Salah satu daya tarik sejarah di Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai museum unik yang menyimpan artefak dan benda bersejarah dari masa lampau.
Saat ini, Indonesia terus mengembangkan sektor pariwisatanya untuk menarik lebih banyak wisatawan, termasuk potensi sejarah yang dimilikinya, termasuk wisata museum.
Meski sebagian orang menganggap mengunjungi museum sebagai aktivitas yang kurang menarik, kini banyak museum di Indonesia yang memperkenalkan elemen interaktif dan modern sehingga pengunjung tak cepat bosan.
Beberapa museum bahkan menyajikan koleksi yang unik, mulai dari patung-patung naga hingga koleksi nyamuk. Ini menjadi daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat wisatawan.
Bagi yang tertarik dengan pengalaman berbeda, berikut beberapa rekomendasi museum unik di Indonesia yang bisa dikunjungi:
- Museum Naga Sanga Amurwabhumi
Museum yang terletak di Bali ini menawarkan pengalaman yang berbeda dari museum-museum tradisional. Museum Naga Sanga Amurwabhumi mengajak pengunjung menyelami cerita rakyat Bali dengan menampilkan patung-patung naga mitologi.

Patung-patung ini tak hanya unik, tetapi juga terbuat dari perak dan emas. Salah satu karya spektakuler di museum ini adalah patung naga berkepala sembilan, yang diangkat oleh 18 orang menggunakan bambu tradisional.
Dengan panjang 20 meter, lebar 1,35 meter, tinggi 1,8 meter, dan berat mencapai 720 kilogram, patung ini dinobatkan oleh MURI sebagai patung perak terbesar di Indonesia.
- Museum Ullen Sentalu
Museum di Yogyakarta ini memiliki keunikan tersendiri, menampilkan seni, budaya, dan kehidupan bangsawan Dinasti Mataram.
Berlokasi di Pakem, Sleman, Museum Ullen Sentalu terkenal dengan arsitektur bergaya gothic Eropa, dikelilingi udara pegunungan yang sejuk dan suasana asri.

Beberapa koleksi menarik yang dipamerkan di museum ini meliputi lukisan Jumenengan, pakaian Paes Ageng, dan batik motif Urang Wetan. Keindahan dan kekayaan budaya yang ditampilkan menjadikan museum ini salah satu yang tercantik di Indonesia.
- Museum Angkringan
Bagi penggemar angkringan, Museum Angkringan di Klaten, Jawa Tengah adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Terletak di Desa Ngerangan, Bayat, museum ini menceritakan sejarah persebaran kuliner angkringan yang bermula dari desa ini.

Dibangun secara swadaya oleh penduduk setempat, museum ini memamerkan berbagai peralatan yang digunakan untuk berjualan angkringan, dari pikulan tradisional hingga gerobak modern.
Pengunjung dapat belajar tentang asal-usul dan perkembangan angkringan yang kini populer di berbagai daerah di Pulau Jawa.
- Museum Kota Lama
Terletak di Semarang, Museum Kota Lama menawarkan perpaduan antara sejarah dan teknologi modern. Keunikan pertama terlihat dari bangunan museum yang menampilkan bata merah dengan sentuhan arsitektur industrial.

Dengan teknologi imersif, pengunjung dapat merasakan pengalaman yang seolah-olah membawa mereka kembali ke masa lalu, termasuk menaiki trem dupo, kereta api uap kuno yang dulu beroperasi di Semarang.
- Museum Bikon Blewut
Berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT), Museum Bikon Blewut adalah yang terbesar di wilayah itu. Beralamat di Desa Takaplager, Sikka, museum ini menampilkan koleksi artefak dari zaman batu hingga perunggu, termasuk pakaian adat, fosil, perhiasan, serta fosil hewan purba berusia 300 ribu tahun SM.

Museum ini didirikan oleh Pater Dr. Theodor Verhoeven SVD pada tahun 1965, dengan banyak koleksi yang berasal dari hasil penggalian dan penemuan arkeologi di NTT.
- Museum Nyamuk
Museum unik lainnya yang tak kalah menarik adalah Museum Nyamuk di Pangandaran, Jawa Barat yang dikelola Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Balitbangkes Kemenkes RI.
Museum ini memamerkan 28 spesies nyamuk dari 6 genus berbeda, termasuk Anopheles, Aedes aegypti, dan Toxorhynchites, yang dikenal sebagai nyamuk vegetarian.

Selain pameran nyamuk, museum ini juga menawarkan fasilitas gedung sinema yang memutarkan film animasi edukatif tentang daur hidup nyamuk serta habitat dan cara berkembang biaknya.
Dengan berbagai pilihan museum unik ini, wisata sejarah di Indonesia semakin kaya dan menarik untuk dijelajahi. (Achmad Aristyan – Sumber: kemenparekraf.go.id)