By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Gugum Gumbira, Maestro Tari Jaipongan Legendaris Jawa Barat
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Gugum Gumbira, Maestro Tari Jaipongan Legendaris Jawa Barat
Profil

Gugum Gumbira, Maestro Tari Jaipongan Legendaris Jawa Barat

Anisa Kurniawati
Last updated: 09/01/2025 04:59
Anisa Kurniawati
Share
Foto: Portal Bandung Timur/heriyanto
SHARE

Gugum Gumbira Tirasondjaja atau lebih dikenal sebagai Gugum Gumbira, seorang maestro tari Jaipongan dari Bandung, Jawa Barat. Gugum dikenal sebagai pencipta tari Jaipongan, komposer Sunda, pemimpin orkestra, dan koreografer.

Lahir pada 4 April 1945, Gugum mulai menekuni dunia seni sejak usianya 20 tahun. Ketertarikan itu bermula ketika ia bekerja di Pemerintah era rezim Soekarno.

Melansir dari buku “Apa Siapa Orang Sunda”, Gugum pernah bekerja sebagai petugas penagih pajak di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. 

Di era 60-an, Presiden Soekarno, dikenal tidak menyukai musik rock and roll dan genre barat lainnya pernah. Hal ini secara tidak langsung memengaruhi Gugum untuk melirik genre seni lokal.

Dari keadaan seperti ini ia mempelajari Tari Jaipong, selama dua belas tahun hingga mahir.

Awal Mula Jaipongan

Jaipongan diciptakan Gugum Gumbira pada akhir tahun 1970-an. Inspirasi untuk menciptakan tarian ini datang dari keinginannya untuk mengembangkan seni tari tradisional Sunda yang mulai tergerus modernisasi. 

Gugum melihat potensi yang besar dalam musik tradisional Sunda seperti Ketuk Tilu, Topeng Banjet, dan Wayang Golek. Tarian itu ia olah menjadi tari Jaipongan serta ratusan variasi tarian jaipong dan musik sebagai pendampingnya.

Beberapa macam koreografi untuk Jaipongan, antara lain, Keser Bojong, Rendeng Bojong, TokaToka, Sonteng, dan lain sebagainya. Pada tahun 1974, Jaipongan ditampilkan di depan umum beserta gamelan dan penari. 

Beberapa tahun kemudian, Gugum berkelana dari kancah lokal sampai internasional. Tercatat tahun 1979, ia pernah membawa Jaipongan ke Hong Kong. Setelah itu, Jaipong sangat populer dan banyak dimainkan di berbagai acara. 

Tarian ini tidak hanya dipentaskan di berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga di panggung-panggung internasional, seperti di Eropa, Amerika, dan Asia. Ini membuat nama Gugum makin dikenal sebagai maestro Jaipong.

Peran Gugum Gumbira dalam Dunia Tari

Gugum Gumbira bukan hanya koreografer, tetapi juga peneliti dan pelestari budaya Sunda. Ia mendirikan sanggar tari dan juga studio rekaman, Jugala di Bandung, tempat ia melatih banyak penari muda dan mengembangkan kreasi tarinya. 

Melalui sanggarnya, Sanggar Tari Jugala, Gugum mempopulerkan tari tradisional Jaipongan dan memupuk kecintaan generasi muda terhadap seni tari tradisional, khusunya seni Sunda.

Jugala juga berfungsi sebagai dasar untuk orkestra. Studio ini juga telah menciptakan dan merekam beberapa musisi lainnya, termasuk Sabah Habas Mustapha dan The Residents.

Karya-karya Gugum Gumbira telah memberikan sumbangan besar terhadap pelestarian budaya Sunda. Jaipongan kini menjadi ikon budaya Jawa Barat dan terus diajarkan di berbagai sanggar tari. 

Atas dedikasi dan inovasinya terhadap kesenian, Gugum Gumbira kemudian dianugerahi Tanda Jasa Kehormatan dari Pemerintah pada HUT ke-77 Republik Indonesia.

Pada 4 Januari 2020, Gugum Gumbira berpulang di RS Santosa Bandung dengan meninggalkan jejak karya luar biasa, tidak hanya bagi tari Sunda tapi juga kesenian Indonesia. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Tirto Adhi Soerjo, Pelopor Pers yang Terlupakan

Bambang Sugeng, Pengusaha Tepung Tapioka Beromzet Ratusan Juta

Sejarah Hari Kartini, 21 April dalam Lintasan Emansipasi Perempuan

Hanung Bramantyo : Sutradara Box Office dan Film Kontroversial

Kukuh Hariyawan, Desainer Kebaya Adhikari yang Mendunia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Seni Bela Diri Godot, Pencak Silat Tarik Ulur Khas Karawang 
Next Article Goyang Karawang, Lahir dari Lingkungan Masyarakat Agraris 
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?