Kerajaan Majapahit adala salah satu kerajaan besar di Nusantara dengan catatan sejarah yang luar biasa, salah satunya keberhasilan dua Mahapatih besar yang pernah menjabat di kerajaan itu, yakni Mpu Nambi dan Gajah Mada.
Masing-masing memiliki peran penting dalam mempertahankan dan memperluas kekuasaan Majapahit pada masa pemerintahannya.
Berikut ini adalah ulasan mengenai kehebatan keduanya dalam mengukir sejarah Kerajaan Majapahit dilansir dari daerah.sindonews.com.
Mpu Nambi: Sang Mahapatih Pengusir Mongol
Mpu Nambi merupakan Mahapatih Majapahit pertama yang menjabat pada masa pemerintahan Raja Raden Wijaya. Keberhasilan besar yang ia raih adalah dalam mengusir pasukan Mongol yang datang dari daratan Cina.
Pasukan Mongol yang pada saat itu dikenal sulit dikalahkan dalam peperangan-perangannya di wilayah lain, berhasil ditundukkan strategi cerdas Mpu Nambi.
Strategi Nambi yang memanfaatkan kelicikannya membuat pasukan Mongol yang sebelumnya sudah menikmati kemenangan besar atas kerajaan Kediri, justru menyerah di Tanah Jawa.
Dengan taktik yang jitu, Nambi berhasil mengusir tentara Tartar itu dari Pulau Jawa dan memastikan kelangsungan Kerajaan Majapahit. Peranannya dalam merintis keberhasilan ini jelas menjadi salah satu faktor penting dalam pendirian dan penguatan Majapahit.
Namun, perjalanan Mpu Nambi tidak selalu mulus. Suatu saat, pasukan yang dipimpinnya mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan Ranggalawe di Sungai Tambak Beras.
Meskipun demikian, Nambi berhasil meloloskan diri dan pasukannya untuk kemudian melakukan serangan balasan dengan jumlah pasukan yang lebih besar, yang akhirnya berkontribusi dalam memperkuat posisi Majapahit di masa depan.
Gajah Mada: Memperluas Wilayah Majapahit Hingga Malaka
Setelah masa pemerintahan Raden Wijaya dan Mpu Nambi, jabatan Mahapatih Majapahit diambil alih Gajah Mada. Dia sosok yang tidak hanya memperkuat struktur pemerintahan Majapahit, tetapi juga memperluas wilayahnya hingga mencapai Semenanjung Malaya, yang kini dikenal sebagai Malaysia.
Gajah Mada, yang menjabat sebagai Mahapatih di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, berhasil menjalankan Sumpah Palapa yang legendaris.
Di masa itu, dia berjanji untuk tidak menikmati kenikmatan dunia sampai seluruh Nusantara berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit.
Dengan tekad dan kemampuan diplomasi yang tinggi, Gajah Mada berhasil memperluas kekuasaan Majapahit, membuatnya semakin besar dan kuat di kancah Nusantara.
Ironisnya, meskipun keberhasilannya besar, Gajah Mada juga mengalami keterpurukan. Salah satu momen yang menjadi titik balik dalam karier politiknya adalah Perang Bubat, yang membuatnya kehilangan jabatan sebagai Mahapatih.
Meskipun demikian, warisan perjuangan Gajah Mada dalam memperluas wilayah Majapahit tetap dikenang hingga kini.
Perbandingan Peran Mpu Nambi dan Gajah Mada
Melansir dari nasional.okezone.com, meskipun keduanya memegang jabatan yang sama sebagai Mahapatih Majapahit, peran Mpu Nambi dan Gajah Mada sangat berbeda karena mereka hidup di masa yang berbeda pula.
Mpu Nambi, yang berperan besar pada masa pemerintahan Raden Wijaya, lebih dikenal sebagai pengusir pasukan Mongol dan pahlawan yang menjaga stabilitas kerajaan pada masa-masa awal.
Di sisi lain, Gajah Mada dikenal sebagai pemimpin yang mampu memperluas kerajaan hingga luar pulau Jawa dan memperkenalkan kebijakan politik yang ambisius.
Keberhasilan keduanya menciptakan fondasi yang kuat bagi Kerajaan Majapahit.
Meski tidak bisa dibandingkan secara langsung karena perbedaan zaman dan konteks politik, kedua Mahapatih ini tetap memiliki peran yang tak tergantikan dalam sejarah Majapahit. (Dari berbagai sumber)