Pameran seni yang menampilkan patung dan sketsa wajah Pramoedya Ananta Toer dalam rangka peringatan seabad sang maestro sastra mendapat apresiasi besar Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
Saat berkunjung ke Blora Creative Space (BCS), Blora, ia memuji acara ini sebagai wadah luar biasa bagi ekspresi seni, yang melibatkan seniman dari berbagai daerah dan internasional.
“Saya sangat mengapresiasi keberadaan Blora Creative Space. Ini bisa menjadi kantong budaya yang menampung berbagai bentuk ekspresi seni, mulai dari sastra, patung, seni rupa, hingga kriya,” ujar Fadli Zon, dilansir dari radarkudus.jawapos.com, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, Blora memiliki potensi besar untuk menghasilkan karya seni berkualitas tinggi. Sebagai daerah penghasil kayu jati terbaik, Blora bisa memanfaatkan sumber daya ini untuk menciptakan karya seni patung dengan nilai estetika yang tinggi.
“Blora punya sumber daya jati yang luar biasa. Dengan kreativitas yang terus berkembang, saya optimistis akan lahir lebih banyak karya seni yang mendapat apresiasi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.
Mendorong Talenta Lokal ke Kancah Internasional
Pameran ini menghadirkan berbagai karya dari seniman berbakat, termasuk mereka yang masih merintis secara otodidak. Fadli Zon menilai banyak talenta lokal yang hanya membutuhkan sedikit bimbingan agar bisa berkembang lebih jauh.
“Di sini banyak pengrajin yang jika dibina dengan baik bisa menjadi seniman atau budayawan yang mampu mengekspresikan diri mereka dalam karya seni,” kata Fadli.

Ia juga menekankan pentingnya transfer ilmu dari para maestro seni kepada seniman muda di Blora. Menurutnya, pameran ini dapat menjadi langkah awal untuk pembinaan yang lebih serius agar karya mereka mendapat apresiasi yang lebih luas.
“Dari kriya, kerajinan, hingga karya seni, semuanya potensi besar. Hanya perlu sentuhan dan dialog dengan seniman dan budayawan lain agar karya mereka lebih maksimal,” imbuhnya.
Baca juga: Fadli Zon Usulkan Dangdut Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Blora dan Pramoedya
Fadli Zon juga menilai bahwa pameran ini sangat tepat sebagai bagian dari peringatan seabad Pramoedya Ananta Toer.
Ia menegaskan bahwa Blora selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari karya-karya Pram, baik dalam kumpulan cerpen hingga tetralogi terkenalnya.
“Saya kira sangat pantas jika peringatan seabad Pram dirayakan dengan pameran seni seperti ini. Pram selalu mengangkat Blora dalam karyanya, dari cerita-cerita awal hingga novel besar di tetralogi Buru. Blora adalah bagian dari jiwa dan inspirasinya,” ujarnya.
Pameran ini diharapkan tidak hanya menjadi acara sesaat, tetapi juga menjadi awal dari lebih banyak kolaborasi antara Blora dan para seniman dari berbagai daerah.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Blora dapat berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang semakin dikenal luas. Acara ini menjadi bukti bahwa warisan Pram tidak hanya hidup dalam tulisan, tetapi juga dalam berbagai bentuk ekspresi seni yang terus berkembang.