Tari Boran merupakan tarian tradisional khas Lamongan, Jawa Timur, yang mengisahkan kehidupan penjual nasi boran saat mereka menjajakan dagangannya dan berinteraksi dengan para pembeli.
Tarian ini tidak hanya memukau dengan keindahan gerakan dan estetika seninya, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai filosofis yang mendalam, menjadikannya warisan budaya yang sangat berharga.
Melansir dari laman lamongankab.go.id, Tari Boran lahir dari inspirasi kehidupan sehari-hari para penjual nasi boran, makanan khas Lamongan yang populer di kalangan masyarakat setempat. Pada zaman dahulu, para penjual ini menjajakan dagangannya dengan cara membawa “wakul”, sebuah wadah nasi berbahan bambu, yang diletakkan di atas kepala.
Mereka berjalan kaki menyusuri jalanan, menawarkan dagangannya kepada siapa saja yang ditemui. Kehidupan keras dan perjuangan mereka di bawah terik matahari menjadi simbol keteguhan dan semangat mencari rezeki, yang diabadikan para seniman Lamongan dalam bentuk tarian.
Baca juga: Tari Seudati Lebih Dari Seni Pembawa Pesan Religi
Gerakan Serderhana
Tari Boran memiliki daya tarik yang terletak pada keindahan gerakannya. Pertunjukan tarian ini biasanya dilakukan secara berkelompok, di mana kekompakan dan formasi menjadi elemen penting.
Gerakan-gerakan yang ditampilkan cenderung sederhana, namun setiap langkah dan tarian menggambarkan adegan spesifik dari keseharian para penjual nasi boran, mulai dari persiapan makanan hingga interaksi dengan pembeli. Setiap gerakan dalam Tari Boran mengandung makna filosofis, mencerminkan nilai-nilai seperti kerja keras, ketekunan, dan solidaritas.
Para penari menampilkan gestur menyerupai gerakan memikul dan menyusun “wakul”, mengolah makanan, hingga melayani pembeli dengan keramahan. Keseluruhan penampilan ini menciptakan narasi kuat tentang perjuangan hidup dan kebersamaan masyarakat Lamongan di masa lalu.
Baca juga: Legenda Gunung Pegat Tetap Hidup Di Masyarakat
Tarian Semangat
Sebagai tarian yang mewakili identitas daerah, Tari Boran terus dilestarikan dan dipertunjukkan dalam berbagai acara kebudayaan di Lamongan maupun di luar daerah. Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap para pendahulu yang telah menghidupi keluarga dan melestarikan budaya setempat melalui aktivitas sehari-hari mereka.
Dengan segala keunikan dan nilai historisnya, Tari Boran bukan hanya sekadar warisan seni yang mengagumkan, tetapi juga pengingat akan keteguhan dan semangat warga Lamongan. Melalui tarian ini, cerita tentang perjuangan, kerja keras, dan kebersamaan tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang. (Diolah dari berbagai sumber)