Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati Lapangan Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (8/12/2024) malam, dalam kemeriahan Festival Banjir Tahu Season 6.
Dikutip dari Infopubik, Festival tahunan ini memadukan seni, tradisi, dan inovasi untuk merayakan ikon khas Desa Kunir Kidul, yaitu tahu.
Puncak acara semakin memukau dengan hadirnya replika Candi Rejo setinggi 6 meter yang sepenuhnya terbuat dari bahan dasar tahu. Replika ini memiliki berat hingga 2 ton dan menjadi pusat perhatian saat diarak mengelilingi desa, simbol kebanggaan dan kreativitas masyarakat Kunir Kidul.
Gerakan Ekonomi
Asisten Kesra Sekda Kabupaten Lumajang, Paiman, yang hadir mewakili Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni, mengapresias festival tahunan ini.
“Festival ini telah menjadi ciri khas Desa Kunir Kidul dan mampu mendongkrak potensi lokal. Kami berharap festival ini terus berkembang, menggandeng lebih banyak pelaku seni dan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi lokal,” ujar Paiman.
Senada dengan itu, Kepala Desa Kunir Kidul, Derajat Ali Fatoni, menegaskan pentingnya festival ini dalam memperkuat identitas desa dan menggerakkan perekonomian warga.
“Enam tahun bukan waktu yang singkat. Semoga tahun depan Festival Banjir Tahu semakin dikenal hingga luar Lumajang, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat lebih luas,” ungkapnya.
Parade 100 Reog
Festival yang berlangsung selama tiga hari, dari 6 hingga 8 Desember 2024, menghadirkan rangkaian kegiatan yang sarat makna. Hari pertama diisi dengan pengajian umum sebagai pembuka, dilanjutkan dengan penampilan spektakuler 100 Reog se-Kabupaten Lumajang di hari kedua.
Puncak festival pada hari terakhir tak kalah semarak dengan agenda senam bersama, jalan sehat, kirab 1.000 tumpeng, dan diakhiri dengan acara Grebeg Tumpeng Ageng, yang menjadi simbol kebersamaan masyarakat Desa Kunir Kidul.
Kirab Tumpeng
Festival Banjir Tahu ini menjadi lebih dari sekadar perayaan; ia mencerminkan identitas Desa Kunir Kidul, Lumajang sebagai penghasil tahu sekaligus pusat seni dan budaya dengan ciri khas tersendiri.
Disertai berbagai elemen kreatif, mulai dari replika tahu hingga kirab tumpeng, festival ini berhasil menarik perhatian pengunjung yang datang dari berbagai daerah.
Festival Banjir Tahu Season 6 juga menegaskan, tradisi lokal tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga alat penting membangun perekonomian desa, seperti yang digelar di Desa Kunir Kidul.
Bersama semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Kunir Kidul terus bergerak maju, menginspirasi daerah lain untuk menggali potensi lokal masing-masing