By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Feri Setiawan, Maestro Muda Bundengan dari Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Feri Setiawan, Maestro Muda Bundengan dari Wonosobo
Profil

Feri Setiawan, Maestro Muda Bundengan dari Wonosobo

Achmad Aristyan
Last updated: 25/12/2024 12:24
Achmad Aristyan
Share
Feri Setiawan memainkan Bundengan dan berkolaborasi dengan beberapa seniman musik modern.
SHARE

Lahir pada tahun 1997 di Dusun Ngabean, Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, seniman Feri Setiawan, kini dikenal sebagai seorang maestro muda alat musik tradisional Bundengan.

Sebagai anak keempat dari Munir, maestro alat musik tradisional Bundengan senior, Feri telah menorehkan namanya sebagai salah satu pelestari alat musik tradisional khas daerahnya.  

Perjalanan Feri menjadi seorang seniman Bundengan dimulai sejak tahun 2015, ketika ia berusia 18 tahun. Awalnya, Feri sering mendengar ayahnya memainkan Bundengan di rumah. 

Rasa penasaran itu mendorongnya untuk mencoba sendiri alat musik Bundengan. Hanya dengan beberapa kali latihan secara autodidak, Feri mampu memahami dan menguasai Bundengan.

Sejak saat itu, ia rajin berlatih setiap hari, hingga kemahirannya terus berkembang.  Feri pun tampil di berbagai acara bergengsi, seperti Festival Musik Tembi di Solo pada 26-31 Oktober 2024, yang merupakan konser alat musik tradisional berskala nasional. Selain itu, ia juga pernah memukau penonton dalam acara Gelar Budaya di Candi Borobudur.

Di Kabupaten Wonosobo, Feri juga kerap mengisi sebagai musisi Bundengan pada event budaya maupun tradisi yang sering diselenggarakan. Menurut Feri, kecintaannya pada Bundengan lahir karena keunikan dan kelangkaan alat musik ini. 

“Bundengan itu asyik kalau ditekuni. Karena langka dan tidak banyak yang bisa memainkannya, saya merasa harus melestarikannya,” ujar Feri. 

Feri bersama Bundengan milik ayahnya, Munir, maestro senior Bundengan di Wonosobo.

Ia juga mengajak generasi muda untuk ikut nguri-uri atau menjaga kelestarian Bundengan agar lebih dikenal masyarakat luas. Salah satu momen berkesandalam karier Feri adalah keterlibatannya dalam EMMA Voice Konser Bundengan yang diselenggarakan Emma Media Nusantara (Emmanus TV) di Alun-Alun Wonosobo, 22 Desember 2024. 

Acara ini mengusung konsep kolaborasi antara Bundengan dan alat musik modern, seperti biola, cak, cuk, dan gitar. Feri Setiawan mengaku merasa tertantang untuk mensinkronkan permainan Bundengan dengan alat musik lainnya. 

“Kolaborasi ini menyenangkan sekaligus menantang. Saya harus belajar cara baru memainkan Bundengan agar bisa menghasilkan keselarasan dan harmoni dengan alat musik modern,” kata Feri.  

Kolaborasi ini membuktikan, Bundengan mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan identitasnya. Feri mendukung penuh ide kolaborasi Bundengan dengan musik modern. 

“Teknik memainkan Bundengan untuk lagu populer itu berbeda. Ketika dimainkan sendiri, fokusnya satu suara. Tapi saat dikolaborasi, saya harus menyatukan Bundengan dengan alat musik lain. Ini tantangan sekaligus cara untuk membuat Bundengan semakin dicintai dan dikenal luas,” tuturnya.  

Ke depan, Feri berharap semakin banyak generasi muda yang mau belajar dan melestarikan Bundengan. “Bundengan adalah aset budaya sekaligus identitas Wonosobo. Saya berharap alat musik ini tetap hidup dan semakin dikenal, terutama anak-anak muda,” pungkasnya.

You Might Also Like

Irawati Kusumorasri, Pelestari Seni Tari Jawa

Sejarah Patung Biawak Desa Krasak Wonosobo yang Kini Viral

Seniman Iman Soleh Setia Dengan Seni Tradisi Sunda

Sejarah dan Kiprah Arpusda Wonosobo dalam Membangun Literasi

Joshua Nainggolan Calon Sutradara Masa Depan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Pacuan Kuda Gayo yang Tetap Lestari di Takengon, Aceh
Next Article Literasi Permainan Tradisional di Wonosobo, Jateng Diapresiasi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?