Suku Tengger yang berabad-abad mendiami wilayah Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ternyata memiliki peran penting dalam jalur rempah-rempah dari wilayah pegunungan. Saat ini, Suku Tengger tinggal di kaki pegunungan Bromo Tengger Semeru.
Peran Suku Tengger yang juga dikenal dengan sebutan Brang Kulon ini diapresiasi pemerintah dengan menggelar Festival Jalur Rempah yang digelar Sabtu (28/9/2024) lalu.
Festival ini sekaligus menjadi ajang untuk menampilkan dan mempromosikan kearifan lokal Tengger dan kontribusinya terhadap budaya Indonesia.
Digelar Sabtu (28/9/2024) pagi, rangkaian kegiatan diawali Kirab Budaya dari pasar Tosari yang menampilkan beragam hasil rempah-rempah asli Kabupaten Pasuruan.
Kirab ini merefleksikan kembali tradisi-tradisi kuno yang masih dijaga dengan baik masyarakat suku Brang Kulon yang erat kaitannya dengan jalur rempah nusantara.
Kirab berlangsung meriah. Lautan masyarakat menyemut sepanjang rute pawai budaya menjadi saksi suksesnya perhelatan pawai budaya kebanggaan masyarakat Kabupaten Pasuruan ini.
Kirab berakhir di lapangan Desa Tosari yang dilanjutkan dengan pemberian salam penghormatan oleh seluruh pelaku seni.
Baca Juga:#DiIndonsiaaja Travel Fair targetkan 1 Miliar kunjungam
Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis saat menghadiri festival di lapangan Desa Tosari, Kecamatan Tosari menyatakan, perayaan kebudayaan yang sukses menyedot ribuan pengunjung itu sebagai media nguri-uri budaya Tengger hingga harus dilestarikan ke depannya sebagai agenda tahunan.
“Acara ini sebagai warisan budaya dari leluhur kita yaitu warga Tengger Brang Kulon. Kegiatan ini memiliki tujuan memberikan pemahaman berkaitan dengan jalur rempah di pegunungan Kabupaten Pasuruan,” ucap Nurkholis seperti dilansir dari laman resmi Pemkab Pasuruan.
Pj Bupati Pasuruan menginginkan festival jalur rempah terus digelar sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat suku Tengger. Festival pun sekaligus melestarikan budaya lokal sehingga bisa menambah kemajuan warisan budaya di Kabupaten Pasuruan.
Pasuruan memiliki budaya adat lokal yang menjadi warisan budaya leluhur Suku Tengger, seperti Seni ketipung slompret suku tengger, monelan jarak kencak, tari kendhayaan, pencak kembangan hingga udeng yang menjadi “hiasan kepala” khas Suku Tengger.
Rangkaian agenda festival Gemah Rempah Loh Jinawi termasuk Festival Jalur Rempah dilaksanakan sejak 21 September 2024, mulai dari Residensi, Workshop Gejah, Workshop Jamu, Workshop Mburitan, Workshop Batik, Lomba Dolanan Tradisional, Kesenian Ujung, Pagelaran Wayang Kulit dan Ritual Kayon. (Foto: Dok. Pemkab Pasuruan)