Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bekerja sama dengan Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) menggelar Rembuk Budaya Dayak yang dirangkai dengan Festival Budaya Dayak Borneo, 17-18 Desember 2024, di Lippo Mall Kemang, Jakarta. Acara ini bertujuan memperkuat identitas budaya Dayak sebagai warisan luhur di tengah tantangan modernisasi.
Dikutip dari RRI.co.id, Ketua Panitia Rembuk Budaya Dayak, Martinus, menyebutkan rembuk budaya ini akan menjadi forum strategis yang melibatkan pemerintah, tokoh adat, seniman, dan komunitas masyarakat Dayak.
“Rembuk Budaya Dayak bukan hanya sekadar diskusi. Ini adalah langkah konkret untuk menyusun strategi pelestarian budaya yang akan menjadi pedoman bersama,” ujarnya, Minggu (15/12/2024).
Baca juga: Mengenal Aruh Baharin, Ritual Adat Dayak Meratus Halong
Forum akan membahas isu pelestarian budaya, termasuk penguatan seni tradisional, revitalisasi upacara adat, hingga pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya. Martinus menegaskan pentingnya menjaga relevansi budaya Dayak dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional.
Selain rembuk, Festival Budaya Dayak Borneo akan menyajikan tarian tradisional, musik khas, seni ukir, hingga kuliner autentik Dayak. Festival ini diharapkan mampu memperkenalkan keindahan budaya Dayak sekaligus menarik wisatawan.
“Kami ingin Festival Budaya Dayak Borneo menjadi agenda tahunan yang memperkuat posisi budaya Dayak di tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya.
Baca juga: Festival Banda Neira, Hidupkan Sejarah, Budaya, Keindahan Alam
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Saridevi mengatakan, Di tahun ke 3 ini acara yang menampilakan berbagai ragam budaya adat khas Suku Dayak Kalimantan.
Festival ini adalah wujud nyata dari upaya untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Dayak, khususnya di Kalimantan Timur, sebagai bagian penting dari identitas Nusantara.
“Kegiatan ini menjadi wadah ajang kreasi dan sarasehan seluruh budaya dayak se-kalimantan” ujar Ririn ikutip dari laman resmi Pemprov Kaltim.