By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Hutan Kera Nepa, Saksi Sejarah Perjuangan Raden Segoro
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Hutan Kera Nepa, Saksi Sejarah Perjuangan Raden Segoro
Pariwisata

Hutan Kera Nepa, Saksi Sejarah Perjuangan Raden Segoro

Anisa Kurniawati
Last updated: 06/02/2025 02:50
Anisa Kurniawati
Share
Sejumlah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) berada di Hutan Kera Nepa, Sampang, Madura, Jawa Timur, Wikimedia Commons/Patrik Cahyo
SHARE

Hutan Kera Nepa, terletak di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. Keunikan tempat wisata ini terletak dari keberadaan ratusan kera jinak.

Tak hanya itu, tempat ini juga terdapat peninggalan sejarah adanya pemukiman kerajaan.

Dibalik keunikan Hutan Kera Nepa terdapat juga legenda yang telah diwariskan secara turun temurun. Hutan ini menjadi saksi bisu perjuangan Raden Segoro dan ibunya, Dewi Ratna Rorogung. 

Legenda Raden Segoro dan Asal-Usul Hutan Kera

Dikisahkan di suatu kerajaan, ada Patih Pranggulang, yang ditugaskan menghabisi nyawa Dewi Ratna dan bayi Raden Segoro. Karena tidak tega, ia akhirnya memilih melindungi keduanya dan membawanya mengembara ke dalam hutan yang kini dikenal sebagai Hutan Kera Nepa. 

Di sana, mereka membangun pemukiman di tengah hutan bakau. Seiring waktu, Raden Segoro tumbuh dewasa dan berhasil berdamai dengan kakeknya, Prabu Sangyangtunggal.

Namun, tak lama setelah pertemuan itu, sang raja harus kembali ke kerajaan karena ancaman musuh.

Pemukiman yang ditinggalkan Raden Segoro kemudian berkembang menjadi tempat berkumpulnya kera-kera yang hidup berdampingan dengan manusia.

Hingga kini, Hutan Kera Nepa menjadi destinasi wisata yang unik, tempat manusia dan kera berinteraksi secara harmonis.

Baca juga: Kisah Raden Segoro dan Awal Mula Pulau Madura

Destinasi Wisata Bernilai Sejarah

Selain keberadaan ratusan kera jinak, tempat ini tetapi juga pada peninggalan sejarah. Dikutip dari madurapost.net, menurut tokoh masyarakat setempat, H. Ali, mengungkapkan bahwa terdapat fondasi bangunan yang terkubur.

Bukti itu menandakan kawasan ini dulunya merupakan pemukiman kerajaan. Penelitian lebih lanjut pun membuktikan adanya petilasan yang menguatkan sejarah tempat ini. Sayangnya, optimalisasi wisata masih minim. 

Pintu gerbang kawasan hutan Kera Nepa, Sampang, Madura. Foto: radarmadura.jawapos.com

Hutan Kera Nepa sendiri memiliki luas sekitar empat hektar dan dihuni sekira 600 ekor kera berekor panjang (Macaca fascicularis). Para pengunjung bisa langsung memberi makan kera-kera ini, sebuah pengalaman menarik yang menjadi daya tarik utama wisata tersebut.

Dikutip dari yakusa.id, Busiri, seorang juru kunci setempat, memiliki cara khas dalam memanggil kawanan kera dengan suara unik: “Lololololololololo.” Begitu dipanggil, ratusan kera akan segera berkumpul dan berebut makanan yang dilemparkan Busiri. 

Kondisi Wisata yang Terabaikan

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Hutan Kera ini menurun drastis. Busiri mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kelangsungan hidup para kera. Terutama karena bantuan makanan dari pemerintah telah dihentikan.

Akibatnya, kawanan kera kerap masuk ke pemukiman warga untuk mencari makanan. Sebelumnya, wisata ke hutan ini sempat dikelola pemerintah daerah. Berbagai fasilitas seperti musala dan tempat istirahat sempat dibangun.

Namun, sejak pengelolaannya diserahkan ke pemerintah desa, kondisi wisata ini mulai terbengkalai. Banyak fasilitas mulai rusak, membuat tempat ini terkesan semakin terabaikan.

Padahal dengan perhatian yang lebih baik, Hutan Kera Nepa dapat menjadi destinasi wisata unggulan. Objek wisata ini tidak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang berharga.

You Might Also Like

Berpetualang di Waduk Manggar, Dari Memancing hingga Piknik

Melihat Kemegahan Benteng Vredeburg, Saksi Sejarah Yogyakarta

Menelusuri Benteng Bersejarah Van der Wijck

Menyusuri Keindahan Alam Tersembunyi di Pemandian Mata Air Mudal Slukatan

Spot Wisata Indonesia Favorit Pesohor Dunia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Fadli Zon Usulkan Dangdut Warisan Budaya Takbenda UNESCO 
Next Article Sejarah Perayaan Cap Go Meh yang Jatuh 12 Februari 2025
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Tradisi Motong Kebo Andil
Tradisi Motong Kebo Andil, Warisan Budaya Depok yang Terus Lestari
Event 17/05/2025
lebaran depok 2025
Lebaran Depok 2025, Ajang Pelestarian Tradisi dan Budaya
Event 17/05/2025
Gawe Dayak Naik Dango
Gawe Dayak Naik Dango XXV, Tradisi Syukuran Panen Kota Singkawang
Event 17/05/2025
Geopark Kaldera Toba
Kemenpar Tindaklanjuti Peringatan “Yellow Card” UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba
Berita 17/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?