Dikenal dengan julukan Si Ratu Dangdut, Elvy Sukaesih, merupakan penyanyi dangdut legendaris Indonesia, yang masih eksis hingga saat ini. Memiliki suara “cengkok” yang khas, Elvy mampu menyihir banyak penonton.
Berkarya lebih dari 60 tahun, dia telah menghasilkan karya-karya dalam dunia musik dan film beserta lika-liku hidupnya.
Meskipun lahir di Jakarta, 25 Juni 1951, Elvy sebenarnya keturunan Sunda. Ayahnya, Mohammad Ali, dan ibunya, Rohayah Asiah, berasal dari Sumedang. Bakat menyanyinya menurun dari sang ayah yang juga pemain gitar
Dilansir dari tokoh.id, sejak kecil, Elvy sudah menunjukkan minat besar dalam musik. Tanpa belajar musik formal, ia sering bernyanyi bersama ayahnya. Lagu yang dibawakannya, termasuk lagu Melayu yang populer saat itu.
Menyanyi Sejak SD
Selain menyanyi, Elvy juga gemar menari, terutama terinspirasi oleh film-film India yang sering ia tonton di Bioskop Gembira dekat rumahnya. Perjalanan Elvy di dunia musik dimulai ketika ayahnya mengajaknya menyanyi di sebuah acara.
Saat itu, ia menyanyikan lagu “Taman Bunga” dan berhasil memikat penonton. Saat itu Elvy masih kelas 3 SD. Sejak itu, ia sering diundang tampil di berbagai acara hingga dipanggil “penyanyi cilik”.
Maka, jadilah Elvy penyanyi cilik yang cukup kondang. Dia sering mengisi acara perkawinan ataupun pertunjukan khusus. Saat itu, kondisi penyanyi masih dicap tabu. Sehingga Elvy sering diolok-olok, terutama oleh teman-teman sekolahnya.
Ketika kelas lima SD, ayah Elvy meninggal dunia, dan peran mendampingi Elvy diambil alih ibunya. Dengan terus tampil di panggung, Elvy membantu perekonomian keluarga. Meskipun belum masuk dapur rekaman, Elvy sudah mulai terkenal.
Karir Musik Dangdut
Pada usia 13 tahun, Elvy diajak Zakaria, pemimpin OM Pancaran Muda, untuk rekaman. Bersama grup tersebut, Elvy mulai mencatatkan namanya dalam industri musik.
Sosok Zeth Zaidun, yang kemudian menjadi suaminya, banyak berperan membimbing karier Elvy.
Setelah menikah, Elvy tidak diperkenankan menyanyi. Namun karena dia suka murung, akhirnya dia diizinkan menyanyi lagi. Elvy selanjutnya, bergabung dalam grup OM Candraleka yang juga di dalamnya ada Zeth Zaidun.
Ketika itu nama Elvy termasuk dalam daftar penyanyi Melayu yang top. Karir Elvy di blantika dangdut kian sukses. Berbagai grup Orkes Melayu mendukung penampilannya.

Berduet dengan Roma Irama
Sepanjang tahun 70-an dan 80-an Elvy dijuluki ratu dangdut. Terutama tatkala dia berduet dengan Rhoma Irama. Mereka berdua mengeluarkan beberapa album yang semuanya menjadi hits.
Sebelum dengan Rhoma, sebenarnya Elvy sudah berjaya dengan Mansyur S. Ketika itu Rhoma belum terkenal. Tapi sayang, ahun 1975, duet legendaris ini harus berpisah. Setelah berpisah dari Soneta, ia memilih untuk bersolo karier.
Merambah Dunia Film
Selain menyanyi Elvy juga bermain dalam film-film. Beberapa film yang dia perankan antara lain Tiada Seindah Cintamu (1977), Jalal Kojak Palsu (1977), Assoy (1977), Goyang Sampai Tua (1978), Cubit-Cubitan (1979), Gaya Merayu (1980), Mandi Madu (1986), dan Hantu Biang Kerok (2009).
Saat bermain dalam film Irama Cinta yang diperankan Elvy bersama rocker Ahmad Albar, mereka juga turut berduet membawakan lima lagu, seperti Aku Bahagia, Rasa Berdebar, Seharusnya Kau Tahum Engkau Jauh, dan Lintah Darat.
Elcy juga bermain di serial TV. Diantaranya yaitu, Kampung Dangdut (2005), Tangis Kehidupan Wanita (2018). Dia juga bermain di serial web yaitu Arab Maklum (2023).
Meski kini usianya tidak lagi muda, Elvy masih tetap semangat tampil di berbagai panggung acara.
Penyanyi Legendaris
Jejak karya Elvy tercatat memiliki sedikitnya lebih dari 1.500 lagu yang tersebar di berbagai album, seperti lagu hits Cubit-Cubitan, Colak-Colek, Nasib Janda, Gula-Gula, dan Bisik-Bisik Tetangga.
Selain pernah berduet dengan Ahmad Albar dan Rhoma Irama, Elvy juga pernah berkolaborasi dengan musisi-musisi tanah air lainnya, seperti Mansyur S, Eddy Silitonga, Hasjim Khan, Mamiek Slamet, Latief M, dan Riza Umami.
Elvy pun telah mendapatkan penghargaan AMI Award untuk Artis Solo Wanita Dangdut Terbaik pada tahun 2005. Selain itu, penghargaan Golden Achievement Award Spirit Cultural Asean Communintas dari Kesultanan Djohor dan Kelantan pada tahun 2015, serta Lifetime Achievement Award oleh SCTV Music Award tahun 2016.
Baru-baru ini dikabarkan Elvy Sukaesih dan Tokyo Ska Paradise Orchestra akan tampil kembali dalam satu panggung untuk pertama kalinya sejak 1996 di Jakarta. Mereka akan berkolaborasi dalam panggung 10 Tahun Synchronize Fest yang akan diadakan pada 3,4,5 Oktober 2025. (Dari berbagai sumber)