Salah satu tujuan adanya desa wisata adalah untuk melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia. Salah satunya seperti yang dilakukan Desa Kandri yang masih mempertahankan budaya aslinya. Lebih lengkapnya simak artikel berikut ini:
Desa ini terletak di dataran tinggi yang dekat dengan Gunung Ungaran. Lokasi tepatnya yaitu Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 13,5 km jika dari Simpang Lima Semarang. Akses jalannya sudah tergolong baik dan mudah dijangkau oleh semua kendaraan.
Desa Kandri sendiri memiliki penduduk 3,797 jiwa. Mayoritas mata pencahariannya yaitu sebagai petani. Bagi pengunjung yang hendak singgah, nisa datang mulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB pada hari Senin hingga Sabtu.
Lestarikan Tradisi
Desa Kandri merupakan salah satu yang masih mempertahankan kebudayaan aslinya. Desa ini memiliki beberapa tradisi yang diselenggarakan setiap tahunnya. Pertama yaitu Kirab Sesaji Rewanda yang dilakukan setelah Idul Fitri.
Tradisi ini diselenggarakan dengan tujuan mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta. Tujuan lainnya yaitu sebagai tanda napak tilas perjalanan Sunan Kalijaga, dan menjaga keseimbangan alam Goa Kreo.
Kebudayaan lainnya yang bisa pengunjung saksikan yaitu gendongan lesung. Masyarakat lokal menganggap kesenian ini sebagai warisan nenek moyang yang harus dipertahankan.
Selain itu, ada juga pementasan kesenian ketoprak, wayang kulit, wayang suket, hingga jathilan. Pengunjung juga bisa datang ke kelompok kesenian yang ada di sekitar Desa Wisata Kandri untuk belajar berbagai kesenian lokal yang ada.
Baca juga: Festival Kota Lama Semarang Menghargai Akulturasi Budaya
Wisata Alam Desa Kandri
Selain kebudayaan, Desa Kandri juga memiliki wisata alam menarik. Ada aktivitas arung jeram yang masyarakat lokal menyebutnya dengan nama “Ngintir Kalijogo”. Kegiatan ini dilakukan di Kali Kreo yang panjangnya kurang lebih tiga kilometer
Destinasi alam lainnya ada Wisata Gua Kreo yang berada di pulau kecil di tengah Waduk Jatibarang. Menurut sejarah Gua Kreo ini merupakan napak tilas Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak.
Fasilitas yang disediakan bagi pengunjung antara lain pemandu wisata, homestay, kereta wisata, toilet, camping ground, sanggar seni omah alas, kebun buah, hingga tempat parkiran yang nyaman.
Desa Wisata Kandri juga memiliki kuliner yang terkenal yakni sego kethek atau nasi monyet. Kuliner terdiri dari nasi putih dengan aneka lauk seperti, ayam, ikan teri, belut, oseng-oseng daun pepaya, tahu, tempe, ikan asin, serta telur dadar yang dibungkus dengan daun jati.
Selain itu, masih ada kuliner lain seperti pepes belut, botok belut, serta oleh-oleh unik kreasi masyarakat lokal Desa Kandri, yaitu keripik yang terbuat kulit pisang. Dengan lengkapnya wisata dan fasilitas yang disediakan Desa Wisata Kandri tentu menjadi salah satu destinasi yang patut dipertimbangkan. (Anisa Kurniawati-Berbagai Sumber)