By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: BRIN Paparkan Astronomi dalam Manuskrip Sunda
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > BRIN Paparkan Astronomi dalam Manuskrip Sunda
Berita

BRIN Paparkan Astronomi dalam Manuskrip Sunda

Ridwan
Last updated: 02/10/2024 14:16
Ridwan
Share
3 Min Read
SHARE

Salah satu bentuk pengetahuan lokal tentang astronomi adalah manuskrip (Sunda). Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Manuskrip, Literatur dan Tradisi Lisan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Heryana memaparkan manuskrip Sunda yang menginformasikan keberadaan benda-benda langit (astronomi) dalam bentuk aplikatif dan (ajaran) spiritual. Matahari, bulan, bintang, awan, langit seringkali menjadi penunjuk arah, baik tempat maupun waktu.

Selain itu, ia juga menjelaskan adanya penanggalan (sistem kalender) dan arah mata angin juga sering diungkap pada naskah-naskah Sunda, khususnya naskah Paririmbon, untuk menentukan sebuah pekerjaan atau peruntungan.

“Namun tidaklah dalam pandangan spiritual; keberadaan benda-benda langit (astronomi) digunakan untuk mengekspresikan perjalanan ruh atau atman manusia dalam mencapai kebahagiaan tertinggi dengan Tuhan-nya. Hubungan manusia dengan Tuhan dijalin melalui ciptaanNya, yakni alam semesta,” ujar Agus dalam keterangan siaran pers BRIN, Kamis (26/9/2024) seperti dilansir dari Infopublik.go.id.

Agus juga menjelaskan, berdasarkan isinya, manuskrip Sunda bisa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu:   agama, bahasa, hukum/aturan, kemasyarakatan, mitologi, pendidikan, pengetahuan, primbon, sastra, sastra sejarah, sejarah, dan seni.

Baca Juga: Konten Keragaman Budaya Lokal Masa Depan AI Indonesia

Berkaitan dengan tema astronomi dalam manuskrip, sejauh penelitian yang ada belum diperoleh manuskrip yang membahas secara penuh dan khusus mengenainya. Bahasannya cenderung tersebar dalam bentuk ungkapan-ungkapan metafora atau majas, perbandingan untuk menjelaskan tentang sesuatu hal.

Dalam manuskrip Sunda, telah dilakukan penelusuran hal-hal baru terkait pengetahuan astronomi. Manuskrip tersebut ditulis pra-Islam sekitar abad 14-15 yang dilanjutkan dengan masa-Islam.

Ada tiga manuskrip pra-Islam yang terpilih, yaitu: Siksakanda Karesian, Sewaka Darma, dan Bujanggamanik. Sedangkan naskah masa-Islam adalah Wawacan Pandita Sawang, Paririmbon, dan Gandasari. Dua naskah merupakan kelompok agama yakni satu naskah tasawuf, dan satu adalah pengetahuan lokal masyarakat Sunda (Paririmbon).

Masyarakat Sunda juga mencatat nama-nama benda langit yaitu sebagai berikut: (1) panonpoe[1], srangenge, matapoe, surya (matahari), (2) bulan[2], (3) béntang[3] /bintang[4], (4) langit[1], (5) katumbiri[2] (Pelangi), (6) mega[3] (awan), (7) akasa, awang-awang[4] (angkasa),  (8) awun-awun[5] (awan paling atas), (9) alak paul[6] (langit tertinggi), (10) teja, tejamentrang[7] (sinar), (11) kilat,[8](12) guludug[9] ( ?), (13) gelap[10] (Guntur,petir, geledek), (14) kingkilaban[11]

Keempat belas benda langit tersebut secara jelas terlihat dengan mata telanjang. Namun karena posisinya berada di atas, maka untuk melihatnya diperlukan gerakan kepala ke atas dengan cara mendongakan kepala. Posisi benda-benda langit yang berada di atas dalam manuskrip digunakan untuk menempatkan makhluk-makhluk yang dianggap suci. Langit merupakan representasi ketinggian dan kesucian yang tak terjangkau.

“Sumbangan terpenting dunia astronomi dalam kehidupan manusia secara umum adalah adanya sistem penanggalan atau kalender. Sampai sekarang di lingkungan masyarakat dikenal empat macam tahun, yaitu tahun Saka, tahun Hijrah (Arab), tahun Jawa dan tahun Masehi. Perhitungan tahun Saka dan Masehi didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari yang biasa disebut tahun Surya (Syamsiah). Sedangkan tahun Hijriah dan tahun Jawa berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi yang biasa disebut tahun rembulan (Qomariah),” pungkas Agus.

You Might Also Like

Batik Griya Difabel, Pemantik Generasi Muda Berkarya

Presiden Prabowo Lantik 270 Kepala Daerah 6 Februari 2025

MTQ Internasional ke-4 Digelar di Jakarta, Diikuti 38 Negara

Turis Asing Wisata ke Indonesia Kembali Meningkat

Presiden Prabowo Naikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN Pada 2025

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Goa Kaca dan Goa Surupan Sensasi Di Perut Bumi
Next Article Cagar Budaya Cagak Anim Kembali Berdiri Di Tridadi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?