Kawasan Batu Ampar di sisi selatan Pulau Batam, Kepulauan Riau, memiliki kisah legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi. Batu Ampar memiliki asal usul yang menarik yang diabadikan dalam tradisi lisan dan dicatat dalam berbagai literatur.
Melansir dari disbud.kepriprov.go.id, nama “Batu Ampar” diyakini berasal dari frasa “batu yang terhampar” atau dalam bahasa setempat disebut “ampa.” Legenda ini dimulai dengan seorang tokoh bernama si Badang, seorang lelaki yang pada masa mudanya dikenal kurus, kecil, dan tampak lemah. Ia hidup di wilayah Kepulauan Riau, dengan perawakan yang seolah tidak mengesankan kekuatan.
Namun, meskipun tampak rapuh, si Badang memiliki hati yang besar, penuh kejujuran dan keberanian. Seiring waktu, si Badang tumbuh menjadi sosok yang dihormati karena kekuatannya yang luar biasa. Ia menjelajahi berbagai wilayah, mulai dari Kepulauan Riau hingga ke Bintan, Daik, Pulau Buluh, bahkan hingga Tumasik (Singapura).
Baca juga: Kisah Raden Segoro dan Awal Mula Pulau Madura
Namanya kian dikenal setelah ia menjadi perwakilan Tumasik dalam adu kekuatan melawan seorang petarung tangguh dari India. Adu kekuatan ini bukan hanya soal reputasi, melainkan mempertaruhkan nasib negeri Tumasik itu sendiri.
Konon, pertarungan epik ini berlangsung di Pantai Timur Tumasik, tepat di depan Pulau Sentosa. Sang petarung India memamerkan kekuatannya dengan mengangkat batu besar seberat hampir setengah ton hingga di atas kepalanya, membuat para penonton terkesima. Hal ini membuat Tuan Putri penguasa Tumasik, merasa sangat khawatir.
Ketika giliran si Badang tiba, ia menghadap ke Gunung Ledang dan Selat Singapura sejenak sebelum mengangkat batu itu. Dengan mudah, ia mengangkat batu besar dan memindahkannya dari satu tangan ke tangan lainnya, menunjukkan kekuatan luar biasa yang dimilikinya.
Baca juga: Legenda Si Gringsing dan Si Kasur, Cinta Abadi yang Diuji
Tidak berhenti di situ, si Badang membuat langkah yang mengejutkan. Ia melemparkan batu besar itu ke udara dengan seluruh kekuatannya, sehingga batu terlempar jauh melintasi lautan. Batu itu akhirnya jatuh dan terhampar di kawasan yang kini dikenal sebagai Batu Ampar di Pulau Batam.
Kemenangan si Badang menjadi penentu kemenangan Tumasik, dan ia pun diakui sebagai pahlawan yang tidak tertandingi. Batu yang dilempar si Badang menjadi saksi bisu dari kekuatan legendarisnya dan memberikan nama bagi kawasan tersebut, “Batu Ampar.” Legenda ini memperkaya cerita budaya dan identitas lokal yang dimiliki Batam dan sekitarnya. (Diolah dari berbagai sumber)