By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Imunisasi Tradisional Balita Buton Melalui Tradisi Pedole-dole
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Imunisasi Tradisional Balita Buton Melalui Tradisi Pedole-dole
Tradisi

Imunisasi Tradisional Balita Buton Melalui Tradisi Pedole-dole

Achmad Aristyan
Last updated: 08/01/2025 13:47
Achmad Aristyan
Share
Tradisi Pedole-dole atau Imunisasi tradisional masyarakat Buton, Sulawesi Tenggara Foto: Wikimedia commons/ Maula039
SHARE

Pedole-dole adalah tradisi yang diperuntukkan pada bayi atau balita. Tradisi yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara ini dipercaya bisa menangkal segala macam bala dan penyakit hingga anak tumbuh dewasa. 

Tradisi pengobatan pedole-dole telah dilaksanakan sejak zaman Kerajaan Buton. Ritual ini bermula ketika anak petinggi di Kesultanan Buton masa lalu, bernama Betoambari, sakit-sakitan.

Di dalam meditasinya sang Sultan mendapat perintah untuk menggelar Pedole-dole atau yang kemudian disebut masyarakat setempat sebagai imunisasi tradisional.

Setelah dilaksanakan tradisi dole- dole, Betoambari sembuh dan tumbuh sehat. Sehingga sejak itu, Sultan memerintahkan agar semua masyarakat di wilayah Buton melaksanakan tradisi ini. Hingga kini pedole-dole terus dilestarikan. 

Ritual ini biasanya dilaksanakan pada bulan Rajab, Syawal atau setelah Idulfitri. Bahkan tradisi ini sejak tahun 2014 digelar secara masal. Selain itu, juga masuk masuk dalam rangkaian pelaksanaan Festival Budaya Tua.

Ritual Pidole Dole

Ritual ini bisa dilaksanakan di manapun. Sebelum dilaksanakan ritual Pidole-dole, terlebih dahulu menyiapkan rumpun (kelompok tumbuhan yang mempunyai akar sama.) Terdapat 12 jenis rumpun yang harus dikumpulkan. 

Fungsi rumpun adalah untuk mengobati penyakit. Setelah itu mempersiapkan bayi atau anak balita yang akan didole-dole. Biasanya berumur di bawah lima tahun.

Perlengkapan lain yang perlu dipersiapkan antar lain beras, minyak kelapa, daun pisang, ubi, dan bawang merah.

Proses selanjutnya yaitu menyiapkan dua sesajen. Pertama berisi nasi, umbi-umbian, ikan dan lainnya yang disimpan di tempat kukus nasi dan ditutup daun pisang. Kedua berisi daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, pisang, rokok, uang dan pisau. 

Ritual Padole-Dole

Berikut ini proses ritual yang biasanya digelar:

Pertama, dilakukan pembacaan niat sembari mengunyah inang. Niat dibacakan di telinga kanan dan kiri anak. Setelah itu anak diangkat sambil digoyang di atas sesajen sebanyak tiga kali.

Kedua, anak diletakkan di atas daun pisang yang diberi minyak kelapa. Kemudian anak digulingkan sehingga seluruh tubuh dilumuri minyak. Lalu anak dimandikan dengan 12 rumpun. 

Ketiga, semua sesajen yang telah disiapkan dan digunakan dimakan bersama-sama. Kecuali orang tua anak dilarang memakan sesajen. Alasannya dapat membatalkan pengobatan. 

Kemudian bahan-bahan yang sudah tidak digunakan di buang ke laut agar sialnya mengikut arus laut.

Tradisi pengobatan pedole-dole merupakan salah satu tradisi yang diwariskan dari Budaya suku Buton (Wolio). Selain memiliki makna simbolik yang mendalam serta menjadi bagian dari identitas budaya, sudah sepatutnya tradisi ini terus dilestarika. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Mengenal Aruh Baharin, Ritual Adat Dayak Meratus Halong

Tradisi Baayun Maulud di Banjarbaru Dimeriahkan 276 Peserta

Perbedaan Proses Pernikahan Adat Baduy Luar dan Baduy Dalam

Bupati Gunungkidul Jalani Prosesi Ruwatan Demi Kepemimpinan yang Lurus

Unan-Unan, Tradisi Suku Tengger Lengkapi Hilang Bulan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Wisatawan Dilarang Dekati Kawah Sileri Dieng di Banjarnegara
Next Article Iko Uwais, Dari Atlet Pencak Silat hingga Aktor Laga Dunia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?