By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Geopark Meratus dan Kebumen Masuk Warisan Alam dan Budaya Dunia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Geopark Meratus dan Kebumen Masuk Warisan Alam dan Budaya Dunia
Pariwisata

Geopark Meratus dan Kebumen Masuk Warisan Alam dan Budaya Dunia

Anisa Kurniawati
Last updated: 10/05/2025 05:06
Anisa Kurniawati
Share
Geopark Meratus
Pegunungan Meratus yang membentang sepanjang ratusan kilometer, menjadi bukti pertemuan lempeng-lempeng bumi purba. Foto: indonesia.go.id
SHARE

Pengakuan internasional terhadap kekayaan alam Indonesia terus bertambah. Pada April 2025, Geopark Kebumen di Jawa Tengah dan Geopark Meratus di Kalimantan Selatan sebagai bagian dari UNESCO Global Geoparks (UGGp). Penetapan ini diumumkan dalam Sidang ke-221 Dewan Eksekutif UNESCO yang berlangsung di Paris pada 2–17 April 2025.

Dilansir dari indonesia.go.id, dengan bergabungnya dua situs ini, jumlah geopark Indonesia yang diakui secara global kini mencapai 12, mempertegas posisi Indonesia sebagai negara megabiodiversitas dengan warisan geologi, budaya, dan ekosistem yang luar biasa.

“Pengakuan UNESCO ini merupakan bukti nyata kontribusi Indonesia dalam menjaga warisan bumi yang bernilai universal,” ujar delegasi tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar

Semua taman bumi ini memikul tanggung jawab besar untuk melestarikan kekayaan geologi dan budaya melalui pengelolaan berkelanjutan dan pendidikan masyarakat.

Baca juga: Wisata Eksplorasi Geopark Lembah Cisaar-Jatigede di Sumedang

Lebih dari Destinasi Wisata

UNESCO Global Geoparks bukanlah sekadar tujuan wisata biasa. Kawasan ini mewakili wilayah dengan signifikansi geologis internasional, yang dikelola berdasarkan prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu ciri khas geopark adalah keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan—sebuah pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up) yang menempatkan penduduk sebagai pelaku utama pelestarian alam.

Melalui pendekatan ini, Indonesia membuktikan bahwa upaya perlindungan lingkungan tidak cukup hanya berbasis regulasi, melainkan juga melekat dalam kehidupan dan kearifan lokal masyarakat setempat.

Baca juga: Geopark Kebumen, Permata Geologis Indonesia

Pegunungan Meratus: Jejak Purba dan Kehidupan Adat

Membentang sepanjang 600 kilometer di Kalimantan Selatan, Pegunungan Meratus menyimpan jejak geologi dari ratusan juta tahun lalu. Puncaknya, Gunung Halau-Halau, menjulang setinggi 1.901 meter di atas permukaan laut.

Formasi batuan di kawasan ini terbentuk sejak zaman Jurassic, menjadikannya salah satu lanskap ofiolit tertua di Indonesia. Menurut geolog dari UPN Veteran Yogyakarta, Joko Susilo, Meratus merupakan saksi sejarah pertemuan lempeng bumi purba dan menyimpan susunan batuan unik yang membentuk bentang Kalimantan saat ini.

Geopark Meratus tidak hanya menawarkan kekayaan geologis, tetapi juga menjadi habitat berbagai spesies endemik seperti anggrek tebu, bekantan, dan beruang madu. Dua spesies burung yang baru ditemukan—sikatan kadayang dan kacamata meratus—menambah kekayaan biodiversitas kawasan ini.

Lebih dari itu, Meratus adalah tempat hidup bagi masyarakat adat Dayak dan Banjar yang menjaga ekologi melalui tradisi, budaya lisan, serta pengelolaan alam berbasis kearifan lokal.

Baca juga: Geopark Bogor Halimun Salak Siap Dikembangkan

Geopark Kebumen: Museum Geologi Terbuka di Jawa

Di sisi lain, Geopark Kebumen menampilkan kekayaan geologis Pulau Jawa. Karangsambung menjadi ikon kawasan ini karena memperlihatkan pertemuan batuan samudra dan benua dari puluhan juta tahun lalu. Tak heran jika wilayah ini dijuluki sebagai “laboratorium geologi alami” dan menjadi pusat studi bagi ilmuwan serta pelajar.

Geopark ini membentang di 22 dari 26 kecamatan di Kabupaten Kebumen, menyajikan bentang karst menawan, situs fosil purba, hingga keanekaragaman hayati dan budaya. Salah satu contohnya adalah situs Lava Bantal dan Rijang Merah di Desa Seboro serta Watu Kelir.

Tanggung Jawab Bersama untuk Masa Depan

Pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab besar dalam pelestarian. Kawasan ini harus dikelola dengan prinsip keberlanjutan yang kuat, menjadi contoh nyata bahwa pembangunan ekonomi bisa bersinergi dengan perlindungan lingkungan.

Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, geopark menyebut geopark sebagai “mercusuar pembangunan berkelanjutan.” Ia menekankan pentingnya peran masyarakat lokal dalam menjaga warisan bumi serta menyelenggarakan kegiatan edukatif yang mengakar pada budaya setempat.

Dari Geopark Meratus hingga karst Kebumen, Indonesia memperlihatkan bahwa pelestarian bukan hanya tentang hukum dan aturan, tetapi juga tentang kehidupan, budaya, dan warisan kolektif.

You Might Also Like

MotoGP Mandalika 2024 Perkuat Promosi “Wonderful Indonesia”

Makam Kyai Walik, Tokoh Penyebar Agama Islam di Wonosobo

Lokananta, Wisata Jejak Musik Indonesia

Menyaksikan Keajaiban Lukisan Alam dI Bukit Jamur Jawa Timur

Menparekraf: APPI 2024 Perkuat Promosi Pariwisata Indonesia

TAGGED:Geopark Kebumengeopark meratusKabupaten KebumenUNESCO Global Geopark

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Rangkaian Prosesi Waisak 2025 di Borobudur
Next Article desa wisata Kemenpar dan Kemenkop Perkuat Desa Wisata Lewat Pembentukan Koperasi Merah Putih
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Tradisi Motong Kebo Andil
Tradisi Motong Kebo Andil, Warisan Budaya Depok yang Terus Lestari
Event 17/05/2025
lebaran depok 2025
Lebaran Depok 2025, Ajang Pelestarian Tradisi dan Budaya
Event 17/05/2025
Gawe Dayak Naik Dango
Gawe Dayak Naik Dango XXV, Tradisi Syukuran Panen Kota Singkawang
Event 17/05/2025
Geopark Kaldera Toba
Kemenpar Tindaklanjuti Peringatan “Yellow Card” UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba
Berita 17/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?