikan lumadang dan ikan abangan juga cocok diolah menjadi brekecek. Sisa bagian tubuh ikan jahan yang tidak terpakai untuk brekecek dimanfaatkan untuk membuat ikan asin jambal roti, yang hingga kini menjadi oleh-oleh khas Cilacap yang terkenal hingga mancanegara.

Baca juga: Mengenal Eungkot Keumamah Kuliner Bersejarah Kaya Rempah

Sajian Brekecek Pathak Jahan di RM Bu Widi Cilacap. Foto: GoogleMaps/Bambang Antarikso

Mudah Dimasak

Proses pembuatan Brekecek  sebenarnya cukup mudah. Ikan jahan segar yang sudah dicuci bersih dimasak dengan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, kemiri, kunyit, jahe, cabai merah, dan cabai rawit. 

Bumbu ini ditumis terlebih dahulu hingga harum, sebelum air ditambahkan dan mendidih. Setelah itu, kepala ikan jahan dimasukkan ke dalam kuah yang sudah tercampur bumbu, bersama dengan bahan pelengkap seperti daun salam, lengkuas, serai, daun jeruk, dan irisan tomat muda. Kuahnya yang pedas, gurih, dan segar siap disajikan dengan nasi putih hangat.

Kuliner Nusantara

Meski telah ada sejak lama, Brekecek Pathak Jahan baru resmi ditetapkan Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji sebagai makanan khas tahun 2014 melalui Surat Keputusan Bupati Cilacap.

Untuk mempromosikan kuliner ini, pada tahun 2015, Bupati meresmikan rumah makan khusus Brekecek Pathak Jahan di Cilacap, yang kemudian diikuti dengan program festival kuliner di Hotel Dafam Cilacap pada akhir 2014.

Baca juga: Soto Tauco Tegal, Cita Rasa Sejarah Kuliner Kota Tegal

Kini, semakin banyak rumah makan yang menyajikan Brekecek di Cilacap dan sekitarnya. Sajian ini tidak hanya terbatas pada ikan jahan, tetapi juga bisa menggunakan hasil laut lainnya seperti udang dan cumi, bahkan daging ayam atau basur enthok. 

Dengan cita rasa yang khas, Brekecek Pathak Jahan semakin populer dan diharapkan dapat menjadi salah satu kuliner Nusantara yang dikenal luas, sebanding dengan masakan tradisional Indonesia lainnya yang sudah mendunia. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Dari Bunga Durian Jadi Hidangan Tumis Cengkaruk Khas Betawi

Tari Gambyong, Tarian Klasik Jawa Simbol Keanggunan Wanita

Kisah Satisa dan Lahirnya Tari Kain Kromong Mandiangin Jambi

Eksistensi Anyaman Bambu Sukabumi di Tengah Dominasi Plastik

Mencicipi Sajian Mi Koclok Berkuah Kental Khas Cirebon

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Upacara Belian Tradisi Pengobatan Suku Petalangan
Next Article judi Online Kemkomdigi Turunkan 41.024 Konten Terafiliasi Judi Online
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?