By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jejak Elvy Sukaesih, Ratu Dangdut Legendaris Lima Dekade 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Jejak Elvy Sukaesih, Ratu Dangdut Legendaris Lima Dekade 
Profil

Jejak Elvy Sukaesih, Ratu Dangdut Legendaris Lima Dekade 

Anisa Kurniawati
Last updated: 19/01/2025 09:07
Anisa Kurniawati
Share
Penyanyi dangdut legendaris Elvy Sukaesih. Foto: Tangkapan layar youtube Le Moesiek Revole
SHARE

Dikenal dengan julukan Si Ratu Dangdut, Elvy Sukaesih, merupakan penyanyi dangdut legendaris Indonesia, yang masih eksis hingga saat ini. Memiliki suara “cengkok” yang khas, Elvy mampu menyihir banyak penonton.

Berkarya lebih dari 60 tahun, dia telah menghasilkan karya-karya dalam dunia musik dan film beserta lika-liku hidupnya.

Meskipun lahir di Jakarta, 25 Juni 1951, Elvy sebenarnya keturunan Sunda. Ayahnya, Mohammad Ali, dan ibunya, Rohayah Asiah, berasal dari Sumedang. Bakat menyanyinya menurun dari sang ayah yang juga pemain gitar

Dilansir dari tokoh.id, sejak kecil, Elvy sudah menunjukkan minat besar dalam musik. Tanpa belajar musik formal, ia sering bernyanyi bersama ayahnya. Lagu yang dibawakannya, termasuk lagu Melayu yang populer saat itu. 

Menyanyi Sejak SD

Selain menyanyi, Elvy juga gemar menari, terutama terinspirasi oleh film-film India yang sering ia tonton di Bioskop Gembira dekat rumahnya. Perjalanan Elvy di dunia musik dimulai ketika ayahnya mengajaknya menyanyi di sebuah acara.

Saat itu, ia menyanyikan lagu “Taman Bunga” dan berhasil memikat penonton. Saat itu Elvy masih kelas 3 SD. Sejak itu, ia sering diundang tampil di berbagai acara hingga dipanggil “penyanyi cilik”. 

Maka, jadilah Elvy penyanyi cilik yang cukup kondang. Dia sering mengisi acara perkawinan ataupun pertunjukan khusus. Saat itu, kondisi penyanyi masih dicap tabu. Sehingga Elvy sering diolok-olok, terutama oleh teman-teman sekolahnya. 

Ketika kelas lima SD, ayah Elvy meninggal dunia, dan peran mendampingi Elvy diambil alih ibunya. Dengan terus tampil di panggung, Elvy membantu perekonomian keluarga. Meskipun belum masuk dapur rekaman, Elvy sudah mulai terkenal.

Karir Musik Dangdut

Pada usia 13 tahun, Elvy diajak Zakaria, pemimpin OM Pancaran Muda, untuk rekaman. Bersama grup tersebut, Elvy mulai mencatatkan namanya dalam industri musik.

Sosok Zeth Zaidun, yang kemudian menjadi suaminya, banyak berperan membimbing karier Elvy.

Setelah menikah, Elvy tidak diperkenankan menyanyi. Namun karena dia suka murung, akhirnya dia diizinkan menyanyi lagi. Elvy selanjutnya, bergabung dalam grup OM Candraleka yang juga di dalamnya ada Zeth Zaidun.

Ketika itu nama Elvy termasuk dalam daftar penyanyi Melayu yang top. Karir Elvy di blantika dangdut kian sukses. Berbagai grup Orkes Melayu mendukung penampilannya. 

Penyanyi legendaris Elvy Sukaesih. Foto: Instagram Elvy Sukaesih

Berduet dengan Roma Irama

Sepanjang tahun 70-an dan 80-an Elvy dijuluki ratu dangdut. Terutama tatkala dia berduet dengan Rhoma Irama. Mereka berdua mengeluarkan beberapa album yang semuanya menjadi hits. 

Sebelum dengan Rhoma, sebenarnya Elvy sudah berjaya dengan Mansyur S. Ketika itu Rhoma belum terkenal. Tapi sayang, ahun 1975, duet legendaris ini harus berpisah. Setelah berpisah dari Soneta, ia memilih untuk bersolo karier.

Merambah Dunia Film 

Selain menyanyi Elvy juga bermain dalam film-film. Beberapa film yang dia perankan antara lain Tiada Seindah Cintamu (1977), Jalal Kojak Palsu (1977), Assoy (1977), Goyang Sampai Tua (1978), Cubit-Cubitan (1979), Gaya Merayu (1980), Mandi Madu (1986), dan Hantu Biang Kerok (2009).

Saat bermain dalam film Irama Cinta yang diperankan Elvy bersama rocker Ahmad Albar, mereka juga turut berduet membawakan lima lagu, seperti Aku Bahagia, Rasa Berdebar, Seharusnya Kau Tahum Engkau Jauh, dan Lintah Darat.

Elcy juga bermain di serial TV. Diantaranya yaitu, Kampung Dangdut (2005), Tangis Kehidupan Wanita (2018). Dia juga bermain di serial web yaitu Arab Maklum (2023).

Meski kini usianya tidak lagi muda, Elvy masih tetap semangat tampil di berbagai panggung acara. 

Penyanyi Legendaris

Jejak karya Elvy tercatat memiliki sedikitnya lebih dari 1.500 lagu yang tersebar di berbagai album, seperti lagu hits Cubit-Cubitan, Colak-Colek, Nasib Janda, Gula-Gula, dan Bisik-Bisik Tetangga.

Selain pernah berduet dengan Ahmad Albar dan Rhoma Irama, Elvy juga pernah berkolaborasi dengan musisi-musisi tanah air lainnya, seperti Mansyur S, Eddy Silitonga, Hasjim Khan, Mamiek Slamet, Latief M, dan Riza Umami.

Elvy pun telah mendapatkan penghargaan AMI Award untuk Artis Solo Wanita Dangdut Terbaik pada tahun 2005. Selain itu, penghargaan Golden Achievement Award Spirit Cultural Asean Communintas dari Kesultanan Djohor dan Kelantan pada tahun 2015, serta Lifetime Achievement Award oleh SCTV Music Award tahun 2016.

Baru-baru ini dikabarkan Elvy Sukaesih dan Tokyo Ska Paradise Orchestra akan tampil kembali dalam satu panggung untuk pertama kalinya sejak 1996 di Jakarta. Mereka akan berkolaborasi dalam panggung 10 Tahun Synchronize Fest yang akan diadakan pada 3,4,5 Oktober 2025. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Mengenang Emilia Contessa, Sang Singa Panggung Asia 

Syekh Yusuf Al-Makassari, Pahlawan Nasional Dua Negara

Ahmad Albar, Rocker Lintas Generasi

Siti Nuhayati, Sosok di Balik Manisnya Gula Aren Desa Mergolangu

Mengenal Sutirah Pawang Hewan Buas Pertama Indonesia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Keseruan Perang Tombak Kayu Pasola Ala Masyarakat Sumba 
Next Article Indonesia Hadiri ASEAN Tourism Forum 2025 Johor Bahru
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?