By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Gambang Semarang, Kolaborasi Apik Musik, Tari dan Humor
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Gambang Semarang, Kolaborasi Apik Musik, Tari dan Humor
Warisan Budaya

Gambang Semarang, Kolaborasi Apik Musik, Tari dan Humor

Achmad Aristyan
Last updated: 15/01/2025 14:48
Achmad Aristyan
Share
Pertunjukan Gambang Semarang yang memadukan musik, tari dan humor. Foto: radarsemarang.jawapos.com
SHARE

Gambang Semarang adalah kesenian musik tradisional yang berasal dari Kota Semarangm Jawa Tengah. Seni ini merupakan gabungan yang harmonis antara musik, vokal, tari, dan lawakan. 

Keunikan daari kesenian tradisional ini,  terletak pada alunan musik yang mengiringi gerakan dinamis telapak kaki para penari, yang disesuaikan dengan irama lagu.  

Ciri Khas dan Instrumen Musik  

Dilansir dari banggasemarang.id, Gambang Semarang menggunakan beragam alat musik tradisional, seperti bonang, gambang, gong suwuk, kempul, peking, saron, kendang, dan ketipung.

Alat-alat ini bersama-sama menciptakan harmoni khas yang menjadi ciri utama pertunjukan. Irama musiknya mengiringi tarian jenaka dengan gerak-gerik penuh semangat yang memikat penonton.

Tidak hanya itu, unsur humor yang disisipkan dalam setiap pertunjukan membuatnya semakin menghibur dan menyenangkan untuk disaksikan.  

Akulturasi Budaya  

Melansir dari regional.espos.id, Gambang Semarang adalah hasil dari akulturasi budaya antara etnis Tionghoa dan Jawa. Pada awalnya, kesenian ini merupakan adaptasi dari Gambang Kromong Betawi, yang terkait erat budaya Tionghoa. 

Tokoh-tokoh perintisnya seperti Lie Ho Sun dan Oey Yok Siang juga berasal dari etnis Tionghoa. Dalam perkembangannya, unsur kejawaan mulai mengisi Gambang Semarang, termasuk melalui lagu-lagu pop Jawa yang dimainkan. 

Kolaborasi ini menciptakan kesenian yang khas dan unik bagi masyarakat Semarang.  

Lirik Lagu Gambang Semarang  

Dilansir dari Wikipedia, lagu Gambang Semarang menjadi salah satu identitas kesenian ini. Berikut adalah liriknya:  

Empat penari kian kemari  

 Jalan berlenggang, aduhh  

Langkah gayanya  

Menurut suara irama gambang  

Sambil bernyanyi jongkok berdiri  

 Kaki melintang, aduh  

Sungguh jenaka tari mereka  

Tari berdendang..  

Bersuka ria gelak tertawa  

Semua orang karena  

Hati tertarik gerak-gerik  

Si tukang gendang  

Empat penari membikin hati  

Menjadi senang, aduh  

Itulah dia malam gembira  

Gambang Semarang 

Sejarah Gambang Semarang  

Kesenian ini bermula pada tahun 1930 sebagai gagasan Lie Ho Sun, seorang anggota Volksraad yang gemar bermain keroncong. Ia mengusulkan pengembangan Gambang Kromong di Semarang kepada Burgermeester (wali kota) saat itu. 

Usulannya didukung wali kota. Lie Ho Sun lalu membeli peralatan Gambang Kromong dari Batavia.

Kelompok Gambang Semarang awalnya terdiri dari pemain kelompok Gambang Kromong “Kedaung” yang melatih seniman baru dari grup keroncong “Irama Indonesia”. 

Namun, tahun 1942, aktivitas kesenian ini terhenti akibat perang dengan Jepang. Tahun 1949, Cik Boen dan The Lian Kian berupaya menghidupkannya kembali, meskipun hanya sebentar.  

Kesenian ini bangkit lagi pada tahun 1957 dengan tokoh Yaw Tia Boen, yang memperkenalkan kolaborasi Gambang Semarang dengan musik jazz, keroncong, dangdut, dan lagu barat. 

Pada tahun 1974, generasi ketiga penerus kesenian tradisional ini dipelopori Sunoto, Bah Kalud, dan Jayadi, yang mendirikan Paguyuban Gambang Semarang.

Paguyuban ini resmi diakui Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tahun 1979 sebagai bagian dari kesenian rakyat.  

Sebagai informasi, lagu “Aksi Kucing” karya Oey Yok Siang, dipopulerkan kembali band White Shoes & The Couples Company pada tahun 2007, memperkenalkan karya musisi Gambang Semarang kepada generasi baru.  (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Mengungkap Asal Usul Nama Indonesia dan Penemunya

Huta Siallagan, Pesona Budaya Batak Di Tepi Danau Toba

Mengenali Batik Garut, Warisan Budaya Sunda yang Penuh Makna

Melestarikan Warisan Budaya Limau Baronggeh dan Saluang Pauh

Goyang Karawang, Lahir dari Lingkungan Masyarakat Agraris 

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Mengenal Museum Rumah Cut Nyak Dhien di Tanah Rencong
Next Article Monumen Reog Ponorogo Sambut Wisatawan Februari 2025
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?