By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Eka Kurniawan, Penulis Novel ‘Cantik Itu Luka’ Yang Mendunia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Eka Kurniawan, Penulis Novel ‘Cantik Itu Luka’ Yang Mendunia
Profil

Eka Kurniawan, Penulis Novel ‘Cantik Itu Luka’ Yang Mendunia

Anisa Kurniawati
Last updated: 10/12/2024 05:39
Anisa Kurniawati
Share
Novelis Eka Kurniawan dan novel fenomenalnya Cantik Itu Luka (Kanan) Foto: Ist
SHARE

Eka Kurniawan, sastrawan Indonesia yang dikenal dengan karyanya yang berani dan ajaib. Gaya kepenulisannya sangat khas, karyanya sering mengangkat isu-isu sosial dan budaya. Salah satu  karya ‘ajaibnya’ adalah novel berjudul Cantik Itu Luka. 

Penulis ini lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 28 November 1975. Eka menghabiskan masa kecil dan remajanya di Pangandaran, Jawa Barat. Pendidikan terakhirnya di Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada dengan skripsi yang berjudul Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosial. 

Skripsi itu akhirnya menjadi buku nonfiksi yang ditulis Eka Kurniawan, diterbitkan  Yayasan Aksara Indonesia pada tahun 1999, dan beberapa kali dicetak ulang. Karya fiksi pertamanya adalah kumpulan cerita pendek berjudul “Coret-Coret di Toilet”. Karya itu diterbitkan tahun Aksara Indonesia (2000).

Baca juga: Andrea Hirata, Sosok Sentral di Balik Novel Laskar Pelangi

Cantik Itu Luka

Novel debut pertamanya yaitu Cantik Itu Luka meraih banyak perhatian. Novel ini dirilis pada tahun 2002 oleh Penerbit Jendela. Kemudian diterbitkan kembali Gramedia tahun 2004. Novel Cantik Itu Luka telah mengantarkannya ke penghargaan World Reader’s Award 2016 yang diselenggarakan di Hongkong. 

Novelnya juga diterjemahkan kedalam 30 bahasa. Cantik Itu Lua adalah novel yang memadukan sejarah, satir, surealism dan roman. Kisahnya mengenai pelacur tua yang bangkit dari kubur, memiliki anak yang buruk rupa. Tidak hanya itu, novelnya juga dipenuhi dengan hal seperti bangkit dari kubur, bayi yang menghilang dari kandungan dan hal lainnya. ‘

Meski terkenal absurd dan aneh tapi menarik dan membuat penasaran. Novel Cantik Itu Luka juga dipenuhi dengan sindiran dan kritik sosial. Novel ini tak hanya bergenre roman namun juga terdapat sekelumit horor dan mistis yang membuatnya menjadi lebih menarik. 

Baca juga: Ahmad Tohari, Penulis Fenomenal Ronggeng Dukuh Paruk

Anjing Mengeong Kucing Menggonggong

Setelah kesuksesan Cantik Itu Luka, pada tahun 2004 Eka Kurniawan merilis novel keduanya yaitu Lelaki Harimau. Novel ini masuk nominasi dalam penghargaan The Man Booker Internasional Prize di Wayback Mahine, 2016. 

Beberapa karya-karyanya ditulis dengan gaya bahasa yang blak-blakan. Namun hal itulah yang menjadi ciri khas Eka. Karyanya berjudul Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, pernah difilmkan pada tahun 2021. 

Tak hanya novel, Eka juga banyak menerbitkan kumpulan cerpen Gelak sedih dan Cerita-Cerita Lainnya (2005), Kumpulan Budak Setan (2010), Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta melalui Mimpi (2015), dan Sumur (2021). 

Melalui latar belakang keilmuannya dari bidang filsafat itulah, banyak gagasan penceritaan yang dibangun oleh Eka Kurniawan. Dia juga telah memenangkan beberapa penghargaan. Seperti Emerging Voice 2016 di New York, Prince Calus 2018 dari Kerajaan Belanda. 

Eka  juga pemenang Penulis Skenario Adapsi Terbaik bersama Edwin untuk Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) dalam ajar Festival Film Indonesia. Kini Eka Kurniawan kembali dengan karya terbarunya yang dirilis Juli 2024, yaitu Anjing Mengeong Kucing Menggonggong. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Titiek Puspa, Legenda Abadi di Panggung Musik Indonesia

Batik Carica Lestari, Pionir Batik Wonosobo dengan Motif Khas Lokal

Jejak Karya Djoko Pekik, Seniman 1 Miliar Asal Grobogan

Desa Talunombo Sukses Kembangkan Budidaya Pisang Cavendish

Emha Ainun Nadjib: Sastrawan, Budayawan dan Tokoh Inspiratif

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Tradisi Pasar Tambak di Sragen, Pembeli Dilarang Menawar
Next Article Candi Bogang Wonosobo dengan Arca Buddha Terbesar di Jawa
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?